Kutoarjo -- Kembang  goyang merupakan salah satu kue kering tradisional khas Indonesia. Camilan ini sangat cocok disajikan kapan saja dan juga dapat dinikmati semua usia dari anak-anak hingga dewasa. Selain berkarakter manis dan renyah, kue ini memiliki cita rasa yang khas.
Nama kembang goyang sebenarnya berasal dari bentuknya yang menyerupai kelopak bunga atau kembang dan proses pembuatannya digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan. Namun seiring perkembangan waktu, kembang goyang kini mulai kehilangan peminatnya dikarenakan rasanya yang begitu-begitu saja. Selain itu kembang goyang juga harus bersaing ketat dengan produk-produk makanan modern yang lebih menarik bagi masyarakat.
Pemilihan ubi ungu ini dirasa cukup baik karena bahan tersebut yang mudah diperoleh di daerah setempat. Selain itu ubi ungu juga memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi oleh tubuh.
"Saya berfikir kembang goyang yang tradisional harus diinovasi lagi dengan bahan-bahan lain sehingga menjadi lebih menarik dan lebih berwarna. Makanya saya memilih ubi ungu karena saya pikir warnanya yang pas" ungkap Ayu.
"Pemilihan ubi ungu juga saya lakukan agar kembang goyang ini bisa lebih dikenal lagi dikalangan manapun, Â dan menjadi cemilan yang sehat kaya manfaat", tambah mahasiwa Semester III ini.
Produk kreasi mahasiswa yang diberi merk Bang Oyan tersebut, dijual dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp4.500/bungkus.
Ayu dan Putri berharap kreasi kembang goyang ubi ungu tersebut dapat menjadi ciri tersendiri dari produk mereka. "Ide yang awalnya muncul karena tugas kuliah Kewirausahaan ini ternyata bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan," tandas mereka. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H