Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengantar Program Guru Penggerak Angkatan 10 Kota Medan

24 September 2024   10:02 Diperbarui: 24 September 2024   10:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Dr. Kasiman memberikan penjelasan tentang PGP Angkatan 10. Dokpri

Lalu ibu Fasilitator kami memberikan jadwal Paket Modul 1 Paradigma dan Visi Guru Penggerak. Diawali dengan Mulai dari Diri dan Ekslporasi Konsep (Merdeka). Mulai dari Diri Modul 1.1, kami CGP membuat tulisan reflektif kritis terkait konsep pemikiran Ki Hajar Dewantaran dengan menjawab tiga pertanyaan pemantik via New Blog Post.

Salah satu materi yang disampaikan dalam pembukaan PGP Angkatan 10. dokpri
Salah satu materi yang disampaikan dalam pembukaan PGP Angkatan 10. dokpri

Inilah hasil pemikiran dan harapan saya akan Pemikiran Ki Hajar Dewantara:

Menurut KHD Pengajaran (onderwijs) merupakan salah satu bagian penting dari Pendidikan, artinya bahwa pengajaran tidak lain adalah pendidikan dengan cara memberikan (transfer) ilmu atau hal berfaedah untuk hidup anak-anak, baik lahir, maupun bathin.

Pendidikan diartikan sebagai "tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak" yang artinya bahwa pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun nantinya sebagai anggota masyarakat.

Tak dapat dipungkiri bahwasanya ada relevansi yang terjalin antaa pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini, dimana bahwa Pendidikan adalah sebagai proses pembentukan karakter anak-anak Indonesia , membentuk manusia yang utuh dan berbudaya, memiliki akal, hati, dan rasa kemanusiaan yang tinggi.

Juga Pendidikan menurut KHD adalah pendidikan yang Holistik atau menyeluruh, dimana Pendidikan itu seharusnya mencakup aspek fisik, intelektual, emosional, dan spiritual.

Itulah yang ingin ditunjukkan oleh Kurikulum Merdeka yang sangat relevan dengan pemikiran KHD saat ini, dimana generasi muda bangsa kita butuh sistem pendidikan yang memerdekakan yang sesuai dengan konteks yang harus diterapkan di sekolah kita.

SMA Negeri 13 Medan sudah menerapkan Kurikulum Merdeka yang sesuai dengan filosofi KHD, dimana di sekolah ini Guru sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka di kelas X dan sudah dua kali mengadakan Panen Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P2), yang pertama Panen Karya Profil Pelajar Pancasila dan kedua dengan topik Ciptakan Sekolah Ramah Anak dengan "Stop Bullying", dengan harapan agar tercipta karakter Pancasila dalam diri anak-anak dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti mengundang pembicara dari TNI dan Kepolisian.

Selain menjadi pembicara, mereka juga mengajak siswa untuk berlatih disiplin, karakter, dan juga kepemimpinan, sehingga muncul dalam diri siswa tersebut akan rasa nasionalisme, bela negara, berteman dengan baik tanpa harus membedakan suku, agama, ras atau sikap toleransi, karena kita memang ditakdirkan untuk berbeda.

Demikian juga saat pekan karya Bangunlah Jiwa Raganya, yang mengharapkan agar di lingkungan sekolah maupun di tempat lain tidak terjadi lagi aksi 'bullying'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun