Sementara, alasan coach Shin menurunkan skuad muda, skuad U-22 di turnamen kali ini dengan dalih, sebagai bagian dari proses regenerasi pemain. Ini bertujuan untuk menemukan bakat baru yang bisa diandalkan di masa depan, terutama menjelang SEA Games 2025.
Kedua, banyak pemain senior yang tidak dapat bergabung karena Piala AFF tidak termasuk dalam kalender FIFA, sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan izin bermain. Hal ini memaksa Shin Tae-yong untuk mengandalkan skuad muda nan berbakat yang bermain di kompetisi lokal.
Ketiga, dengan menurunkan skuad U-22, Shin berharap para pemain muda mendapatkan pengalaman berharga dalam kompetisi internasional, yang akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pengalaman bermain mereka ke depannya.
Dihantui Sepakbola Gajah
Laga The Golden Stars versus Garuda Muda Indonesia tentunya akan seru untuk ditonton dan berharap Indonesia dapat memetik tiga point atau setidaknya satu point untuk mendapatkan posisi runner-up, tidak kalah, sehingga peluang untuk melaju ke babak selanjutnya terbuka lebar.
Pratama Arhan dan kawan-kawan diharapkan mamu menjalankan instruksi bermain counter-attack dengan serangan balik cepat mampu membuat pemain-pemain Vietnam tidak leluasa mengembangkan permainan cepat mereka.
Kita harus berani bermain seperti Laos yang berani menerapkan permainan cepat dengan menempatkan satu striker di depan seperti Rafael Struick yang sampai sekarang masih melempem dengan minus gol.
Hokky Caraka atau Rivalo Pakpahan yang akan menggantikan posisi Marselino Ferdinan yang terkena kartu merah harus mampu merebut bola dari pemain Vietnam dan langsung mengirim bola ke depan untuk adu sprint atau lari dengan pemain belakang Vietnam yang bakalan diisi oleh Bui Tien Dung, Do Duy Manh, serta Nguyen Tanh Chung.
Sementara pemain-pemain kita yang bakalan diisi oleh trio bek Muhammad Ferrari, Kadek Arel, dan Donny Tri Pamungkas bakalan bekerjasama dan berkolabolaborasi dengan lima pemain tengah, Asnawi Mangkualam, Arkhan Fikri, Roby Darwis, Rayhan Hannan, dan Pratama Arhan harus mampu menjaga ketat pemain-pemain Vietnam, sehingga tidak mampu mengembangkan permainan.
Belajar dari pertandingan melawan Laos, pemain belakang dan tengah kita jangan memberi jarak kepada pemain lawan yang mampu mengambil peluang sekecil apapun jadi gol.
Memori Piala Tiger 1998 -- nama lain dari Piala AFF -- semoga tidak terulang lagi, dimana pemain-pemain dan offisial timnas Indonesia takut akan nama besar Vietnam, sehingga harus bermain sepakbola gajah dengan Thailand di pertandingan terakhir Grup A yang dilangsungkan di stadion Thong Nat, Ho Chi Minh, Vietnam.