Para pemain, pelatih dan official timnas La Tricolor (tiga warna), julukan timnas Ekuador telah mampu membuktikan bahwa isu besar yang dilontarkan sesaat sebelum pembukaan Piala Dunia Qatar benar-benar dilangsungkan dengan sangat meriahnya, adalah isapan jempol belaka.
Isu apa yang didengungkan itu? Tak lain dan tak bukan, salah satu penyakit yang melanda dunia sepakbola, baik itu local maupun internasional adalah isu suap-menyuap dan judi bola. Ya, tak dapat dipungkiri perilaku tak kasat mata ini sering terjadi kita saksikan di sekitar kita, saat bergulirnya liga local, bahkan sampai ke pertandingan internasional, isu suap-menyuap masih sering kita dengar terjadi.
Para pelakunya juga tak jauh-jauh dari insan yang berkecimpung dalam dunia sepakbola itu sendiri, bisa saja pelakunya orang-orang -- dibaca -- oknum yang bermain dengan tujuan tertentu, bisa untuk memperkaya dirinya dan orang-orang disekitarnya yang jadi bawahan atau orang kepercayaannya, ada juga karena memang memiliki Hasrat dan tabiat berjudi, walaupun pada kenyataannya dia kaya raya, namun kalau tak berjudi, alias  melampiaskan Hasrat judinya, plus melihat tim kesayangannya atau yang dia miliki harus menang di lapangan hijau, sehingga menghancurkan nilai-nilai sportifitas dan fair-play dengan menyuap tim lawan ataupun panitia pertandingan, seperti wasit ataupun perangkat pertandingan.
Seperti pada kasus Sambo yang melibatkan begitu banyak orang yang terlibat di dalamnya, konon ceritanya kematian anakbuahnya bukanlah karena perselingkuhan seperti yang dituduhkan, bahkan sudah dibantah oleh pihak Kepolisian bahwa tuduhan itu palsu alias direkayasa, dan sekarang muncul dugaan kuat bahwa almarhum, harus dihabisi karena menyimpan informasi penting seputar kasus judi online, apakah termasuk jadi bekingan judi bola? Entahlah, yang pasti kasus judi bola dan suap-menyuap tak ada matinya selagi olahraga itu masih berlangsung hingga di Piala Dunia Qatar ini
Eh, Kembali ke kemenangan fenomenal La Tricolor atas tuan rumah Qatar di laga pembuka ajang sepakbola paling bergengsi di dunia, apalagi kalau bukan ajang empat tahunan, World Cup Qatar 2022 yang telah resmi dibuka dengan meriah oleh penampilan penyanyi K-Pop dari grup BTS, Jeon Jungkook, pengisi soundtrack Piala Dunia Qatar 2022 yang berjudul Dreamers langsung tampil memukau di stadion Al Bayt Stadium Qatar, Minggu (20 Nopember 2022) membuat riuh pikuk seisi stadion yang berkapasitas 60.000 penonton itu.
Adalah sebuah kehormatan besar bagi Korea, karena artis dari negeri gingseng itu didapuk membawakan lagu soundtrack Piala Dunia yang selama ini didominasi oleh artis-artis dari Eropa, Amerika Latin dan Afrika.
Seperti Lagunya Ricky Martin (artis asal Puerto Rico) menyanyikan lagu berjudul Cup of Life tahun 1998 yang sangat begitu enak didengar dan booming hingga sekarang. Ada Waka Waka oleh Shakira, artis asal Kolombia ini berhasil membuat lagu soundtrack World Cup 2010 di Afrika Selatan ini paling diingat, terbukti videonya telah ditonton hingga 3 miliar penayangan.
Usai pembukaan yang meriah itu, stadion Al Bayt menjadi saksi bisu bagaimana Timnas berjuluk The Maroon, merujuk warna bendera Qatar dipecundangi oleh La Tricolor dengan brace yang dicetak oleh sang kapten, Enner Valencia.
Ya, pemain yang berkiprah di klub Fenerbache ini mampu mencetak sepasang gol, menjadi inspirasi permainan Equador. Lewat aksi solo run yang mampu mendekati kotak penalty Qatar, memaksa kiper Saad Al Sheeb keluar dari sarangnya untuk menghentikan pergerakan Valencia dan membuat pemain berusia 33 tahun ini terjatuh di kotak penalty Qatar.
Wasit asal Italia, Daniele Orsato tak ragu menujuk titik putih, penalty untuk Equador dan Valencia sukses mengkonversinya menjadi gol pembuka di turnamen empat tahunan ini. Sebenarnya di menit ke-3, La Tri Color sudah unggul berkat Enner Remberto Valencia yang sukses membobol gawang Qatar lewat sundulan kepalanya, namun VAR menggagalkan gol tersebut karena dengan alasan satu pemain Equador sudah berada di posisi off-side sebelum kepala Valencia menyundul bola.