Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Dari Masalah Infrastruktur Hingga Kontroversi Wasit, Pelajaran dari PON XXI

24 September 2024   21:15 Diperbarui: 24 September 2024   21:20 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya kericuhan cabang olahraga sepakbola putri, cabor sepakbola putra juga lebih 'sadis' lagi. Jika cabor sepakbola putri terjadi keributan antar pemain, nah cabor sepakbola putra lebih mempertontonkan hal paling di luar nalar.

Bagaimana tidak? Cabang olahraga sepakbola putra yang mempertemukan tim putra tuan rumah Banda Aceh versus Sulawesi Tengah (Sulteng) di babak perempat final PON XXI Aceh-Sumut 2024 diwarnai dengan berbagai keputusan kontroversial wasit asal Sumatera Selatan, Agus Sugi Harto hingga mengakibatkan seorang pemain belakang Sulteng, Rizki Putra melayangkan pukulan tepat di wajah sang pengadil usai meniup pluit dan berlari dan menunjuk ke arah titik putih, menghadiahi tuan rumah penalti di menit 90+6.

Padahal di tayangan ulang jelas tidak ada pelanggaran dan bola disapu bersih oleh pemain belakang Sulteng, namun karena pemain Aceh terjatuh, wasit Agus Sugi Harto yang ternyata kesehariannya adalah guru olahraga di SMPN 2 Belitang Jaya langsung berlari sambil menunjuk titik putih yang disambut dengan bogem mentah dari pemain belakang Sulteng yang telah tersulut emosinya dengan kepemimpinan wasit di sepanjang laga yang sangat merugikan timnya.

Bagaimana tidak emosi? Wasit berlisensi A Nasional ini disepanjang laga telah membuat keputusan kontroversial memihak tuan rumah. Seperti ungkapan pelatih Sulteng yang juga eks pemain timnas dan PSM Makassar, Zulkifli Syukur bahwa yang panik ketika timnya sudah unggul 1-0, bukan pemain tuan rumah, namun wasit yang memimpin laga.

Ada apa? Apakah memang benar mafia sepakbola bermain untuk memuluskan jalan tuan rumah meraih medali emas cabor sepakbola PON XXI? Entahlah, yang pasti kita menunggu hasil investigasi lapangan seperti yang dijanjikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Memalukan? Memang! Kala kita sedang berharap muncul dan tumbuh bakat-bakat pemain muda lokal yang bakal menggantikan pemain senior sekarang yang banyak diisi pemain diaspora dan naturalisasi?

Kita malah disuguhkan dengan tontonan tidak berintegritas dari serang pengadil dengan keputusan-keputusan kontroversial yang membuat pertandingan cabor paling diminati ini menjadi tak bernilai.

Apalagi para pemain muda ini, emosinya masih labil. Jadi wajar jika seorang pemain belakang Sulsel melakukan aksi bogem kepada wasit karena sudah 'muak' dengan apa yang dilakukan oleh wasit asal Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Tercatat sepanjang laga, hujan kartu untuk kubu Sulteng dikeluarkan. Korban pertama, Wahyu Alman di menit ke-74 menerima kartu merah karena mengangkat kaki terlalu tinggi, sementara ada momen pemain Aceh juga mengangkat kaki mengenai wajah pemain Sulteng di titik penalty kubu Aceh, namun tidak dihadiahi penalty atau pemain Aceh mendapatkan kartu merah.

Kericuhan mulai terjadi di menit ke-85, kala wasit Eko mengeluarkan kartu merah kedua untuk pemain Sulteng, Moh. Akbar. Usai itu, pertandingan dilanjutkan, wasit memberikan hadiah penalty, namun gagal dimanfaatkan tuan rumah dengan baik. Pertandingan memanas dan kepemimpinan wasit yang berpihak tuan rumah terbukti dengan keputusan kontroversial yang akhirnya membuat tuan rumah berhasil menyamakan skor.

Berbagai cara dilakukan wasit agar tim tuan rumah terhindar dari kekalahan dan akhirnya penalti kedua yang dieksekusi Akmal Juanda berhasil menyamakan skor menjadi 1-1. Akhirnya karena muak, maka tim Sulteng memutuskan WO dan Aceh melaju ke babak selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun