Mohon tunggu...
Agus Arta Diva Anggara
Agus Arta Diva Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

"write what should not be forgotten"

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

CEO TikTok Mr. Shou Chew Mempertahankan Nasib TikTok di Kongres Amerika Serikat, Apa Saja Poin Pentingnya?

25 Maret 2023   19:07 Diperbarui: 25 Maret 2023   19:11 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mr. Shou Chew di Kongress AS. Sumber: Reuters

"TikTok will remain a place for free expression. And will not  be manipulated by any government." 

kutipan ini dilontarkan oleh  Mr. Shou Chew selaku CEO TikTok dalam kongres yang berlangsung pada 

Kamis 23 Maret 2023. Lantas apa yang menjadi concern dalam kongres kali ini?

 Seperti yang kita ketahui, TikTok sempat dilarang untuk digunakan secara umum di beberapa negara

 seperti India, dan Amerika Serikat (AS) . Salah satu alasan utama yang mendasari hal ini adalah perhatian

 pemerintah Amerika terhadap data pengguna, karena  setidaknya terdapat  lebih dari 150 juta pengguna 

TikTok di Amerika Serikat (AS).

 

Kongres tersebut diadakan untuk membuka diskusi antara pemerintah Amerika dan juga CEO TikTok

 itu sendiri Mr. Shou Chew untuk menyampaikan keprihatinan mereka mengenai seberapa banyak akses 

yang dimiliki pemerintah China  ke data pengguna, serta seberapa besar pengaruh Partai Komunis China. 

 Mr. Shou Chew menghadapi pertanyaan selama kurang lebih empat setengah jam dalam 

persidangan Kongres Amerika Serikat (AS) di depan Komite DPR untuk energi dan perdagangan AS 

yang berlangsung cukup kontroversial sehingga banyak media yang menyoroti dirinya saat ini. 

Lalu apa sajakah poin-poin penting yang cukup kontroversial dalam kongres tersebut?

 

Penampilan Pertama Mr. Shou Chew di Depan Legislator AS 

The Guardian pada Jumat lalu menyebutkan bahwa kongres tersebut merupkan penampilan pertama 

kepala eksekutif TikTok di hadapan pemerintah legislator AS,  karena tampil di depan publik sangat jarang 

dilakukan oleh Mr. Shou Chew meski popularitas TikTok terus mengalami peningkatan pesat dalam skala global. 

Pertanyaan Legislator/ Lawmakers AS yang Dinilai Tidak Berbobot 

Salah satu alasan yang menjadikan kongres ini begitu ramai diperbincangkan publik saat ini adalah

 bagaimana lagislator memberikan pertanyaan tidak berbobot kepada CEO TikTok Mr.Shou pada saat kongres berlangsung. 

Banyak publik menilai bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan tidak relevan. 

Misalnya saja pertanyaan seperti "Apakah TikTok mengakses WiFi di Hp saya ?" pertanyaan ini dijawab 

dengan sangat santai oleh CEO TikTok Mr. Shou Chew "Untuk masuk internet, kita memang harus mengakses jaringan." 

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini banyak memicu kemarahan publik karena dinilai tidak relevan. 

Pengumpulan Data 

Mr. Shou Chew menegaskan kepada peserta kongres untuk menghilangkan beberapa kecurigaan mereka terkait 

pengumpulan data user yang dilakukan oleh Tiktok. Chew mengatakan data tersebut sering dikumpulkan oleh 

banyak perusahan lain di industri yang sama. Misalnya Algoritma Tiktok ditinjau kembali oleh partner TikTok, Oracle

 (perusahaan database terbesar di Amerika) dan juga pihak ketiga. Untuk saat ini belum ada perusahaan sosial media

 terbuka seperti ini (Kurniawan, 2023).Selain itu Chew juga menegaskan kepada panitia kongres bahwa TikTok tidak 

mengumpulkan data GPS dan data kesehatan apapun. 

"Kami berkomitmen untuk sangat transparan dengan pengguna kami tentang apa yang kami kumpulkan. 

Saya tidak percaya apa yang kami kumpulkan lebih dari kebanyakan pemain di industri ini," katanya kepada anggota parlemen, 

Kamis 23 Maret 2023.

Pertanyaan ini justru seperti boomerang kepada panitia kongres itu sendiri. Karena faktanya perusahaan 

teknologi AS memiliki rekam jejak yang buruk dalam hal privasi data pengguna yang disampaikan oleh Chew 

melalui skandal Cambridge Analytica yang sebelumnya diketahui mengumpulkan  data pribadi jutaan pengguna Facebook  

tanpa persetujuan dan digunakan untuk iklan politik. Fakta ini yang membuat panitia kongres meradang.

 

Keamanan dan Kesehatan Mental 

Salah satu masalah yang menjadi perbincangan selama kongres berlangsung adalah dampak aplikasi 

terhadap kesehatan anak. Perwakilan Republik Gus Bilirakis mengatakan  "Teknologi Anda mengarah pada kematian."

 Hal ini dipertanyakan mengacu pada  konten berbahaya yang menampilkan video yang dapat mendorong pengguna 

untuk menyakiti diri sendiri. 

 

Masalah ini ditanggapi serius oleh CEO TikTok, Chew bahkan mempekerjakan 40.000 moderator untuk melacak

 konten berbahaya dan juga menggunakan algoritma untuk memindai materi kontroversial. Chew juga menambahkan 

aplikasi ini memberi pengguna untuk melakukan pengaturan dan kontrol sesuai usia. Chew mengatakan anak-anak 

diarahkan ke video yang diperiksa oleh pakar pihak ketiga Common Sense Network , serta diberikan pengalaman menonton 

yang dikurasi. Mereka yang berusia 13 tahun juga tidak dapat mengunggah video, berkomentar, atau mengirim pesan kepada orang lain. 

Pembicaraan mengenai kesehatan mental ini menjadi perhatian publik setelah anggota legislator menampilkan

 video pendek mengenai penggunaan senjata api yang dinilai berbahaya namun masih bebas ditayangkan di aplikasi Tiktok.  

Aksi ini terkesan heroik untuk menjatuhkan klaim-klaim keamanan yang disebutkan oleh Chew tadi, namun reaksi publik justru semakin memanas terutama warga AS yang kontra terhadap pemberhentian Tiktok di negaranya. 

Bagi mereka hal tersebut hanya premis palsu  yang digunakan anggota legislator bukan karena mereka

 benar-benar peduli akan mental remaja, jika video pendek pengoprasian senjata api dipermasalahkan karena berbahaya ,

mengapa mereka tidak melarang penggunaan bebas senjata api di AS? berikut adalah beberapa komentar publik 

yang penulis kurasi terkait hal ini.

Komentar Publik. Sumber:Dokpri
Komentar Publik. Sumber:Dokpri

Komentar Publik. Sumber:Dokpri
Komentar Publik. Sumber:Dokpri

Komentar Publik. Sumber:Dokpri
Komentar Publik. Sumber:Dokpri

Keterlibatan China

Anggota legislator berulang kali melontarkan pertanyaan kepada Chew mengenai dugaan pengaruh 

pemerintahan China atas aplikasi video pendek TikTok ini. Salah satu perwakilan Demokrat Frank Pallone 

mengatakan Bytedance sebagai perusahaan induk berbasis komunis Tiongkok. 

Chew juga berulang kali menegaskan bahwa TikTok berkantor pusat di Singapura dan Los Angeles, 

dan tidak beroperasi di China. Chew juga menegaskan Bytedance tidak dikendalikan oleh pemerintahan China 

dan tidak ada bukti mereka telah meminta atau mengakses data pengguna AS.

Poin terakhir menjadikan penulis ingin menyampaikan sedikit opini pribadi. Muncul satu pertanyaan mengenai 

kongres ini, Apa yang ditakutkan AS oleh keberpihakan China bukan semata-mata untuk melindungi warga negara nya, 

namun ada konspirasi yang cukup menarik jika kita melihat benang merah dari kongres ini. Sekali lagi ini hanya opini 

penulis setuju atau tidak bisa disampaikan di kolom komentar yaaa!

Seperti yang kita ketahui China dan Amerika Serikat adalah negara adidaya. Tidak heran jika beberapa

 kepentingan dan propaganda dimiliki oleh kedua negara ini, namun Chew menegaskan China tidak memiliki kendali 

atas data pengguna TikTok, bahkan legislator tidak dapat membuktikan adanya keterlibatan itu. 

Apa yang penulis lihat disini adalah permasalahan bukan mengenai data privasi yang katanya ditakutkan oleh legislator AS, 

padahal setiap sosial media pasti mampu melakukan tracking data  pengguna nya baik Facebook, Instagram, Twitter,  dan Google

 baik dari gambar ataupun suara untuk iklan.  

Ingat kutipan dokumenter Netflix The Social Dilema (2020) "If you are not buying a product, then you are the product."

Maksudnya adalah aplikasi yang kita gunakan akan melakukan tracking sesuai dengan kebiasaan kita di platform tersebut dan nantinya akan dijual kepada perusahaan iklan guna untuk mendapatkan target pasar yang sesuai. 

Sebenarnya ketika kita menggunakan aplikasi tersebut kita sudah secara sukarela untuk menjadikan

diri  kita sebagai target pengiklan. Hal ini karena sebelum menggunakan aplikasi kita tentu diberikan keterangan 

mengenai user agreement di platform sosial media terkait. Jadi dapat disimpulkan sebanyak 150 juta pengguna TikTok

di AS tidak keberatan jika data nya diberikan kepada industri iklan. Lalu kenapa legislator AS  yang merasa ini adalah masalah? 

Saat ini hampir semua revenue iklan dari sosial media itu bergeser ke TikTok. Semua revenue iklan di platform lain

tidak dapat menyaingi TikTok untuk saat ini. Dilansir dari Forbes bahkan Tiktok dikatakan mengambil 

alih pasar dan perdagangan di tahun 2022 kemarin.Bahkan sebesar 42% pemasaran AS menggunakan Tiktok untuk pemasaran influencer di tahun 2021. 

Sampai sini sudah paham kan kenapa legislator mencari celah kesalahan TikTok? 

padahal aplikasi kompetitornya lebih buruk jika berbicara mengenai perlindungan data pengguna,

kesehatan mental dan beberapa poin yang sudah penulis sebutkan di atas. 

Satu satunya cara yang digunakan kompetitor untuk kembali menduduki revenue iklan adalah dengan 

menyingkirkan kompetitornya yang saat ini sedang berada di puncak kejayaannya yaitu menyingkirkan

 TikTok dengan melakukan pelarangan (Ban) di AS serta melobi globalis dengan oligarki pasar. 

 Bahkan legislator AS dinilai tidak merepresentasikan rakyatnya dalam kongres tersebut. 

sound familiar huh????

(Again it's personal opinion) Agree/Disagree? Share Your Thought !

whatsapp-image-2023-03-25-at-19-01-57-641ee2d1d3aa0f148307ab73.jpeg
whatsapp-image-2023-03-25-at-19-01-57-641ee2d1d3aa0f148307ab73.jpeg
Chew Setelah Kongres. Sumber: TikTok

Chew CEO TikTok membagikan pemikiranya  setelah menghadiri kongres di AS dan mengunggah 

videonya ke akun resmi TikTok. Dengan menuliskan caption 

"TikTok is doing to make it safe place to connect, create, share, and learn." Pada 24 Maret 2023 kemarin.

Beberapa poin yang Chew tegaskan dalam video tersebut diantaranya:  

  1. Kita akan terus membuat ruang aman khususnya remaja yang menjadi prioritas utama. 

  2. Kita akan terus melindungi data pengguna dari akses asing yang tidak sah (unauthorized foreign access).  

  3. Di AS data pengguna orang Amerika akan disimpan oleh American soil, oleh perusahaan Amerika, dan diawasi oleh personil Amerika. 

  4. Kita akan memastikan Tiktok adalah platform  untuk kebebasan berekspresi yang tidak dapat dimanipulasi oleh pemerintah manapun. 

  5. Kita akan transparan dan memberikan akses kepada independent monitor sebagai bentuk komitmen kami.

Video dapat ditonton disini. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun