Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Frozen Food Membantu Isteri Menyiapkan Variasi Makanan

19 Oktober 2024   07:48 Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam tubuh yang sehat, pastinya terdapat jiwa yang sehat. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat tentunya harus disupplai oleh makanan dan minuman yang sehat tentunya. Nah, makanan dan minuman yang sehat seperti apa yang dikonsumsi oleh tubuh kita?

Seiring dengan bertambahnya usia, maka kemampuan pencernaan kita juga cenderung mengalami penurunan kualitas juga. Contohnya, seperti yang saya alami. Saya sudah tidak bisa mengkonsumsi kopi, terlihat ketika beberapa kali, setiap usai minum kopi, maka perut mengalami kram, mengalami sakit, sehingga harus berobat ke dokter atau ke rumah sakit.

Hal ini bisa saja terjadi, dikarenakan seiring dengan bertambahnya usia, laju metabolisme tubuh cenderung melambat. Ini dapat mempengaruhi cara tubuh memproses kafein, sehingga efek stimulan dari kopi mungkin terasa lebih kuat atau tidak nyaman dibandingkan sebelumnya. Kafein dalam kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam perut.

Nah, demikianlah sekilas info bagi rekan Kompasianer, sehingga jika ketemu dengan saya, mending tidak usah ngajak ngopi atau minum kopi, tapi ngajaknya ngeteh aja atau minum teh.

Kembali ke Topil alias Topik Pilihan Kompasiana kali ini dengna tema "Bikin Masakan Enak Frozen Food dan Makanan Kaleng". Bicara tentang makanan, jujur saya beruntung memiliki isteri yang sampai sekarang dengan setia selalu meluangkan waktunya memasak untuk keluarga.

Jikapun untuk makan malam? Jika makanan yang dia masak di pagi hari sudah habis atau basi? Maka diantara waktu sore menjelang malam, isteri saya selalu masak untuk makan malam kami.

Sering memang ada godaan untuk masak makanan frozeen food alias makanan-makanan yang dibekukan, namun itu sangat tidak disarankan oleh isteri untuk dibeli.

Sekali-sekali itupun kalau lagi sedang belanja di mall atau di lagi singgah di indomaret atau alfamart. Anak-anak selalu merengek atau setengah memaksa ibunya untuk membeli Frozeen food alias makanan beku, alias produk makanan yang diawetkan dengang cara dibekukan untuk menjaga kualitas dan kesegarannya.

Makanan frozen alias makanan beku yang lumayan sering diminta anak-anak, seperti nugget. Nugget memang sangat menggoda anak-anak, mulai dari kemasannya yang menarik membuat anak-anak tergoda untuk meminta ibunya membeli makanan cepat saji ini. Bagaimana tidak? Selain bungkus dan kemasannya yang menarik? Juga bahannya terbuat dari daging ayam atau sapi yang dibalut tepung, tersedia dalam berbagai varian, termasuk nugget sayuran dan tempe, dan penyajian yang praktis, cukup digoreng atau dipanggang, jadi deh menjadi sajian enak keluarga.

Lalu ada Sosis dan Bakso. Kedua frozen food ini juga cukup sering diminta untuk dibeli oleh anak-anak ketika saya dan isteri akan belanja ke pajak ataupun ketika jalan-jalan ke mall atau ketika singgah di indomaret atau alfamart.

Sosis tentunya seperti kita tau adalah makanan cepat saji atau makanan frozen yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan, ternak, dan rempah, serta bahan-bahan lainnya.

Bentuknya yang menarik, dimana sosis dibungkus dalam suatu pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan, namun sekarang seringkali menggunakan bahan sintetis yang tidak berbahaya serta diawetkan dengan cara pengasapan dan pengasinan dengan air garam, telah mampu menarik minat anak-anak untuk dibeli, dimasak dan dimakan.

Sosis menjadi makanan diminati anak-anak, dipotong-potong kecil, lalu dijadikan sarapan pagi yang sungguh enak dinikmati oleh anak-anak. Apalagi dicampur dengan nasi, ikan, dan sayuran, maka akan menambah gizi bagi anak-anak.

Selanjutnya frozeen food yang diminati anak-anak saya, juga adalah bakso. Ya, bakso beku itu sangat menarik untuk dibeli, dengan alasan lebih praktis daripada membuat bakso. Ketika anak-anak minta bakso? Maka sang isteri sudah menyimpannya dengan baik di kulkas dan siap untuk dihidangkan. Umumnya, bakso dibuat dari daging sapi atau ikan yang digiling sampai halus.

Sekarang ini, banyak bakso yang sudah dimodifikasi dengan berbagai jenis isian seperti keju, rawit, daging giling, dan telur. Tak sedikit merk makanan frozen food yang menjual bakso juga menyediakan bumbu instan untuk membuat kaldu yang terdapat pada kemasan frozen food tersebut. Dalam satu kemasan makanan frozen food yaitu bakso biasanya terdapat sekitar 20-50 buah bakso tergantung dari berat dan juga ukuran dari masing-masing kemasan.

Nah, semua makanan frozen tersebut lalu diolah isteri dengan bahan-bahan masakan lainnya, contohnya bakso yang dibeli sebagai makanan frozen tersebut dicampur dengan sayuran yang dimasak, contohnya, dicampur dengan sayuran kentang, wortel, brokoli, dan juga sayuran sawi.

Sayuran ditambah bakso frozen food tentunya selain menambah selera makanan anak-anak, juga membantu isteri dalam menyiapkan variasi makanan yang menarik. Juga dengan adanya sosis dan nugget, sangat membantu isteri dalam membuat variasi makanan pilihan bagi anak-anak.

Nugget dan sosis biasanya dimasak pagi hari, membuat anak-anak lahap makan dan dapat dijadikan tambahan bontot makanan, tentunya selain nasi, ikan, dan sayuran. Dengan nugget dan sosis ini maka anak-anak merasa memiliki variasi makanan tambahan.

Lantas, bagaimana bisa frozen food ini menjadi makanan favorit hingga sekarang? Sejarahnya, frozen food sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi. Saat itu, masyarakat Cina kuno mulai bisa menggunakan es untuk dapat mempertahankan makanannya sepanjang musim dingin. Hal itu juga dilakukan oleh orang Romawi yang dapat memakai salju untuk dapat membekukan makanannya.

Pada era yang sedikit modern, frozen food diperkenalkan sejak tahun 1930. Di daerah Springfield, Massachusetts, seseorang bernama Clarence Birdseye mengenalkan konsep makanan beku ini pada masyarakat. Dia menggunakan tanaman sayuran, buah-buahan, seafood, dan daging beku yang dijual pada masyarakat.

Sedangkan di Indonesia sendiri konsep frozen food telah diperkenalkan oleh orang Cina dan juga Jepang. Sejak saat itu, frozen food terus mengalami perkembangan dan bisa dinikmati hingga sekarang.

Intinya, frozen food dalam keluarga kami menjadi makanan tambahan favorit keluarga, bukan makanan utama, sebab dari kecil kami sudah memperkenalkan bahwa makanan inti itu adalah nasi, ikan, daging, dan sayuran.

Memasak dua atau tiga kali sehari sudah menjadi rutinitas walaupun sesibuk apa, sehingga frozen food sangat membantu isteri dalam menyiapkan menu favorit dalam keluarga...

Salam blogger persahabatan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun