Mohon tunggu...
Agusdewi HM
Agusdewi HM Mohon Tunggu... -

Harmony|Music|Lyric|Stories,,, Writer - Entrepreneurs Bisnis & Kesehatan www.gayapengusaha.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Passion

7 November 2011   19:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:57 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Passion,, "Apa yang Anda fikirkan tentang kata itu?? ," Tentang sebuah Semangat?,,gairah ??,,,atau nafsu yang menggebu gebu pada suatu hal yang Anda senangi?? Dalam Kamus English-Indonesia yang saya baca tidaklah cukup menggambarkan apa yang ingin "Kata" itu tunjukkan kepada kita. Beberapa kawan saya sehari harinya bekerja seperti biasa,berangkat pagi pulang sore,Eight to Five katanya,dan bahkan lebih dari itu menurut saya mengingat waktu tempuh yang panjang dari rumah kontrakannya ke kantor tempat dimana ia bekerja. Berkali kali pula dalam percakapan via chating dengan nya menunjukkan bahwa aktifitasnya di kantor tidaklah sesibuk seperti apa yang orang lain bayangkan. "Biasa santai,,,nunggu Jam pulang aja,!". Itu yang sering aku baca dari banyak chatting singkat yang ia tuliskan. Kalimat yang ringan dan sederhana.Tapi bukan buat ku secara pribadi karena justru ini yang membuat aku selalu berfikir lebih panjang.Keyakinanku akan potensi besar pada diri kawanku ini membuat aku semakin tak bisa terima begitu saja akan jawaban yang ia selalu berikan. "Apa mereka sangka ini bukanlah kegiatan yang memakan Energy nya??". "Apa yang akan terjadi jika Anda tidak melibatkan Passion ini dalam aktifitas Anda sehari hari??". Sungguh akan sangat saya sayangkan bila ini benar benar terjadi pada kawan saya ini.Ketika jutaan orang diluar sana sibuk  berlomba untuk memberikan sedikit arti pada setiap detik hidupnya,sementara yang lain terlihat santai dalam kungkungan waktu yang mereka sebut Eight to Five itu. Saat saya masih bekerja di kantor seperti kawan saya tadi,lingkungan begitu sangat mempengaruhi kinerja kita.Nggak harus rajin,, nggak perlu inovatif,nggak butuh ide dan gagasan baru karena semua sudah ditentukan oleh atasan kita.Tugas kita hanyalah kerja, menyelesaikan apa yang atasan kita mau terlepas dari apakah pekerjaan itu sesuai dengan bidang kita atau tidak.Sebuah kontradiksi mengingat apapun yang kita kerjakan,lakukan dan kita fikirkan,kita selalu butuh semangat dan gairah untuk hasil yang lebih baik. "Apa yang terjadi jika seseorang kehilangan semangatnya???". Kawan saya yang lain berkata kepada saya,Kalau saya tidak berada di depan Computer sehari saja,atau tidak menulis sehari saja,,saya pasti sakit kepala.Seolah olah ada yang nggak beres di kepala saya.Dan dia selalu merasa sehat dengan hati yang berbahagia ketika dia melakukan apa yang di hasrati.Apakah itu selalu berhubungan dengan kemauan dia???.Seharusnya tidak.Kita bisa saja melibatkan hasrat dan semangat ini pada setiap aktifitas yang memang seharusnya kita lakukan bahkan saat kewajiban Anda menuntut Anda untuk bekerja lebih berat,lebih lama dan lebih menguras energi Anda daripada kawan kawan Anda yang lain. "Bukankah Pekerjaan adalah sebuah Rizki untuk Anda???,,dan Berkah bagi Anda???". Apapun yang anda kerjakan,,itu hanyalah untuk diri Anda sendiri!!! Kalimat itu yang sering saya katakan kepada rekan rekan sekantor saya pada saat itu.Anda yang akan mendapatkan hasilnya,Anda pula yang akan menuai buah dari olah fikir dan fisik Anda.Karena pada saat Anda bekerja,potensi dalam diri Anda juga ikut tergali.Bakat yang tersimpan pada diri Anda juga ikut terasah dengan sendirinya.Ini yang membuat Anda bernilai lebih dari yang lain.Semua ada nilainya.Hingga pada akhirnya Eksistensi Anda yang akan mendapatkan tempatnya sendiri. Dan jangan pernah lupa untuk melibatkan Passion disana agar Anda selalu terjaga  seperti dalam suasana bercinta yang menggairahkan. Sebuah kontribusi nyata untuk Dunia dari Anda.G'Luck,,,,,, "I play my violin like I make love".,kata Maylaffayza, Seorang pemain biola yang sudah menelorkan dua album. Ia menggesek biolanya sedemikian menghayatinya,penuh hasrat dan semangat sehingga serasa sedang bercinta. Kini wanita cantik itu menjadi salah satu ikon violis di Indonesia.Orang Orang yang punya passion seperti mereka akan jauh dari bosan, jenuh, atau patah semangat.Semoga Anda adalah salah satu yang menjadika Passion ini sebuah pilihan untuk selalu disertakan dalam setiap aktifitas Anda. Lalu Anda dapat mencintai sepenuh hati pekerjaan Anda,sehingga pekerjaan itu juga mencintai Anda. Okayyyy,,, tak akan ada habisnya jika terus berkutat disini.Bahkan ketika berjuta tulisan yang sudah pernah kita baca juga berkali kali mencoba menterjemahkan ini.Berjuta pula Karangan Buku,Novel,Film bahkan lagu telah mencoba membuat ini mudah dan bisa kita terima semua.Dan ketika tulisan ini saya buat,saya sebetulnya sedang menunggu Acara TV Lokal (Musiklopedia) yang akan menayangkan Grup Band Potret sebagai Tokoh Utamanya.Hingga samar samar di ruang sebelah kudengar beberapa Lagu telah mereka nyanyikan.Samar samar pula tertangkap telingaku saat penggalan wawancara dari mereka diulas.Tidak ada kata Passion kudengar,tidak ada kata Semangat kutangkap,tapi begitu dalam setiap ungkapan dari para Personel Grup itu.Tapi,,, begitu "terasa" mereka menyiratkan ini pada setiap frase kalimat dari bibir mereka.Sungguh sangat Luar biasaa.Sesuatu yang bagi mereka sudah sangat melekat dan bersenyawa dengan hati dan fikiran,lalu tertuang dalam Essensi setiap ucapan dan geraknya.Hal yang menjadikan mereka bisa Eksis dalam berkarya dan membuat saya semakin yakin bahwa ini bisa kita terapkan pada diri kita juga,apapun pekerjaan dan aktifitas kita selagi itu Positif dan pilihan terbaik bagi kita masing masing.

"Dan Jika masa lalu tak bisa di ubah,tapi masa depan adalah Mungkin",Passion ini memegang peran penting buat Masa Depan yang mungkin terjadi nanti,,,,

So,,,, Bagaimana Passion ini menurut Anda????? Saya tunggu kabar terbaik dari Anda. by : Agusdewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun