Penampilan ciamik Patrik Wanggai, Titus Bonai, Maman Abdulrahman dilapangan hijau, memberikan gambaran nyata betapa potensialnya anak-anak muda kita dalam mengolah si kulit bundar. Penampilan mereka yang kompak di lapangan hijau memberikan gambaran bahwa sepak bola telah melewati batas primordial. Mereka begitu kompak di lapangan hijau tanpa membeda-bedak Suku, Agama Ras maupun Golongan.
Hal ini nampak jelas lewat kehadiran putra-putra Papua yang mengisi lini depan timnas. Okto Maniani dkk yang berasal dari tanah Papua, seakan menegaskan bahwa mayarakat Papua masih merupakan bagian integral dari bangsa Indonesia. Kehadiran anak-anak papua tersebut menjadi jawaban atas apa yang terjadi di tanah Papua akhir-akhir ini. Tanah Papua sedang bergejolak yang bernuansa disintegrasi.
Harapkan kedepannya,pembinaan sepak bola perlu melibatkan semua stakeholders dari Sabang sampai Merauke. Dengan demikian, lewat sepak bola, tidak hanya menyaksikan gocekan indah nan ataaktif para pemain dilapangan hijau, akan tetapi, lebih dari itu bahwa dengan sepak bola kita bisa menyatukan rasa persatuan dan kesatuan guna menumbukan rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia. Selamat berjuang pasukan garuda muda Indonesia. Rakyat indonesia dengan penuh setia mendukung perjuangan kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H