Sebuah akun facebook membuat sebuah postingan berisi demikian, "Maksudnya apa ini yaa, dokumen negara yang ngangkut kontainernya bertuliskan huruf China. PT Kereta aping juga sudah berubah jadi PT Kereta Api Indonesia China. Ini paraaahhhh sekali. Kayaknya bakal terjadi revolusi jihad kalau seperti ini." Begitulah kira-kira narasi yang diunggah salah satu warganet yang disertai pula dengan gambar ketua KPU Kulon Progo yang berdiri di depan kontainer beraksara asing berserta petugas dari kepolisian yang bertugas mengamankan logistik pemilu.
Narasi beserta foto yang diunggah akun facebook tersebut jelas langsung memunculkan persepsi macam-macam di masyarakat. Apalagi tepat pada hari si pemilik akun facebook tersebut mengunggah statusnya, sudah 23,5 ribu kali statusnya itu dibagikan. Bisa dibayangkan toh kegaduhan yang terjadi di jagad dunia maya kala itu?
Penulis ingin menutup tulisan ini dengan mengajak para pengguna internet untuk berduyun-duyun mengendalikan diri saat berselancar di dunia maya. Saya yakin masyarakat kita akan jauh lebih bisa memaklumi saat kita mengunggah gambar lokasi wisata kekinian yang sedang kita kunjungi. Dari pada unggahan foto yang dapat memicu polemik di dunia maya, bahkan sampai memiliki dampak sangat merugikan yakni rakyat di negara kita tercinta ini jadi seperti bulatan yang terpisah-pisah pada motif polkadot.
Jangan mau terpolkadot!Â
Sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H