Liburan Natal dan Tahun baru telah kita lalui, sebentar lagi, bahkan di tanggal 04 Desember 2024 beberapa lembaga, kantor dan juga institusi sudah mulai bekerja. Termasuk dunia pendidikan di Sumatera Utara telah memulai aktivitas seperti biasa.
Tak terasa, liburan semester ganjil dipadu dengan liburan Natal dan Tahun Baru udah usai, tahun 2023 tinggal kenangan semua, sekarang kita menatap tahun 2024 tentunya dengan harapan dan resolusi yang baru.
Kenangan pahit ataupun kenangan kegagalan di tahun 2023 harus jadi cambuk buat kita untuk menatap tahun 2024 dengan harapan akan lebih baik lagi dibanding tahun lalu.
Lantas, bagaimana dengan suasana liburan Semester Ganjil, plus Liburan Natal dan Tahun Baru? Apakah berkesan dan sesuai dengan ekspektasi yang telah dipersiapkan? Atau malah berakhir dengan kekurangpuasan karena berbagai hal diluar prediksi kita? Atau malah teman-teman mengalami seperti yang saya alami? Mengalami Post Holiday Blues?
Wow, apa itu Post Holiday Blues?
Post Holiday Blues adalah sejenis sindrom pasca liburan, dimana munculnya perasaan sedih, kekosongan atau kehampaan, atau kecemasan yang sering muncul setelah usai menjalani masa liburan.
Kecemasan ini muncul dikarenakan situasi dan kondisi menjelang liburan ataupun saat liburan dan sesudah kembali dari masa liburan.
Kecemasan ini timbul karen berbagai faktor, misalnya seperti yang saya alami, ketika merencanakan liburan akhir semester plus Natal dan Tahun Baru.
Diawal bulan Desember kami sudah merencanakan akan membawa anak-anak liburan ke rumah mertua dan orangtua saya, bahkan lebih luas lagi akan mengelilingi Danau Toba dengan rute diawali dari Parapat, naik kapal Ferry Ihan Batak dari ke Pulau Samosir, lalu akan lanjut ke Balige dan kembali ke Medan melalui rute Sidikalang -- Medan.
Namun, semuanya rencana liburan itu buyar, dikarenakan berbagai faktor yang terjadi dilapangan, pertama ternyata anak lelaki saya (anak lanang) ikut Perayaan Natal BIA (Bina Iman Anak)Â yang dilaksanakan tanggal 27 Desember 2023 kemarin.