Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kemenangan 4-0 Jalan Manis Timnas Garuda Menuju Piala Asia U20 Uzbekistan

16 September 2022   13:52 Diperbarui: 16 September 2022   14:01 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemenangan Perdana Timnas U19 yang manis. sumber gambar: www.sportstars.id

Timnas Garuda Indonesia terakhir kalinya dapat ambil bagian di cabang olahraga paling bergengsi dan diminati di seantero abad ini, apalagi sepakbola, adalah kala timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2007. Sedikit mundur ke belakang, kala itu Indonesia selaku tuan rumah tergabung dengan timnas Korea Selatan, Arab Saudi, dan Bahrain.

Dua gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas berhasil menuntaskan perlawanan Bahrain yang hanya mencetak satu gol, sehingga Timnas yang dihuni oleh pemain-pemain hebat di eranya berhasil mengamankan tiga poin pertama.

Pertandingan kedua kontra Arab Saudi, adalah pertandingan paling berat karena harus mengalahkan timnas langganan peserta Piala Dunia zona Asia. Benar saja, baru berjalan 12 menit, Al Qahtani sudah berhasil menjebol gawang Jendri Pitoy. Sundulan berkelas pemain Arab Saudi tak berhasil dimentahkan oleh legenda Persipura Jaya Pura tersebut mengakibatkan Timnas Garuda ketinggalan satu gol.

Liukan Elie Eboy usai mendapatkan bola hasil kerja keras gelandang pengangkut air asal PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin berhasil mengelabui kiper Arab Saudi sekaligus menjebol gawang yang kosong menjadikan skor satu sama. Namun, petaka di menit-menit terakhir membuat timnas kita harus mengalami kekalahan pahit. Diawali dengan pelanggaran di sisi kiri pertahanan, tendangan bebas dari rekam setimnya berhasil dimanfaatkan oleh Saad Al harti di menit ke-89 lewat sundulan kerasnya menjebol gawang Jendri Pitoy membuat skor 1-2 untuk Arab Saudi.

Di pertandingan terakhir lawan Korea Selatan, timnas kita dihadapkan pada pilihan harus bermain imbang jika ingin lolos ke babak delapan besar. Pasukan Garuda asuhan Ivan Kolev ini dihadapkan pada fakta selalu kalang kabut apabila bertemu dengan timnas dari Asia Timur semacam Jepang dan Korea Selatan. Hal ini juga terbukti, usaha untuk hanya meraih imbang kandas sudah karena di babak pertama tepatnya di menit ke-34, Kim jong woo sudah merubah papan skor menjadi 0-1 untuk Korsel usai tendangan kerasnya dari luar kotak penalty berhasil membuat Markus Haris Maulana mati langkah dan tertegun kala bola meluncur deras ke gawangnya. Indonesia gagal lolos...

Kemenangan Pertama Awali Mimpi Lolos Piala Asia

Kini tak terasa, sudah 16 tahun momen pertandingan-pertandingan internasional yang dihelat di stadion kebanggaan tanah air, Gelora Bung Karno telah berlalu dan menjadi kenangan manis yang kembali akan diukir oleh anak-anak muda Garuda Indonesia yang diasuh oleh pelatih asal Korsel, Shin-tae yong.

Ya, timnas Garuda Muda U19 masih memainkan dua laga terakhirnya untuk memastikan satu tiket ke Uzbekistan tahun depan usai di laga perdana Grup F berhasil menaklukkan Timor Leste dengan skor meyakinkan 4-0.

Laga yang dihelat di Stadion kebanggaan Arek-Arek Suroboyo, Gelora Bung Tomo, Suroboyo berakhir dengan tiga poin penting untuk Timnas Garuda Muda. Deretan gol dari Hokky Caraka menit ke-12, 19, dan 49, sementara satu gol lagi dari Rabbani Tasnim menit ke-89 membawa "Garuda Nusantara" untuk sementara berada di posisi runner-up menempal ketat Vietnam yang unggul selisih gol usai membantai Hongkong dengan skor 5-1.

Hokky Caraka, Hoki-nya Timnas Garuda?

Hokki Caraka layak menjadi man of the match usai memborong tiga gol ke gawang Timor Leste. Pemain asal PSS Sleman berusia 18 tahun ini memang diplot menjadi penyerang tengah alias ujung tombak dalam formasi 4-3-3 dan ketajaman Hokky ini memang sudah teruji karena semenjak dipercaya oleh pelatih Shin, Hokky telah mencetak tujuh gol dan kini berkat trigolnya ke gawang Timor Leste, Hokky sejajar dengan duo Arab Saudi, Meshari Al-Nemer dan Abullah Radif, serta Lee Jun-sang (Korea Selatan) dan hanya tertinggal satu gol dari pencetak gol terbanyak yang ditempati Kanta Chiba, Pemain Jepang itu mengemas empat gol sejauh ini.

Menariknya, apakah Hokki Caraka ini akan jadi pemain keberuntungan Timnas Indonesia yang bakal membawa Garuda Muda ke Uzbekistan tahun depan?

Sepertinya memang ia, Hokki akan menjadi motor dan penentu dan itu masih harus dibuktikan saat Timnas Garuda Muda akan menghadapi timnas Hongkong U19 dalam laga kedua Grup F di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (15/9) malam nanti.

Sekaligus pembuktian siapa yang bakal menjadi penghuni papan atas klasemen sementara. Timnas U19 harus mampu membantai Hongkong dengan skor besar jika ingin nantinya head to head selisih gol apabila di pertandingan terakhir Timnas Indonesia dapat menahan imbang Vietnam U19.

Ya, timnas asuhan Shin Tae-yong harus mampu memompa semangat pasukannya untuk bermain menyerang dan mencetak gol sebanyak-banyaknya dan tidak kebobolan satu gol-pun. Rotasi pemain adalah kunci dalam menjaga kebugaran pemain hingga kontra Vietnam U19 di partai terakhir sekaligus partai penentuan juara grup.

Kala lawan Timor Leste, rotasi pemain yang dilakukan Shin Tae-yong di babak kedua kurang berkembang dengan baik. Usai Ronaldo Kwateh dimasukkan menggantikan Rahmat Beri Santoso, memang empat menit kemudian Hokky Caraka mampu kembali mencatatkan namanya di papan skor dengan gol ketiganya, usai mendapatkan umpan manis dari Robi Darwis.

Namun setelah itu? Tempo permainan kita melambat dan terkesan monoton. Permainan dan peluang tim yang diciptakan pemain Timnas U19 nyaris tak terlihat lagi, bahkan banyakan pemain kedua tim mengalami kram dan kelelahan fisik.

Inilah pekerjaan rumah pelatih Shin, bagaimana agar stamina para pemain kembali normal dan mampu bermain long selama 90 menit. Ini yang ditakutkan akan terjadi saat melawan Vietnam, fisik pemain Timnas Garuda U19 tidak sanggup meladeni permainan Vietnam hingga menit-menit terakhir yang berujung pada terjadinya gol di menit-menit terakhir ke gawang Indonesia.

Memang saat kontra Timor Leste, di menit terakhir tepatnya di menit 89, lemparan ke dalam yang dilakukan oleh Robi Darwis  berhasil dimanfaatkan Rabbani Tasnim untuk mencetak gol ke-empat sekaligus gol terakhir di pertandingan pertama tersebut.

Pertandingan kedua nanti malam, Timnas harus bisa mensterilkan gawangnya yang dijaga oleh Cahya Supriadi dari kebobolan dengan harapan gawang Timnas U19 tetap 'perawan' tak kebobolan hingga pertandingan terakhir.

Sementara gawang Vietnam dapat dibobol oleh pemain Hongkong, artinya memang timnas Hongkong U19 tak dapat dianggap remeh dan pelatih Shin kudu harus menurunkan skuad terbaiknya agar mampu meredam serangan balik timnas berjuluk The Strength.

Semangat Timnas Garuda Muda, ayo tunjukkan kita bisa terbang ke Uzbekistan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun