Mohon tunggu...
Inovasi

Mengenang 50 tahun tragedi, Film Senyap "The Look of Silence" dengan Kemungkinan Elaborasi (Elaboration Likehood Model).

18 September 2015   00:26 Diperbarui: 21 September 2015   22:28 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam penjelasannya Richard dan Cacioppo membagi cara manusia dalam merasionalkan suatu pesan dalam dua bentuk, yaitu rute sentral (central route) dan rute periferal (peripheral route).

  • Rute sentral (central route), maksudnya dalam pengolahan suatu pesan seseorang akan menimbang isi informasi yang diterimanya tersebut, serta membandingkan informasi itu dengan pengetahuan yang telah dia ketahui sebelumnya. Rute ini juga diperlukan pemikiran kritis orang tersebut agar menentukan apakah informasi itu perlu diterapkan atau tidak.
  • Rute periferal (peripheral route), berbeda dengan rute sentral dalam rute ini seseorang akan cenderung mengambil tindakan tanpa berfikir secara mendalam makna pesan tersebut. Dalam hal ini orang cenderung tidak menerapkan sisi kritisnya terhadap pesan yang diterima.

Memang benar konten dalam film ini menjadi pro kontra dikalangan masyarakat Indonesia karena dalam film kita akan disuguhkan peragaan bagaimana prosesi pembunuhan massal berlangsung. Mungkin karena itulah dalam penayangannya film ini beberapa kali dihentikan oleh lembaga tertentu untuk meminimalisir efek yang tidak diinginkan. Namun dalam websitenya Joshua Oppenheimer juga sangat menganjurkan adanya diskusi setelah menonton film Senyap ini, dengan diskusi pemahaman akan film Senyap lebih dapat diperhitungkan para penontonnya.

Menurut saya pribadi film Senyap ini perlu pantas ditonton masyarakat Indonesia, agar kita bertambah wawasan mengenai tragedi berdarah 1965. Jika dikaitkan dengan teori Kemungkinan Elaborasi (Elaboration Likehood Model) dengan tepat kita tentunya dapat memaknai pesan yang disampaikan dalam film ini dengan baik. Dengan menerapkan rute sentral (central route) kita akan mendapatkan informasi baru, terlebih lagi ditambah diskusi seperti yang dianjurkan Joshua Oppenheimer. Dengan penerapan rute sentral yang didasari pemikiran kritis terhadap suatu isu yang akan membuat kita secara aktif memikirkan makna informasi dengan matang. Tentunya kita juga mengapresiasi bentuk pembuatan film sebagai tambahan wawasan khususnya bagi insan perfilman. Untuk menghindari terjadinya konflik memang menjadi alasan yang tepat beberapa kelompok dalam penghentian pemutaran film Senyap, namun secara tidak langsung dengan penghentian paksa mereka melakukan justifikasi pada karya Joshua Oppenheimer ini. Kerap kali justifikasi berasal dari rute periferal (Peripheral route) yang cenderung mudah menolak sesuatu tanpa memperhitungkan maknanya secara detail, selain itu jika kita terlalu mudah menerima informasi yang kurang matang akan berpotensi melahirkan efek yang negatif. Dalam hal ini penerapan rute sentral dirasa menjadi pilihan yang tepat karena potensi efek negatif akan tentunya juga akan berkurang.

Setelah memaknai pesan dalam film ini diharapkan kita menjadi lebih berpemikiran terbuka (open minded) dalam menghadapi suatu isu serta kita juga tetap harus meminimalisir efek yang dirasa negatif bagi kesatuan bangsa.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun