Mohon tunggu...
Agus Eko K.
Agus Eko K. Mohon Tunggu... Relawan - Penjaring Berlian

Seorang driver ojek online yang bentuk kepalanya tak bulat

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kilau Berlian Menjadi Alarmku Untuk Bersabar dan Bersyukur

11 Juni 2019   15:25 Diperbarui: 21 Juni 2019   00:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergelora hati tatkala menerima order pesanan dari seorang calon pemberi berlian yang hendak menyantap daging berbentuk sayap berdiameter 12 cm. Ditambah dua roti berdiameter 13 cm yang semuanya merupakan makanan khas dari negara adidaya. "Saatnya menjemput berlian di lantai dasar sebuah gedung berkaca" katanya dalam hati.

Dengan penuh keyakinan, si penjaring berlian berjalan kaki menyusuri jalanan beraspal untuk bergegas mendapatkan berlian. Setibanya di lokasi, si penjaring berlian perlu berjuang. Ia harus berdiri sambil melihat sekeliling gerai beraroma makanan khas hollywood selama 1.800 detik. Menunggu pilar-pilar manusia di hadapannya bergeser dari hadapannya. Satu demi satu pilar-pilar manusia itu hilang dari penglihatannya dan pada akhirnya hanya tersisa satu pilar manusia di hadapannya.

"Perjuangan tinggal selangkah kaki. Delapan belas berlian sudah di depan mata dan siap tuk digenggam" ucapnya dalam hati sambil tersenyum gembira.

Belum sempat melangkah dari posisinya berdiri, tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk di telepon genggamnya. Ternyata dari calon pemberi berlian. Sebelum membuka isi pesan tersebut, penjaring berlian bergumam, "Mungkin ia hendak menambah pesanan. Tak apa berhenti sejenak demi sebuah petunjuk. Siapa tau ini memperlancar perjuanganku untuk menambah rezeki."

Dengan mantap, ia mengarahkan kedua bola matanya di layar telepon genggam lalu membuka isi pesan tersebut. Tak disangka ternyata isi pesan itu menyayat hati sekaligus memupus impian untuk mendapatkan 18 berlian.

Calon pemberi berlian mengurungkan niat untuk menikmati menu olahan cepat saji hanya karena hasrat duniawinya tak kunjung datang alias menunggu terlalu lama. Seonggok daging yang jika dilihat sejarahnya hanya untuk makanan para kelas pekerja alias buruh nyatanya ampuh memupuskan harapan si penjaring berlian untuk memperoleh berlian sore itu.

Dengan perasaan kecewa dan sedih ia berujar, "Memang nasib belum berpihak padaku." Penjaring berlian pun memutar balik badan dan segera berjalan keluar dari gedung itu dengan tangan hampa sembari berharap pemberi berlian lain datang.

Bagi para driver online, mampu mengumpulkan dan mendapat berlian merupakan kado istimewa tersendiri bagi masing-masing individu karena syarat untuk mendapat 18 berlian secara langsung sangat mudah. Sebanyak 18 berlian fiktif, secara otomatis akan di dapat seorang driver online apabila ia mampu menyelesaikan misi orderan makanan dengan harga di bawah Rp 150.000. Bahkan ada ekstra 4 hingga 8 berlian jika menyelesaikan misi orderan makanan pada waktu dan lokasi tertentu. Tambahan 9 berlian juga akan menjadi milik seorang driver online apabila harga makanan lebih dari Rp 150.000. Jika harga makanan Rp 200.000 atau lebih maka sebanyak 18 berlian akan ditambahkan kepada seorang driver online.

www.divideas.com
www.divideas.com

Namun apalah daya, rezeki semesta yang mengatur. Si penjaring berlian tampaknya disadarkan sekaligus dirawat ingatannya untuk tetap belajar sabar dan bersyukur atau dalam bahasa jawa legowo ketika mengalami masa-masa sulit seperti ini. Jalani dan nikmati rona kehidupan ini karena susah dan senang, suka maupun duka itu akan terasa sejuk apabila kita mampu menyikapi dan merefleksikan secara benar dan utuh, tanpa harus menyalahkan orang lain. Apalagi menyalahkan Sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun