Berat memang beban yang harus ditanggung oleh para pemain timnas Indonesia yang mayoritas pemainnya naturalisasi secara instan untuk memenuhi hasrat coach Shin yang menginginkan para pemain timnas itu merata di setiap lini dan mampu mengimbangi permainan para pemain-pemain dari negara seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain.
Tak ada memang yang disalahkan dengan naturalisasi, karena naturalisasi itu diperbolehkan oleh FIFA dan PSSI sejauh ini telah menaturalisasi begitu banyak pemain demi prestasi instan menjadi peserta Piala Dunia 2026.
Namun, prosesnya sangat panjang dan kini Timnas Garuda Indonesia sudah memasuki fase ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, bersaing dengan tim-tim dari Asia lainnya yang sudah langganan Piala Dunia, sebut saja Jepang, Arab Saudi dan Australia.
Sejauh ini, dari lima pertandingan yang dilakoni, Timnas baru meraup tiga poin dari hasil tiga kali seri dan dua kali kalah. Kekalahan menyakitkan terjadi kala lawan Jepang di kandang sendiri, stadion Gelora Bung Karno beberapa hari lalu.
Hitung-Hitungan Kertas dan Matematika
Dari lima kali tanding dengan perolehan tiga point, posisi Timnas kita sekarang menjadi juru kunci di grup C. secara perasaan memang rasanya masih bisa lolos dari lubang jarum.
Baca Juga :Â Usai Kalah Telak dari Jepang, PSSI Bisa Nga Coach Shin Diganti Dengan Pelatih Lokal?
Pun dari hitung-hitungan matematika dan diatas kertas, timnas kita masih bisa berpeluang lolos dengan catatan, juga menunggu hasil tim lain yang tanding.
Dengan menyisakan lima laga, Timnas Garuda muda memang masih berpeluang lolos. Seperti kata pepatah, "bagi orang percaya, tidak ada kata mustahil" dan semua rakyat Indonesia masih percaya bahwa Timnas Garuda masih bisa lolos dari lubang jarum yang maha sempit itu.
Laga kontra Arab Saudi akan menjadi penentu timnas Garuda masih layak lolos atau terkunci peluangnya untuk melaju ke babak selanjutnya.
Elang Hijau -- julukan timnas Arab Saudi -- atau sering juga digelari The Green Falcon memang langganan peserta pesta Piala Dunia dan memiliki nama besar, namun kali ini, Timnas Garuda Indonesia harus mampu menguasai diri dan tidak 'segan' menghadapi Arab Saudi, seperti kala Indonesia menghadapi Jepang.
Ya, pertandingan Timnas Garuda versus Timnas Elang Hijau akan menjadi pertandingan 'penentu' Indonesia punya peluang lolos atau akan tetap menjadi penghuni dasar klasemen Grup C?
Pertandingan ini bisa dibilang partai 'hidup -- mati' bagi timnasi kita, apalagi kita main di kandang sendiri dengan dukungan kurang lebih 80 ribu penonton, diharapkan akan menjadi pemain ke-12 yang mampu membuat para pemain Elang Hijau ketar-ketir dan kacau permainannya.
Belum lagi doa seluruh rakyat Indonesia, kurang lebih 143 juta jiwa berdoa untuk kemenangan Garuda Indonesia versus Elang Hijau, maka bukan barang mustahil kemenangan akan diraih oleh Jay idzes dan kawan-kawan.
Andaikan timnas Garuda mampu meraup tiga angka dari Arab Saudi, maka poin Indonesia bertambah tiga, menjadi enam dan langsung merengsek ke posisi tiga, sembari berharap China kalah telak dari Jepang.
Baca Juga :Â Libas Chelsea Pembuktian Van Nistelrooy Lebih Baik Latih MU Dibandingkan Ruben Amorim
Dengan tambahan tiga point, maka Indonesia akan merengsek ke posisi tiga besar klasemen sementara Grup C dibawah Australia.
Itu sih hitung-hitungan matematika dan angan-angan kita, faktanya? Kita tunggu nanti malam saudara-saudara, sembari berdoa agar Timnas Garuda mainnya lebih baik lagi, tidak terburu-buru dalam penyelesaian akhir, pemain bertahan melaksanakan tugas dengan baik menjaga pertahanan kita dan melakukan counter-attack atau serangan balik cepat.
Mengingat Arab Saudi juga sebelas dua belas-lah dari Jepang yang notabene adalah langganan peserta Piala Dunia.
Arab Saudi dengan pengalaman enam kali lolos ke putaran final Piala Dunia FIFA serta penghuni rangking 56 FIFA dan punya Liga Arab Saudi yang kompetitif dengan nama Kompetisi Saudi Pro League, dimana pemain-pemain bintang nan anyar Eropa banyak eksodus demi menjajal liga yang cukup keras dan juga tergiur dengan kucuran dana transfer dan gaji tinggi, seperti Cristiano Ronaldo yang kini membela Al Nassr, bahkan seorang pemain sekelas Neymar mengabaikan tawaran klub lain demi pesona Liga Arab Saudi, akan menjadi momok menakutkan bagi pemain-pemain Timnas Garuda.
Sulit memang mencuri poin dari Arab Saudi, namun dukungan pemain ke-12 dan juga doa rakyat Indonesia, maka tidak ada yang mustahil bukan?
Prediksi Starting Line Up dan Keharusan Menang
Untuk menjaga peluang lolos, maka inilah satu-satunya pertandingan jadi penentu Timnas Kita yang layak disebut Timnas Naturalisasi harus bermain 'ngotot' dan tidak memberi ruang bagi pemain Elang Hijau untuk mengembangkan permainan mereka.
Para pemain naturalisasi harus mampu membuktikan bahwa mereka pantas mengenakan jersey merah kebanggaan rakyat Indonesia.
Dengan menggunakan formasi 3 -- 4 -- 3 kesukaan coach Shin, Garuda Indonesia memang sepertinya dipersiapkan untuk menyerang sepanjang pertandingan. Prakiraan pemain belakang diisi oleh trio Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner diharapkan mampu mensterilkan gawang Maarten Paes dari serangan Elang Hijau.
Namun catatan penting untuk Justin Hubner, agar jangan lagi membuat gol bunuh diri. Pemain ini sudah mencatat dua gol ke gawan sendiri, dan masing-masing saat bersua dengan Jepang. Jadi, jangan membuat blunder dan gol bunuh diri lagi ya kawan!
Di tengah, coach Shin mempersiapkan empat nama. Dua nama untuk posis wing, dimana Sandy Walsh di kanan, dan Calvin Verdonk di kiri. Duo pemain naturalisasi ini diharapkan mampu menjadi penyuplai bola ke tengah dari kiri dan kanan serta bermain melebar untuk menarik para pemain Elang Hijau keluar sehingga dengan umpan-umpan ke tengah mampu disambut oleh kaki atau kepala penyerang kita.
Gelandang tengah akan ditempati oleh Ivar Jenner, Thom Haye. Kedua pemain ini akan bekerja keras jadi jangkar dan orang pertama yang akan menghalau serangan yang dibangun oleh Elang Hijau. Kedua pemain ini bergantian jadi pemain pengangkut air dan playmaker ketika mendapatkan bola.
Namun, saya tidak yakin akan stamina yang dimiliki oleh kedua pemain ini, Thom Haye dan Ivan Jenner. Selama dua kali empat puluh lima menit berlari di lapangan tengah, bekerja keras dan harus berkonsentrasi penuh menjaga lini tengah permainan kita, menekel dan memupus serangan Elang Hijau, harus dilaksanakan kedua pemain ini dengan baik.
Lalu di lini serang, coach Shin sepertinya akan mempercayakan kepada trio Yakob Sayuri, Ragnar Oratmangoen, dan Rafael Struick. Ketiga pemain ini harus mampu memaksimalkan peluang sekecil apapun di depan gawang Elang Hijau yang bakalan dikawal oleh Ahmed Al-Kassar.
Sementara Elang Hijau yang dikomandoi pelatih asal Perancis, Herve Jean -- Marie Roger Renard juga datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan kepercayaan tim yang tinggi dan mampu mengalahkan timnas Garuda.
Walau berada di posisi tiga klasemen sementara Grup C, Elang Hijau pastilah memiliki hasrat untuk menang dan timnas Indonesia akan jadi tim pembuktian bahwa mereka memang layak disebut langganan Piala Dunia dari zona Asia.
Kembali ke peluang Timnas Garuda Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 dari zona Asia. Untuk lolos otomatis dengan jadi juara grup dan runner-up klasemen sudah tertutup, karena Jepang tidak mungkin terkejar lagi sebagai pemuncak klasemen dengan nilai 13 poin.
Jadi jalan lain adalah merebut tempat di posisi ketiga atau keempat, dimana tim yang menduduki posisi itu akan dibagi lagi ke dalam grup baru untuk memperebutkan tiket ke putaran final.
Dengan posisi ini, Indonesia akan melangkah ke babak kualifikasi keempat yang terdiri dari dua grup. Tim yang berhasil menjadi juara grup pada tahap ini akan otomatis lolos ke Piala Dunia FIFA 2026.
Namun, jika hanya finis sebagai runner-up, tim harus menjalani satu babak lagi untuk playoff antarkonfederasi yang sangat kompetitif. Meskipun tantangannya cukup berat, skenario ini tetap memberikan peluang bagi Indonesia untuk merebut tiket ke Piala Dunia 2026.
Saat ini Garuda Indonesia baru mengamankan tiga poin. Target aman lolos langsung ke Piala Dunia 2026 adalah 12 poin.
Artinya, Indonesia masih kekurangan 9 poin. Indonesia paling tidak harus menang dua kali untuk mengamankan enam poin dan tiga poin dari hasil pertandingan seri. Sehingga total poin akan menjadi 12.
Jadi, target paling realistis saat ini adalah merebut posisi ketiga dan keempat, kendati peluang runner-up juga tak mustahil digapai.
Syarat timnas Indonesia melenggang ke putaran keempat adalah minimal mendapat poin 11 dengan dua kemenangan dan dua imbang dalam sisa 6 laga terakhir. Upaya ini bisa jadi lebih mudah apabila Australia dan Arab Saudi terpeleset.
So, mari kita doakan agar Timnas Garuda Indonesia nanti malam mampu membuat keajaiban dengan mengalahkan elang-elang hijau alias timnas Arab Saudi.
Apakah keajaiban itu ada? Selagi kita percaya pasti ada...
Salam Blogger Persahabatan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H