Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Mengikuti Gelar Wicara Lima Besar Peserta Jambore GTK Hebat 2024

8 November 2024   05:31 Diperbarui: 8 November 2024   07:21 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu dilanjutkan dengan mereka saling bertanya satu sama lain dengan pertanyaan yang sama, "Mengapa di setiap daerah berbeda programnya?", itu harus dijelaskan dengan durasi waktu maksimal tujuh menit. Cukup seru juga melihat mereka saling melontarkan pertanyaan dan saling menjawab dengan pertanyaan sederhana itu, tapi memiliki sarat pengalaman dan arti bagi para audiens, terkhusus para juri dalam menentukan siapa yang bakal tersisih dan berangkat ke Jakarta mewakili Sumatera Utara.

Usai Ishoma, Istirahat, Sholat, dan Makan, maka di pukul 14.30 Wib acara penilaian presentasi bagi lima besar calon GTK Berprestasi dari Sumut lewat Gelar Wicara dilanjutkan kembali dengan menampilkan lima besar peserta dari jenjang Sekolah Dasar alias SD.

Ini paling seru menurut saya, karena kualitas dari peserta sudah mantap dengan program yang nyata dilakukan di sekolahnya. Saya terkesan pemaparan oleh Kepala Sekolah dari Tanah Karo alias Kabupaten Karo, yaitu ibu Serma Ulipa Simbolon dari SD Negeri 040470 Lingga Julu, dan ibu Viadya Stella Tololiu -- dari Nusa Tenggara Barat -- merantau ke Tanah Karo untuk menjadi Kepala Sekolah di SD Swasta Filadelfia School, Kabupaten Karo.

Mereka berdua adalah solmed, karena kemana-mana selalu bersama untuk membangun pendidikan di Tanah Karo, tetapi karena kemampuan manajemen ibu Serma Ulipa dalam memajukan SD Negeri 040470 yang baru diangkat pertengahan semester di tahun 2022 menjadi Kepala Sekolah di SD tersebut? Maka sekarang SD tersebut menjadi 'ancaman' bagi SD Swasta Filadelfia School, yang nota bene mereka adalah bertetangga, beda kecamatan, dan banyak masyarakat di sekitaran SD Negeri 040470 yang menyekolahkan anaknya ke SD Swasta Filadelfia School, karena SD Negeri tersebut sebelum ditangani oleh ibu Serma Ulipa sangat tidak layak menjadi sekolah.

Mengapa dikatakan demikian? Karena kondisi sekolahnya tidak dirawat. Bangunannya menurut cerita ibu Serma tidak pernah dicat, anak-anak masuk pukul 08.00 Wib, dan pulang seenaknya, air di sekolah tidak ada alias tidak ada sumur bor, banyak jerjak di jendela-jendela kelas dirusak siswa, dan lain sebagainya.

Ibu Serma yang notabene adalah alumni Guru Penggerak angkatan dua apa tiga? Memulai pembaharuan pelan-pelan. Pendekatan yang dia lakukan bukan langsung frontal, tetapi terlebih dahulu menjiwai dan mendalami karakter rekan guru yang ada disekolah itu. Memberikan kegiatan pelatihan pembuatan modul ajar atau perangkat pembelajaran, karena apapun ceritanya, di Kurikulum Merdeka, Guru harus punya modul ajar.

Pelan tapi pasti, hasilnya mulai tampak. Bu Serma mengundang para orangtua siswa dan perangkat desa untuk membicarakan tentang kondisi sekolah, bahkan menurut pengakuan ibu itu, dia harus meminjam uang untuk melakukan pengecetan gedung sekolah, karena dana BOS belum keluar.

Lalu perangkat desa mengusahakan agar air dapat masuk ke sekolah. Murid pelan tapi pasti mulai disiplin untuk masuk ke sekolah pukul 07.00 Wib, Guru semangat mengajar, karena ibu Serma yang notabene alumni Guru Penggerak, otomatis banyak menyimpan video-video pembelajaran dan juga metode-metode pembelajaran, sehingga Guru mengajar sudah menggunakan perangkat Laptop dan Infokus.

Sehingga sekarang orangtua di kampung itu sudah mulai mempercayakan anak mereka untuk sekolah di SD Negeri tersebut, bukan sampai harus keluar dari kampung mereka, sehingga dengan nada seloroh ibu Viadya Stella Tololiu mengatakan bahwa 'ancaman', karena sudah tidak banyak lagi dari kampung itu sekolah ke SD Swasta Filadelfia School.

Itulah kisah saya mengikuti acara Gelar Wicara Pemilihan Jambore GTK Inovatif tahun 2024 ini. Semoga kisah yang saya bagikan ini dapat menginspirasi kita dalam berkarya dan berkarya demi kemajuan generasi muda bangsa ini.

Salam Guru Blogger Persahabatan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun