Mohon tunggu...
agus budiarta
agus budiarta Mohon Tunggu... profesional -

setiap langkah gerakan riil lebih penting dari selusin program

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ratusan Mahasiwa DIY Mengkritisi Kondisi Pendidikan di Indonesia

3 Mei 2014   00:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_322332" align="aligncenter" width="300" caption="MAhasiswa yang tergabung dalam aliansi GERMO saat aksi di depan gedung DPR DIY dalam rangka peringatan HARDIKNAS (foto : dok pribadi)"][/caption]

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Menolak Dijajah Kembali (GERMO) DIY, melakukan aksi turun ke jalan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang jatuh pada hari ini.

Ratusan mahasiswa tersebut memulai aksinya dari halaman parkir Abu Bakar Ali, melewati jalan Malioboro, Singgah di Gedung DPR DIY dan mengakhiri aksinya di titik nol kilometer.

Dalam orasinya, massa aksi menilai bahwa penyelenggaraan pendidikan di Indonesia mengalami pergeseran paradigma dari pendidikan mercerdaskan bangsa menuju ke arah liberalisasi pendidikan yang salah satu produk kebijakannya adalah komersialisasi pendidikan.

[caption id="attachment_322334" align="aligncenter" width="300" caption="Mahasiswa menyampaikan orasinya di depan gedung DPR DIY (foto dok. pribadi)"]

1399025561453540676
1399025561453540676
[/caption]

Implikasi dari kebijakan liberalisasi pendidikandi Indonesia diantaranya adalah; pertama, dibukanya keran privatisasi dan komersialisasi pendidikan dalam Undang-Undang SISDIKNAS. Kedua, di terapkannya Uang Kuliah Tunggal UKT) yang mahal di perguruan tinggi. Tiga, adanya kebijakan Penerapan Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan (PPG Pra Jabatan).

Oleh karena itu, GERMO DIY mendesak agar pendidikan di Indonesia kembali pada esensi-nya di mana pendidikan merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian mereka menyerukan agar, menolak Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan (PPG Pra Jabatan). Menolak Uang Kuliah Tunggal (UKT). Menolak Penyelenggarakan Ujian Nasional. Menolak diskriminasi terhadap difabel dalam mengakses pendidikan dan menuntut diadakanya transparansi pendidikan nasional

[caption id="attachment_322335" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu perwakilan dari elemen mahasiswa menyampaikan orasinya di gedung DPRD DIY (foto: dok pribadi)"]

13990257731106259506
13990257731106259506
[/caption]

Menanggapi aksi mahasiswa tersebut ketua DPR DIY, Yoeke Indra Agung Laksana, mengatakan, “DPRD DIY sebagai institusi rakyat, dengan ini mendukung perjuangan teman-teman mahasiswa dan akan menyampaikan tuntutan dari teman-teman mahasiswa guna menyampaikan ke pemerintah RI dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, guna menanggapi apa yang disampaikan oleh eleman mahasiswa DIY”.

Aliansi GERMO DIY, merupakan gabungan dari berbagai elemen mahasiswa di DIY, diantaranya adalah, PMKRI, GMKI, HMI, PMII, GMNI, BEM (UGM, UNY, AMIKOM).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun