Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ada di Grup Neraka, Semoga Timnas Garuda Lolos dari Lubang Jarum

6 Januari 2024   15:54 Diperbarui: 6 Januari 2024   15:59 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluang Timnas di Piala Asia 2023, Bakal Lolos apa Tersingkir? Sumber Gambar: kompas.com

Mungkin, jika coach Shin Tae-yong lebih jeli dalam memainkan strategi dan pemain-pemain kita lebih trengginas dan lebih berani, maka Pasukan Vietchong bisa menjadi sasaran meraup kemenangan besar untuk tidak menjadi juru kunci di Grup D.

Faktor Kemenangan Indonesia

Selain kejelian dan asa mengalahkan Vietnam, satu-satunya yang dapat membuat Timnas Indonesia mampu menahan imbang Irak dan Jepang tentunya faktor cuaca yang ada di Qatar.

Sebagaimana diketahui bersama, Qatar adalah salah satu negara berada di Timur Tengah yang memiliki dua musim dalam setahun, yaitu Musim Panas dan Musim Dingin.

Musim panas biasanya terasa lebih panjang, panas, terik, lembab, dan sebahagian berawan, sehingga ini dapat dimanfaatkan oleh pasukan Garuda Indonesia untuk bermain passing dan kerjasama tim yang baik untuk membuat tim lawan kelelahan.

Namun perlu diketahui juga bahwa Jepang adalah tim yang berhasil lolos sampai ke babak perempatfinal Piala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar setahun lalu. Tim Samurai Biru sudah terbiasa tentunya dengan cuaca di Qatar.

Pun, kala saya menyaksikan siaran ulang pertandingan Indonesia versus Irak di babak kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas kita jadi 'bulan-bulanan' permainan kerjasama tim pemain Irak yang rapi dan membuat pemain Garuda Indonesia kewalahan dan buyar konsentrasinya.

Seharusnya gol ketiga dan gol terakhir tidak perlu terjadi apabila lini belakang dan tengah kita memiliki chemistri yang bagus, apabila para pemain mengerti akan perannya masing-masing, dan memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi.

Yang terjadi apa? Satu pemain dengan pemain lain saling menunggu siapa yang mengejar bola dan menyapu bersih? Akhirnya karena menunggu, maka bola yang bergulir direbut pemain Irak dan diumpan ke pemain yang kosong tanpa pengawalan sehingga leluasa menempatkan bola dengan tendangan gledek.

Stamina dan cepatnya terkuras fisik masih menjadi beban yang harus diperbaiki oleh Shin Tae-yong, hal ini diakui oleh coach Shin sendiri usai kekalahan pada laga uji coba kedua menghadapi Libya, dimana skuad Merah Putih kalah 1-2.

Coach Shin berkata bahwa pemain Timnas Garuda lebih banyak melakukan latihan fisik dibandingkan taktik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun