Jadi Pemenang Heritage of TobaÂ
Hal paling mengesankan kembali saya dapatkan ketika jadi Kompasianer Medan alias Komed. Apalagi kalau bukan ketika nama kita jadi pemenang kompetisi Blog yang diadakan oleh Kompasiana, kali ini bareng Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dengan hadiah menarik, jalan-jalan ke tempat atau situs-situs wisata yang dianggap keramat di Sekitaran Danau Toba.
Dalam acara yang dipusatkan di TB Silalahi Center, baik secara langsung maupun  luring, berlangsung Konferensi Internasional yang merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kompas untuk menggali penguatan produk wisata di Danau Toba agar bertaraf internasional. Sehingga Danau Toba sebagai destinasi super prioritas dan juga bagian dari UNESCO Geopark Global yang telah ditetapkan pada 2 Juli 2020 dapat semakin mendunia.
Juga, setelah pandemi Covid-19 melanda, Kompasiana masih membuat acara terakhir di kota Medan.
Baca Juga Hasil Karyaku Jadi Pemenang:Â DSP Danau Toba, Solusi Lestarikan Danau Toba Menuju Wisata Dunia
Paling lawas, Kompasiana berkolaborasi dengan Komed alias Kompasianer Medan menggelar acara "Komed Goes to School" yang kali ini menyambangi SMA Negeri 1 Medan di tahun 2021.
Dengan judul "Sekolah Peduli Literasi", Komed alias Komunitas Blogger dari Kompasianer Medan membuat acara membangun budaya literasi di sekolah. Dengan acara ini sangat diharapkan siswa SMA Negeri 1 Medan memiliki kemampuan literasi yang tidak hanya membaca, namun mampu menyimak dan menuliskan kembali apa yang telah mereka baca, mereka tuangkan ke dalam blog bernama Kompasiana.
Namun, karena masih dalam masa pagebluk, maka peserta dibatasi hanya untuk 50 orang siswa dari kapasitas 100 siswa di aula mereka. Walau hanya 50 peserta, siswa SMAN 1 Medan sangat antusias untuk menerima materi dari para 'sesepuh' Kompasiana Medan, sebut saja dari Bang Venusgazer, Kak Fitri Manalu, serta dari Bang Firdaus Tanjung, serta dari alumnus SMAN 1 Medan, bang Jesayas Surbakti, penulis Kompasiana sekaligus Kepala Cabang Bank Sumut.
Waktupun terasa singkat, saking banyaknya pertanyaan seputar keuntungan dan kelebihan mengapa harus ngonten atau ngeblog di Kompasiana, bila dibandingkan dengan platform lainnya.
Awalnya direncanakan pertermuan berdurasi dua jam, namun karena masih dalam suasana pagebluk, maka waktu pertemuan diciutkan menjadi satu jam saja. Oh ia saya lupa menyebutkan satu nama lagi sebagai 'dedengkot'-nya Kompasianer Medan, orang paling mantap dalam hal dunia jurnalistik, siapa lagi kalau bukan Bang Rinto Simorangkir dengan materi unggulannya "Tips, Trik Bikin Artikel di Kompasiana".
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!