Piala Dunia U-17 yang mentas di Indonesia usai sudah, begitu banyak drama dan kejutan terjadi, tentunya dengan keluarnya 'Die Mannschaft', julukan untuk tim Panser Jerman sebagai kampiun Piala Dunia U-17 menambah kompletnya aneka kejutan Piala Dunia U-17 di akhir tahun 2023 ini.
Bagaimana tidak? Sejak awal penunjukan Indonesia jadi tuan rumah sudah diramaikan dengan drama dan kontroversi. Sekedar pengingat, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah tak lepas dari ketidaksiapan Peru menyelesaikan infrastruktur standard FIFA.
Kedua, sebelumnya Indonesia juga mengalami drama pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, karena adanya penolakan dari ormas tertentu dan juga beberapa politis di tanah air akan hadirnya timnas Israel yang tergabung di Grup C untuk mentas di Indonesia.
Aksi penolakan timnas Israel ini menjadi pemicu pembatalan status tuan rumah Indonesia yang sudah dinyatakan FIFA siap dengan segala infrastrukturnya, namun sikap penolakan dan ancaman dari berbagai ormas membuat FIFA geram dan mencabut status tuan rumah Indonesia dan memberikannya kepada Argentina.
Beruntung karena FIFA masih melunak dengan memberikan status tuan rumah untuk Piala Dunia U-17 kepada Indonesia, sehingga anggaran yang hampir 100 miliar Rupiah digunakan untuk merenovasi stadion-stadion penyelenggara tidaklah sia-sia.
Tibalah tanggal yang ditunggu-tunggu, di hari Jumat tanggal 10 Nopember 2023, tepatnya di hari Pahlawan Nasional, Indonesia mencatatkan sejarah tuan rumah penyelenggara turnamen yang menghasilkan bibit-bibit pemain kelas dunia lewat ajang Piala Dunia U-17.
Pertandingan perdana mempertemukan Panama kontra Maroko dan disusul dengan Timnas Indonesia menjajal timnas Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Seremoni Pembukaan berlangsung dengan megah, meriah dan tak terlupakan seperti janji ketua umum PSSI Erick Thohir walau berlangsung hanya delapan menit. Lagu resmi Piala Dunia U-17 2023, remix terbaru dari 'Glorius' dibawakan oleh musisi Indonesia, Weird Genius feat Lyodra, Tiara dan Ziva mengguncang seisi stadion dan juga penonton dari seluruh dunia.
Jerman Juara Piala Dunia U-17 2023
Timnas Garuda Muda pada partai pembuka memberikan buncahan harapan kepada masyarakat tanah air. Betapa tidak? Timnas U-17 asuhan Bima Sakti mampu bermain imbang saat kontra Ekuador dan juga Panama. Catatan manis ditoreh Arkhan Kaka Purwanto yang mencetak dua gol, namun sayang dipertandingan terakhir, Timnas Merah Putih harus mengakui keperkasaan Maroko dengan skor 1-3.
Wakil Afrika itu ternyata mampu tampil trengginas di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur di partai pamungkas penyisihan grup A yang memaksa kiper Garuda Muda, Ikram Al Giffari memungut bola dari jalanya sebanyak tiga kali.
Suhu panas dan kelembapan tinggi di Surabaya tidak mampu membuat para pemain 'Singa Atlas' kelelahan, namun malah mengubur mimpi sekaligus menggagalkan niat Timnas mengakhiri kutukan empat tim tuan rumah debutan sebelumnya yang selalu gagal melangkah dari penyisihan grup, ada Trinidad & Tobago tahun 2001, Finlandia tahun 2003, Peru 2006, dan India 2019 yang selalu gugur di fase grup.
Yang jadi perbincangan hangat tentunya kesuksesan tim 'panser muda' menjadi kampiun Piala Dunia U-17 2023 mengingat di ajang senior, World Cup 2022 Qatar, Jerman hancur lebur, kandas di penyisihan grup.
Der Panzer muda mampu melenggang ke babak 16 besar usai jadi pemuncak grup F dengan poin sempurna usai menaklukkan Meksiko (3-1), menumbangkan Selandia Baru (3-1), dan Venezuela (3-0). Catatan sempurna semakin ditorehkan usai menggasak Amerika Serikat di fase 16 besar dengan skor 3-2 dan menaklukkan Matador Muda Spanyol dengan skor 0-1.
Semifinal mempertemukan dua raksasa sepakbola dari dua benua, Amerika Latin dan Eropa. Der Panzer muda Jerman bertemu dengan La Albiceleste muda, sementara di semifinal lainnya, wakil Eropa lainnya, Perancis bersua dengan wakil Afrika Barat, Mali.
Menariknya, wakil dari tiga benua besar mampu melaju hingga ke semifinal dan final, tentunya dengan pemain-pemain muda berbakat yang bakal jadi bintang besar di kemudian hari.
Dari Jerman tentunya bertabur bintang yang bakal sukses, sebut saja kiper Max Schmitt, raja asis, Charles Herrmann, Paris Brunner dan striker Max Moerstedt.
Argentina memiliki Agustin Ruberto sang peraih Golden Boot dengan torehan 8 golnya sepanjang turnamen, Claudio Echeverri yang digadang-gadang bakal jadi penerusnya Messi, hingga banyak lagi pemain-pemain muda bertaburan bakal jadi pemain hebat di masa mendatang.
Panser Muda Jerman akhirnya mampu merengkuh lambang supremasi negara terkuat di dunia sepakbola untuk kategori umur 17 tahun usai menaklukkan 'Les Bleuets', Perancis U-17 lewat adu penalti usai bermain imbang 2-2 selama 90 menit pertandingan normal.
Perlu diketahui dalam ajang Piala Dunia U-17 tambahan waktu atau ekstra time ditiadakan jika permainan imbang dan langsung menuju titik putih untuk adu penalti, dan akhirnya Der Panzer muda mampu mengalahkan Ayam Jantan muda dengan skor akhir 4-3.
Gelar pertama menjadi sangat spesial karena mampu direngkuh di Indonesia, tepatnya di Stadion Manahan Solo. Dengan hasil ini, tim asuhan Christian Wueck mampu mengawinkan gelar Piala Dunia U-17 dengan Piala Eropa U-17. Selamat untuk Der Panzer muda Jerman!
Parade Peraih Terbaik
Selain Timnas Jerman U-17 yang jadi kampiun, penyerang muda Timnas Der Panzer, Paris Brunner dinobatkan jadi pemain terbaik (Golden Ball).
Pemain asal Borussia Dortmund itu berperan besar mengantarkan Der Panzer menjadi juara dunia di Indonesia. Sementara gelar pemain terbaik Final Piala Dunia U-17 2023 jatuh kepada Konstantin Heide, rekan setimnya Paris Brunner.
Untuk gelar bronze ball alias peringkat tiga pemain terbaik didapatkan pemain Timnas Prancis U-17, Mathis Amagou. Sementara gelar silver ball alias pemain terbaik kedua didapatkan pemain Timnas Mali U-17, Hamidou Makalou.
Di turnamen ini, FIFA juga memberikan penghargaan golden boots bagi para pencetak gol terbanyak (top skor) di turnamen ini. Gelar individu ini jatuh kepada striker Timnas Argentina u-17, Agustin Ruberto yang mencetak sembilan gol.
Sementara itu, kiper terbaik yang meraih Golden Glove jatuh kepada Paul Argney dari Prancis U-17. Argney dua kali menepis penalti Eric Moreira dan Paris Brunner, meski tidak membawa Prancis juara Piala Dunia U-17. Selain itu, hingga babak perempat final kemarin, gawangnya sama sekali tidak pernah bobol. Dengan catatan lima clean sheet, Argney didaulat jadi kiper terbaik di turnamen ini.
Terakhir, FIFA Fair Play Award diberikan kepada Inggris, tim yang menjunjung semangat fair play tinggi di turnamen ini. Indikator yang digunakan adalah jumlah kartu yang didapatkan.
Suksesnya Piala Dunia U-17 di Indonesia
Kesuksesan Jerman muda juara Piala Dunia U-17 diikuti juga dengan kesuskesan Indonesia menjadi tuan rumah. Terbukti dengan pujian yang dilontarkan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Orang nomor satu di FIFA itu menyebutkan bahwa ada beberapa point penting yang membuat Indonesia sangat sukses menyelenggarakan event akbar sekelas Piala Dunia junior dan bisa naik level untuk jadi tuan rumah di tingkat yang lebih tinggi lagi seperti tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2025.
Indonesia dianggap mampu memenuhi seluruh kebutuhan tim peserta, offisial dari FIFA, hingga para penonton dari mancanegara. Empat stadion, Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), dan Stadion Manahan Solo, mampu menjadi tuan rumah yang baik dan ramah yang tidak ditemui di negara lain, hingga lebih dari 1000 relawan ditambah demi kesuksesan gelaran Piala Dunia U-17.
Jumlah penonton jadi indikator dari keberhasilan tuan rumah, dimana data yang dirilis oleh Tim Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 mengungkapkan bahwa rata-rata penonton jauh melewati target FIFA dari angka rata-rata 10 ribu penonton per pertandingan menjadi 11 ribu penonton per pertandingan.
Perputaran uang yang dihasilkan selama Piala Dunia U-17 hingga Rp305 miliar. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat mendampingi Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Tentunya nama baik Indonesia dan juga sanjungan-sanjungan itu menjadi motivasi bagi Indonesia untuk lebih berperan aktif di dunia internasional. Semangat membangun Negeri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H