Tanggapan kedua ditujukan kepada Fachri Hamzah, rakyat jelata sangat berterima kasih terutama pernyataannya mengenai kinerja staf ahli DPR yang ternyata tidak ahli, tentunya mengundang pertanyaan "ada apa dengan rekrutmen staf ahli ?". Setidaknya ini telah mengungkap juga pemborosan anggaran DPR terutama dalam pengalokasian bagi staf ahli DPR yang ternyata tidak berfungsi menurut Fahri Hamzah. Terima kasih kembali juga buat Fachri Hamzah yang mengungkap bahwa DPR itu mendapat gula-gula dari Kemenkeu, artinya Fachri telah memberikan kesaksian akan mafia anggaran walaupun dalam bentuk ungkapan, sebagaimana Mindo Rosaliana dan Angelina Sondach dalam berkomunikasi dengan menggunakan gaya bahasa yang indah.
Tanggapan ketiga ditujukan kepada Johan Budi selaku corong KPK, salam buat KPK "Maju Tak Gentar !, Sekalipun Mutar-mutar, sikat Makelar Banggar !, Ikuti Kata Hati Rakyat Terlantar !, jangan Takut di Hajar selama Anda Benar daripada KPK Bubar dengan Membawa Nama yang Tercemar!!!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H