"Singgah di Peceren ya", begitulah ucap isteri dan anak-anak ketika mau atau pulang dari kampung menuju ke kota Medan.
Ya, Peceren.. Apakah Anda, teman-teman Sosial Media ataupun Kompasianer sudah pernah dengar kata Peceren?
Jika Belum? Maka Anda wajib untuk membaca artikel ini dan mencoba untuk singgah ke Peceren...
Peceren? Ya, sebuah Desa di Kecamatan Berastagi, Kota Berastagi, Provinsi Sumatera Utara, sekitar dua jam perjalanan dari Kota Medan ke tempat wisata ini yang letaknya di pinggir jalan lintas kota Medan menuju Kabanjahe.
Desa Peceren, begitulah orang-orang menyebutnya, adalah desa terletak di kawasan wisata Berastagi, terletak di Kabupaten Karo dan akan selalu menjadi destinasi wisata paling pavorit oleh para pengunjung dari kota Medan dan sekitarnya, pun juga oleh wisatawan asing ataupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Indonesia.
Tak hanya dari sekitaran Kota Medan dan juga wisatawan asing, dari seluruh pelosok tanah air juga sangat mengidolakan kawasan wisata Berastagi ini, karena selain keindahan alamnya, Gunung Sinabung, juga pastinya dengan cuaca dinginnya dan juga kekayaan alamnya yang membuat para wisatawan penasaran akan keindahan kawasan Berastagi ini, tak terkecuali dengan keberadaan Desa Peceren, plus keberagaman budaya dan agamanya.
Setiap pulang kampung atau kembali dari kampung ke Medan, saya dan keluaga selalu melewati Desa Peceren dan melihat beberapa gedung dengan ciri khas Warung yang menjual Wajik Peceren.
Ketika akan melewati jalan lintas tersebut, anak-anak sudah mewanti-wanti dan setengah memelas agar singgah di Peceren, selain untuk beristirahat tentunya untuk mengisi perut yang kosong karena dari Medan selalu berangkat di pagi hari untuk menghindari kemacetan di beberapa titik.
Tempat untuk beristirahat plus mengisi perut, Warung Wajik Peceren adalah tempat yang tepat dan anehnya juga, itu berlaku untuk semua wisatawan lokal yang melewati Berastagi ataupun Desa Peceren.
Semuanya berkumpul untuk istirahat plus menikmati sajian menu Wajik Peceren yang melegenda itu.