Seperti saya kutip dari sumber ini, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, untuk menjaga daya beli, konsumsi, dan momentum pemulihan ekonomi, selisih antara tingkat inflasi dan kenaikan gaji atau upah pekerja setidaknya perlu ada di kisaran 2-3 persen. Jika gaji berada di bawah tingkat inflasi, daya beli masyarakat sudah pasti akan tergerus.
Dengan perkiraan inflasi pada akhir tahun sebesar 7 persen, kenaikan upah pekerja setidaknya berada di kisaran 10-12 persen. Apalagi kalau mau meningkatkan daya beli dan meningkatkan konsumsi masyarakat. Kalau mau menjaga, minimal harus sama dengan inflasi, begitulah keterangan Tauhid Ahmad, direktur Indef.
Saya juga merasakan sendiri di dua tahun terakhir ini, minat dan niat untuk belanja di luar hal-hal yang penting dan mendesak sangatlah kurang. Tidak keluar rumah apabila tidak ada yang mendesak untuk dibeli.
Libur semester anak-anak seharusnya digunakan untuk pergi jalan-jalan ke Mall dan membeli bisa dibilang barang-barang yang kurang penting.
Namun di tahun 2022 dan 2023 ini, kegiatan liburan anak-anak banyak diisi dengan 'back to nature' alias kembali ke kampung. Disana lebih nyaman, aman dan lebih irit tentunya, kenapa dibilang irit?
Karena yang dilihat adalah kebun, yang diurusi adalah kebun. Liburan banyak diisi dengan berkebun, bukan jalan-jalan ke mall atau ke tempat wisata di kota Medan, namun liburan diisi dengan memetik kopi, menanam jagung, membersihkan ladang, dan banyak lagi kegiatan yang tidak menguras kantong, namun menambah isi kantong.
Jikapun liburan, palingan ke Danau Toba lewat jalur Tele, melihat pemandangan dan di sana, tinggalnya di rumah Mertua dengan pemandangan alam yang indah dipenuhi dengan sawah-sawah dengan latar belakang Danau Toba yang dapat dipandang dari rumah maupun dari pesawahan.
Jadi, dengan Kenaikan gaji PNS, TNI, dan Polri, serta Pensiunan, dapat memiliki dampak positif terhadap meningkatnya daya beli masyarakat, diantaranya :
Konsumsi Barang dan Jasa, Kenaikan gaji PNS, TNI, dan Polri serta Pensiunan dapat meningkatkan pendapatan individu-individu dalam kelompok ini, yang pada gilirannya dapat mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menghabiskan uang mereka untuk membeli berbagai barang dan jasa.
Ini dapat merangsang sektor ritel dan layanan, yang pada gilirannya dapat mengarah pada peningkatan penjualan dan pertumbuhan ekonomi.