Mohon tunggu...
Agus Apandi044
Agus Apandi044 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Hobi saya yaitu berbisnis dan belajar marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Startegi Mendapatkan Pelanggan

16 Juni 2022   09:01 Diperbarui: 16 Juni 2022   09:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persaingan bidang usaha perbankan Syariah yang terjadi di era globalisasi adalah salah satu alasan utama terciptanya ragam produk dan ragam fasilitas dan pelayanan yang disuguhkan para pengusaha bisnis kepada konsumen. Dalam melakukan persaingan itu, sebuah perusahaan ataupun seorang pemasar harus memiliki keunggulan bersaing untuk dapat terus bertahan pada produk yang mereka tawarkan pada konsumen. Salah satu hal utama yang harus dilakukan untuk meraih keunggulan bersaing tersebut adalah dengan focus terhadap konsumen. Focus terhadap konsumen dapat dilakukan dengan memonitor pengalaman atau experience yang dirasakan dari kontak tersebut. 

 Dalam pendekatan ini, pemasar menciptakan produk atau jasa dengan menyentuh panca indera konsumen, menyentuh hati dan merangsang pikiran konsumen.Jika produk dapat menyentuh nilai emosional pelanggan secara positif maka dapat menjadi memorable experience antara perusahaan dengan pelanggan. Hal ini berpengaruh sangat baik bagi perusahaan karena pelanggan yang puas biasanya menceritakan pengalamannya menggunakan jasa suatu perusahaan kepada orang lain.

Dalam mencapai tujuan dari perusahaan, dibutuhkan salah satu strategi untuk menarik minat para konsumen. Dalam pendekatan experiential marketing produk dan layanan harus mampu membangkitkan sensasi dan pengalaman yanga kan menjadi basis loyalitas pelanggan. 

Selain produk dan layanan yang ditawarkan, salah satu media yang berperan aktif dalam keberhasilan suatu produk adalah pemasaran dari produk tersebut. Tujuan tersebut akan tercapai jika setiap perusahaan berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan memberikan pelayanan yang menyenangkan, fasilitas-fasilitas dan harga yang menunjang, yang mana dalam hal tersebut akan membentuk kepuasan konsumen menyatakan bahwa "kepuasan secara keseluruhan berdasarkan pada pembelian dan pengalaman mengkonsumsi barang atau jasa".

Penjelasan tentang kepuasan tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi experiential marketing (Penawaran Produk dan Jasa agar konsumen Tertarik/Terangsang) dapat dijadikan suatu alat untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa. menyatakan bahwa dalam memilih produknya, bukan hanya dipengaruhi oleh faktor -- faktor rasional saja, tetapi juga faktor- faktor emosional. Faktor emosional ini yang ingin diekplorasi lebih jauh dengan konsep experiential marketing.Pada tahapan experiential marketing ini produsen memandang pelanggan sebagai sosok yang mempunyai nilai emosional yaitu satu pandangan yang menekankan adanya hubungan antara produsen dengan pelanggan sampai pada tahap diterimanya pengalaman tak terlupakan oleh pelanggan.

Pelanggan merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran. Oleh karena itu, para pemasar berusaha   memuaskan   kebutuhan   dan   keinginan   pasar   sasaran   mereka". Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat hubungan antar perusahaan perbankan Syariah dan pelanggan menjadi harmonis. 

Begitu juga bagi Nasabah Existing dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi penyedia layanan Bank syariah, produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan:

Semakin berkualitas produk jasa Bank Syariah yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi,

Maka dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan Perbankan Syariah tersebut.pelanggan yang puas akan terus melakukan transaksi pada Bank Syariah tersebut. Demikian sebaliknya jika tanpa kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada ke Bank Syariah lainnya.

Fokus kepuasan dan loyalitas telah bergeser selama beberapa dekade terakhir kepuasan dapat meningkatkan loyalitas dan niat membeli kembali, Konsep pemasaran berpandangan bahwa tujuan perusahaan hanya bisa tercapai dengan efektif apabila konsumen cukup puas, konsumen yang puas cenderung berpotensi akan loyal atau setia terhadap penyedia layanan Bank Syariah, dari sinilah besarnya kuantitas keberhasilan sebuah perusahaan Perbankan Syariah ataupun bidang usaha dapat terlihat:

Kepuasan pelanggan yang berkaitan dengan kualitas dan experiential marketing adalah salah satu tolok ukur seberapa besar keberhasilan usaha perbankan Syariah tersebut,

 Jadi variabel itu tidak dapat dipisahkan akan selalu mengalami keterkaitan.

Persaingan bisnis Perbankan Syariah sangat ketat, hal ini menuntut para Bankir yang menggeluti bidang usaha ini untuk menyusun strategi yang tepat, Strategi yang diterapkan tidak hanya berada disekitar kualitas

Pelayanan dan kenyamanan suasana. bahwa pengalaman pelanggan dapat dilakukan melaluiexperience providers(sarana/alat yang memberikan/menyediakan pengalaman bagi pelanggan). Oleh karena itu setiap Perbankan Syariah dituntut untuk menerapkan strategi diferensiasi secara unik, untuk membedakan satu Bank Syariah dengan Bank / perusahaan lainnya, dalam upaya menciptakan keunggulan berkesinambungan, Faktor penting lain adalah pembentukan identitas, bagi sebuah Bank Syariah meliputi aspek fisik yang ditampilkan secara khusus dan unik. Oleh karena itulah kunjungan ke Bank Syariag tidak hanya untuk kebutuhan transaski Perbankan semata, tetapi juga sebagai tempat untuk menambah wawasan yang ada diluar sehingga bisa manambah jaringan untuk pengembagan usahanya.

Banyaknya pesaing menjadikan perusahaan Perbankan Syariah sadar bahwa persaingan di perbankan Syariag ini semakin ketat. Hal ini tampak dengan berdirinya berbagai Kantor/Cabang Bank Syariah yang ada di kota kota besar di Indonesia.

Strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan agar perbankan yariah tetap bertahan meskipun banyak ancaman dari kompetitor dengan bidang usaha sejenis/Lembaga keuangan Syariah lainnya Semakin banyak sehingga membuat pelanggan memiliki berbagai macam pilihan sesuai dengan keinginan mereka. Masing-masing bank Syariah memiliki ciri khas yang berbeda-beda dari segi pelayanannya, penataan interior dan fasilitas- fasilitas yang digunakan. Pemilik/Manajemen harus mengetahui dengan seksama apa yang menjadi keinginan pelanggan agar pelanggan tidak berpaling pada yang lain.

Fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang baik dan memuaskan pelanggan bukan hanya sebatas produk yang nasabah inginkan, tetapi dari pengalaman dan emosional yang mereka dapatkan dari awal mereka menjejakkan kaki hingga pulang. Perusahaan harus melakukan pemasaran dengan banyak menyentuh sisi psikologi pelanggan, sehingga siapapun yang pernah berkunjung disana akan memperoleh pengalaman yang tidak biasa. Kepuasan yang diperoleh pelanggan saat berkunjung dapat dihasilkan dari experience, sehingga pelanggan sering kali akan menceritakan pengalamannya selama berkunjung kepada keluarga, teman-teman dan orang-orang sekitar, serta akan membuat kunjungan kembali sehingga akan menjadi pelanggan yang loyal.

Pemasaran dan pelayanan adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus Jasa Keuangan Perbankan Syariah ke konsumen secara baik efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif/sesuai keinginan nasabah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran dan pelayanan yang baik sebagai proses dimana perbankan Syariah dapat menciptakan nilai bagi nasabah dan membangun hubungan yang baik dan kuat dengan nasabah, sehingga bias mendapatkan nasabah yang loyalitas sesuai yang diharapkan.



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun