Baru bergulir beberapa pertandingan, Piala Dunia Qatar telah menyuguhkan pertandingan yang sangat menarik dan kompetitif. Selain menarik dan kompetitif, pertandingan tersebut kerap menghadirkan kejutan yang jauh dari prediksi dari para pengamat bola, pundit, dan banyak penikmat olahraga ini.
Kejutan pertama terjadi pada grup C, yang mempertemukan Argentina vs Arab Saudi di Lusail Iconic Stadium. Kedua tim sama-sama mengusung formasi menyerang (4-3-3) dengan berbagai improvisasi di lapangan.Â
Pada babak pertama Lionel Messi mampu menciptakan gol melalui titik putih menit ke - 10. Messi dkk., terus tampil menekan dan menciptakan beberapa peluang yang berbuah gol.Â
Namun sayang gol-gol itu dianulir karena dianggap offside oleh pengadil lapangan, setelah melihat tayangan VAR. Gol semata wayang Messi bertahan hingga babak pertama berkahir.
Selanjutnya pada babak kedua, petaka mulai menghampiri tim Argentina. Arab Saudi mampu membalikkan keadaan dengan mencetak gol pada menit ke- 48 oleh Saleh Al Shehri dan menit ke- 53 oleh S. Aldawsari.Â
Argentina bereaksi dengan melakukan beberapa pergantian pemain dan lebih agresif dalam menekan pertahanan lawan. Hasilnya Tim Argentina mampu memberikan teror terhadap pertahanan lawan secara bertubi-tubi. Sayang berkat kegemilangan penampilan sang kiper dan solidnya pertahanan pemain Arab Saudi, kedudukan dengan skor 2-1 untuk kemenangan Arab Saudi bertahan hingga menit terakhir.
Pada pertandingan lainnya di grup E, Â Jerman bersua Jepang di Khalifa Stadium. Sebagai tim unggulan Jerman tentunya tidak mau mengalami hal serupa dengan Argentina. Karena jika tergelincir, maka akan semakin menyulitkan Jerman untuk melaju ke babak 16 besar. Jerman di bawah asuhan Hansi Flick menurunkan pemain-pemain terbaiknya dengan formasi 4-2-3-1.Â
Sementara Jepang dengan julukan samurai biru, dengan pola yang sama banyak menurunkan pemain sarat pengalaman seperti Yoshida, Nagatomo, Sakai dan Minamino yang telah lama tampil di benua eropa.
Babak pertama berlangsung, sesuai dengan prediksi, Jerman menguasai jalannya pertandingan. Berbagai peluang tercipta baik dari sisi kanan, kiri dan area tengah, namun Jepang mampu meredam agresifitas lini serang Jerman dan memberikan perlawanan yang sengit.Â
Serupa dengan Argentina, akhirnya Jerman mencetak gol pertama pada menit ke-33 melalui sepakan penalti Ilkay Gundogan. Terdapat pula gol yang di cetak oleh Kai Havertz yang dianulir karena offside. Skor 1-0 untuk keunggulan Jerman bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Jerman tetap mampu mendominasi pertandingan. Sementara Jepang hanya melakukan pertahanan dengan pressing tinggi dan sesekali melakukan serangan balik.Â
Meski terus mendominasi, lini serang Jerman belum mampu memecah kebuntuan untuk menambah pundi-pundi golnya. Namun sebaliknya dengan skema serangan balik cepat Jepang mampu menyarangkan goal pada menit ke -75 (R. Doan) dan menit ke-83 (T. Asano). Keunggulan dengan skor 2-1 untuk kemenangan Jepang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Entah karena kebetulan atau tidak, kekalahan Tim Tango (Argentina) dan Tim Panser (Jerman) terlihat sangat unik dan langka. Seperti kita ketahui, keduanya ditumbangkan oleh tim non unggulan, kalah dengan skor 2-1, sama-sama unggul di babak pertama dengan goal melalui titik putih dan terakhir adalah goal yang dianulir setelah preview VAR oleh wasit.Â
Arab Saudi dan Jepang yang notabene merupakan tim non unggulan mampu tampil spartan  dan memberikan kejutan. Penampilan Arab Saudi dan Jepang  ini,  akan diyakini dapat menginspirasi tim- tim lain pada Piala Dunia Qatar untuk tampil lebih baik.Â
Kondisi tersebut secara tidak langsung akan membuat pagelaran olahraga ini menjadi lebih menarik, kompetitif dan banyak memberikan kejutan. Layak kita tunggu kejutan pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H