1. Â Â Inovasi
2. Â Â Digitalisasi
3. Â Â Eksistensi
Dari tiga proses diatas melalui Yayasan Topi Bambu dapat terus menjalankan konektinmg bersama perajin dengan pendampingan dan inovasi produk sehingga memiliki  nilai jual yang baik.Â
Proses dalam melestarikan agar tradisional topi bambu ini tidak punah kami membuat  Festival Topi Bambu 2021 yang menjadi bagian penting atas pelestarian budaya ini.Â
Yayasan Topi Bambu terus berjalan dalam pelestarian produk warisan budaya melalui pengenalan melalui berbagai kegiatan Paket Wisata Kreatif dengan membuat Saung Topi Bambu ICHE (Indonesia Creative Heritage). Tujuan wisata kreatif adalah untuk menyajikan nilai edukasi dan pelestarian kearifan lokal atau tradisi budaya di Tangerang ini.
Yayasan Topi Bambu menjalankan strategi pentahelik elemen dalam membangun jaringan (networking) melalui MoU dengan institusi pendidikan perguruan bersama Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, dan Universitas Muhammadiyah A. R. Fachruddin Tangerang.
Dalam paparan acara Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) dijelaskan bahwa pentingnya akar budaya untuk kelangsungan hidup dimasyarakat ujar Yadi Ahyadi sebagai budayawan dan bidang Pelestaraian budaya Lapik (29/05/2023).
Acara ini di hadiri dari berbagai unsur seniman, budayawan, pelestari, musisi dan SKPD terkait sehingga pokok pikiran kebudayaan kedepan akan menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat pada umumnya dijelaskan Dra.Ratih Rahmawati,M.M Kadis Disporabudpar saat pembukaan acara di ruang Bola Sundul Pemda Kab.Tangerang.