Profesi guru, profesi yang tak akan tergantikan oleh apapun di dunia ini, termasuk perangkat IT atau teknologi yang begitu canggihnya. Kehadiran guru di kelas tetap akan sangat didambakan oleh siswa.
Akan sangat terasa lucu tentunya ketika guru bekerja dari rumah sementara siswa atau peserta didiknya harus hadir di sekolah.
Sadar atau tidak sadar, pengaruh negatif dari pembelajaran jarak jauh akibat pagebluk Covid-19 sudah sangat terasa kita lihat. Interaksi antara pendidik dan peserta didik yang jarang terjadi.
Karena peraturan jaga jarak dan pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama pandemic membuat karakter siswa kita ini sedikit terkikis dan terkesan menjadi kurang menghargai orang tua ataupun para gurunya.
Ini bukan isapan jempol belaka, mari kita lihat keadaan siswa setelah terjadinya pembelajaran secara normal.
Banyak siswa yang kehilangan tanggung jawabnya sebagai siswa. Tanggung jawab untuk hadir di sekolah tepat waktu, tanggung jawab mengerjakan pekerjaan rumah, tanggung jawabnya untuk mentaati peraturan sekolah dan menghargai guru sudah kurang.
Apalagi tanggung jawab untuk ujian, sudah sangat mengkhawatirkan, karena ada anekdot akh gampangnya itu semua alias menggampangkan segala sesuatunya, merupakan sikap yang terlihat dari wajah pendidikan kita sekarang.
Penghargaan terhadap guru juga sudah mulai berkurang dan terkikis, terlihat dari gaya komunikasi siswa terhadap guru, sudah seperti taka da lagi sekat pembatas antara siswa dan guru. Yah memang sudah seperti itu eranya..
Kembali ke topic Guru Penggerak dan Work From Home alias WFH alias bekerja dari rumah. Apakah Guru dapat bekerja dari rumah saja? Terutama Guru Penggerak itu? Itu pertanyaan yang membingungkan bukan?
Kalau untuk sekedar mengerjakan administrasi yang berhubungan dengan karir dan tugas pokok guru lainnya selain mengajar, seperti membuat RPP alias Rencana atau Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, membuat Silabus, Bahan Pembelajaran atau Bahan Ajar.