Peraih Ballon d'Or Tak Bermain di Piala Dunia
Keberhasilan Karim Benzema meraih Ballon d' Or di usia 34 tahun memang mencengangkan banyak orang. Tak banyak yang menyangka pilihan akan jatuh kepada pemain yang pernah bermain di Olimpique Lyon ini, namun begitulah si Karim Benzema, tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Namun tua-tua keladi Benzema berakhir di klub saja, karena di jam-jam terakhir menuju Opening Ceremony World Cup Qatar 2022 berlangsung yang akan mempertemukan tuan rumah Qatar kontra Ekuador, Timnas Perancis membuat keputusan sangat sulit dengan mencoret nama ujung tombak Les Bleus dari skuad di Piala Dunia.
Ini terjadi karena hari terakhir pemusatan latihan, dikabarkan saat latihan bersama kelompok besar, Benzema belum sembuh total dari cedera hamstring yang dia derita, memaksa Didier Descamps mencoret Benzema dan menggantikannya dengan Oliver Giroud diujung tombak Les Bleus. Apakah Giroud mampu menjawab tantangan Descamps untuk memberikan yang terbaik di Qatar nanti? Mari kita saksikan...
Kegagalan ini tentunya menjadi pukulan berat bagi Benzema, karena inilah kesempatan terakhirnya untuk mempersembahkan dan membuktikan kelayakannya mendapatkan gelar pemain terbaik dunia, pasalnya di tahun 2018, Benzema juga dicoret karena terlibat kasus besar dan berseteru dengan rekan setimnya, Mathieu Valbuena yang membuat Didiar Descamps murka dan mencoretnya ke Piala Dunia Rusia 2018 lalu. Â
Untuk pertamakalinya juga semenjak tahun 1978, peraih gelar Ballon d'Or tak bermain di Piala Dunia. Dilansir dari Squawka, edisi terakhir Piala Dunia yang tak menampilkan pemenang aktif Ballon d'Or adalah Argentina 1978. Kala itu, Allan Simonsen pemenang Ballon d'Or 1977 gagal mengantar Denmark lolos ke Piala Dunia.
Lalu ada Alfredo Di Stefano, pesepak bola ini adalah kelahiran Argentina, berkiprah di Spanyol tepatnya di klub Real Madrid dan membawa klub asal ibukota itu juara Piala Champions lima musim berturut-turut (1956 -- 1960) maka tak heran apabila Alfredo Di Stefano dua kali diganjar penghargaan Ballon d'Or pada 1957 dan 1959.
Namun apes betul, saat masih membela panji Argentina, Timnas Argentina menolak tampil di Piala Dunia 1950 dan 1954 karena diselenggarakan di Brazil, saat itu kondisi politik dua negara bertetangga ini lagi panas, sehingga Tim Tanggo memutuskan untuk tak ambil bagian.
Tahun 1957 Alfredo Di Stefano memilih menjadi warga negara Spanyol dengan harapan dapat menikmati tampil di Piala Dunia, namun apes, Matador Spanyol gagal lolos babak kualifikasi, pun di tahun 1962 Spanyol lolos, namun lagi-lagi apes, Alfredo Di Stefano didera cedera sehingga gagal memperkuat La Furia Roja untuk tampil di World Cup 1962 di Chile.
Masih ada nama Geogre Best, peraih Ballon d'Or edisi tahun 1968. Berhasil membawa Setan Merah alias Manchester United dua kali juara Liga dan jadi jawara Piala Champions 1968, namun di level timnas, George Best gagal membawa Irlandia Utara melaju ke babak final Piala Dunia tahun 1966, 1970, dan 1974.
Tahun 1984, Irlandia Utara lolos ke babak final World Cup, namun usia George Best tidak muda lagi, sudah 34 tahun dan kariernya meredup usai dirundung kecanduan alcohol membuat George Best tak mampu bersaing dengan pemain lainnya.