Mohon tunggu...
Agus Amarullah
Agus Amarullah Mohon Tunggu... Kuli Markom -

Makan 3x sehari. Mandi 2x sehari. Mikir sesekali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Majalengka Inovatif, Kegiatan Branding Sebuah Kota

23 Februari 2018   13:01 Diperbarui: 23 Februari 2018   13:17 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sebuah tagline dicanangkan, maka usaha-usaha lanjutan wajib dilakukan. Pembuatan tagline itu bermain di wilayah persepsi yang akan dibentuk atau diinginkan, sehingga diperlukan pendekatan lanjutan di dalamnya. Pendekatan itu meliputi pengintegrasian antara 3 komponen yaitu konteks, konten dan infrastruktur.

Konteks merupakan rumusan strategi bagaimana sebuah tagline dibuat dan dijalankan. Roh dari "Majalengka Inovatif" harus merasuk ke seluruh sendi kegiatan di bidang seni budaya, teknologi, sosial, ekonomi dan politik, bahkan birokrasi. Semuanya saling tali temali. Strategi penyebarannya bisa dibuat misalnya seperti yang sudah dilakukan, One village one inovation, satu desa menghasilkan satu inovasi.

Konten meliputi segala sesuatu yang sifatnya tangible yang merupakan isi, bentuk utama yang nyata dari produk "Majalengka Inovatif" itu sendiri. Konten sudah masuk ke wilayah aplikatif, bagaimana sebuah makna inovatif terjewantahkan ke dalam hal yang nyata dan berbagai sendi kehidupan. Roh inovatif tidak terbatas ke dalam bidang seni dan teknologi, tapi menular dan teraplikasikan ke bidang-bidang lain.

Infrastruktur merupakan proses pemanfaatan teknologi, kecakapan SDM dan fasilitas. Singkatnya, segala sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk membawa persepsi kota "Majalengka Inovatif" yang kita ciptakan kepada masyarakat luas. Untuk poin yang ini, dengan hanya mengandalkan kreatifitas anak muda dalam mengusung tagline "Majalengka Inovatif" tanpa bantuan dan peran serta Pemkab Majalengka, mustahil bisa dihasilkan hasil yang optimal. Bahkan bisa-bisa hilang tak berbekas.

Dan jauh lebih penting, Pemkab Majalengka bukan saja membantu ide-ide anak muda dalam membuat sebuah persepsi tentang kotanya, tapi Pemkab Majalengka harus sudah mempunyai program branding kota yang jelas, kemudian dilembagakan untuk mendapatkan legitimasinya, dan libatkan anak muda-anak muda kreatif di dalamnya.

Dalam kaitannya dengan semakin menghangatnya Pilkada 2018 nanti, setidaknya isu ini layak diangkat menjadi bagian dari program kandidat yang akan maju, memberikan pembeda dan warna yang lain. Dan itu yang lebih disukai oleh generasi milenial yang sekarang sudah bisa memilih pemimpinnya.

Coblos calon pemimpin yang inovatif...!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun