Mohon tunggu...
Agus Arwani
Agus Arwani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Membaca adalah petualangan tanpa batas yang dijalani dalam diam, menulis adalah ekspresi jiwa yang tercurah dalam kata. Keduanya membentang jembatan antara imajinasi dan realitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menapak Jejak Hijrah, Inspirasi dari 1 Muharam 1446 untuk Indonesia

6 Juli 2024   19:35 Diperbarui: 7 Juli 2024   06:03 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perayaan tahun baru islam (tribunnews.com)

Peringatan 1 Muharram 1446 H menjadi momentum untuk merenungkan dan memperkuat komitmen kita terhadap integritas. Pemerintah, masyarakat, dan individu harus bekerja sama untuk menciptakan budaya yang menghargai kejujuran dan etika, sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang bermartabat.

Pendidikan sebagai Kunci Transformasi

Pendidikan memiliki peran vital dalam proses hijrah modern. Di masa lalu, pendidikan di Madinah berkembang pesat setelah hijrah, menghasilkan generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Indonesia dapat belajar dari hal ini dengan memperbaiki sistem pendidikan yang ada.

Pendidikan yang berkualitas dan merata dapat menjadi kunci untuk membangun generasi penerus yang cerdas dan berintegritas. Kurikulum yang menekankan nilai-nilai moral dan etika, serta kemampuan berpikir kritis, dapat membantu menciptakan warga negara yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan akar budaya dan agama mereka.

Pentingnya Kepemimpinan yang Visioner

Hijrah juga mengajarkan kita pentingnya kepemimpinan yang visioner. Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin tidak hanya memikirkan kesejahteraan umatnya di masa kini, tetapi juga masa depan. Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki visi jangka panjang, yang mampu melihat potensi dan tantangan yang ada, serta merumuskan kebijakan yang berkelanjutan.

Kepemimpinan yang visioner akan mendorong perubahan positif dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan. Dengan demikian, Indonesia bisa berkembang menjadi negara yang kuat dan mandiri.

Memperkuat Solidaritas dan Gotong Royong

Nilai solidaritas dan gotong royong sangat kental dalam peristiwa hijrah. Para sahabat di Madinah dengan sukarela membantu kaum Muhajirin yang datang dari Makkah.

Di Indonesia, budaya gotong royong adalah warisan leluhur yang harus terus dijaga dan diperkuat. Peringatan 1 Muharam 1446 H bisa menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya saling membantu dan bekerja sama.

Dalam menghadapi bencana alam, pandemi, atau tantangan sosial lainnya, solidaritas dan gotong royong menjadi kekuatan utama yang bisa membantu kita bangkit dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun