Mohon tunggu...
I Gusti Komang Agus Arianta
I Gusti Komang Agus Arianta Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Agusan

NAMA : I GUSTI KOMANG AGUS ARIANTA PRODI : ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Kuno Seorang Wanita Menikahi Keris Bali

3 November 2021   14:19 Diperbarui: 3 November 2021   14:33 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial.

Keris Merupakan salah satu warisan budaya dari peninggalan beberapa peninggalan-peninggalan keris yang hingga kini dijaga dan terus dilestarikan, ternyata keris dalam upacara pawiwahan atau pernikahan di bali memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, kamu bisa lihat mengapa banyak foto prewed, dimana calon suami mengenakan pakaian adat bali lengkap dengan keris yang disisipkan dibelakang punggung sang suami

Membahas tentang wanita menikah dengan keris merupakan sebuah simbol dari seorang laki-laki dan oleh karena itu saat saat kamu menikah, entah itu saat prosesi ngidih atau sebagainya 

Menikah keris merupakan salah satu tradisi di bali berupa upacara pernikahan yang dilakukan sendiri oleh mempelai wanita tanpa didampingi mempelai pria. Dalam upacara ini, sang wanita akan mengikuti serangkaian upacara pernikahan sesuai adat bali, mulai dari memadik , mabyakala, masakapan, sampai majauman dengan ditemani oleh sebilah keris sebagai perlambangan dari pasangannya.

Dengan keris ini merupakan sebuah fenomena yang ada di bali saat ini. Hal ini juga mempelai wanita mengalami kehamilan diluar nikah atau mempelai prianya meninggal dunia sebelum menikah atau sang pria tidak mau bertanggung jawab. Upacara nganten keris memang sangat jarang terjadi, bahkan terbilang langka 

Tradisi ini sendiri, sudah ada dibali sejak zaman kerajaan dulu. Saat itu pernikahan antara raja atau bangsawan dengan gadis yang kastanya rendah (sudra) sangat dilarang. Maka dari itu, ketika raja hendak meminang gadis dari golongan sudra, digunakanlah sebilah keris sebagai simbol sang raja dalam pernikahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun