Mohon tunggu...
Agus Eko K.
Agus Eko K. Mohon Tunggu... Relawan - Penjaring Berlian

Seorang driver ojek online yang bentuk kepalanya tak bulat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Foto Berefek Polkadot

15 Juni 2019   04:26 Diperbarui: 16 Juni 2019   20:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Baju Hitam dan Si Hijab Hitam || Dokpri Jemmy Aquariesta

Sebuah akun facebook membuat sebuah postingan berisi demikian, "Maksudnya apa ini yaa, dokumen negara yang ngangkut kontainernya bertuliskan huruf China. PT Kereta aping juga sudah berubah jadi PT Kereta Api Indonesia China. Ini paraaahhhh sekali. Kayaknya bakal terjadi revolusi jihad kalau seperti ini." Begitulah kira-kira narasi yang diunggah salah satu warganet yang disertai pula dengan gambar ketua KPU Kulon Progo yang berdiri di depan kontainer beraksara asing berserta petugas dari kepolisian yang bertugas mengamankan logistik pemilu.

Narasi beserta foto yang diunggah akun facebook tersebut jelas langsung memunculkan persepsi macam-macam di masyarakat. Apalagi tepat pada hari si pemilik akun facebook tersebut mengunggah statusnya, sudah 23,5 ribu kali statusnya itu dibagikan. Bisa dibayangkan toh kegaduhan yang terjadi di jagad dunia maya kala itu?

Motif polkadot || pixabay.com
Motif polkadot || pixabay.com
Penulis ingin menutup tulisan ini dengan mengajak para pengguna internet untuk berduyun-duyun mengendalikan diri saat berselancar di dunia maya. Saya yakin masyarakat kita akan jauh lebih bisa memaklumi saat kita mengunggah gambar lokasi wisata kekinian yang sedang kita kunjungi. Dari pada unggahan foto yang dapat memicu polemik di dunia maya, bahkan sampai memiliki dampak sangat merugikan yakni rakyat di negara kita tercinta ini jadi seperti bulatan yang terpisah-pisah pada motif polkadot.

Jangan mau terpolkadot! 

Sumber:

https://tempo.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun