Banyaknya bangunan yang rusak akibat gempa bumi, diakibatkan oleh bangunan tersebut tidak dapat mengantisipasi getaran tanah (ground motion) yang ditimbulkan oleh gempa. Besarnya getaran tanah akibat gempat dipengaruhi oleh sumber gempa, jalur penjalaran gelombang, dan kondisi tanah setempat.
Akselerograf di 66 stasiun pengamatan BMKG mencatat nilai percepatan tanah (PGA) akibat gempa kali ini bervariasi di sejumlah lokasi, yaitu 0,0990 hingga 193.3922 gals. Stasiun Wonosalam di Lebak, Banten, stasiun terdekat dari episenter gempa (102,24 km), mencatat nilai PGA maksimum 93,1078 gals. Nilai PGA terbesar, yaitu 193,3922 gals, dirasakan di Cikeusik yang berjarak 105,42 km dari episenter gempa.
Gempa Magnitudo 6,6 ini adalah sinyal bakal adanya gempa di zona penunjaman lempeng Samudra Hindia di selatan Banten yang jauh lebih besar, berdasarkan Peta Sumber Gempa Bumi Nasional 2017. Setidaknya itu sudah disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Irwan Meliano.
Artinya apa? Kembali masyarakat sekitar selatan Banten harus siap-siap suatu saat di landa gempa bumi lagi. Siap secara mitigasi dan siap juga dengan bangunan-bangunan rumah yang tahan gempa.
Bangun Rumah Tahan Gempa
Kenaikan Magnitudo gempa bersifat eksponential, artinya gempa Magnitudo berkekuatan 8,8 bisa menghasilkan energi sekitar 2.000 kali dari energi yang dihasilkan oleh gempa berkekuatan Magnitudo 6,6. Jadi anjuran yang tepat adalah selalu siap sedia dan siapkan bangunan rumah yang tahan gempa.
Rumah tahan gempa itu rumah seperti apa? Tak dapat dipungkiri selain GPS yang menunjukkan aktivitas potensi gempa sebagai warning kepada masyarakat agar segera mengungsi menghindari potensi gempa, serta sebagai alat kesiapsiagaan menghadapi gempa, memperkuat bangunan agar tahan guncangan dan tata ruang wilayah pesisir yang mengantisipasi tsunami adalah solusi tepat agar selamat dari gempa.
Dari beberapa sumber yang diambil penulis, seperti dari rumah.com, ada empat desain rumah yang disarankan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang dapat dirancang dan dibangun sebagai rumah penduduk tahan gempa, diantaranya:
Growing House
Desain rumah ini merupakan karya mahasiswa UGM sebagai rumah yang bisa mengantisipas datangnya banjir serta tahan gempa. Desain rumah ini merupakan sebuah karya yang memenangkan sebuah sayembara desain yang diselenggarakan oleh negara Jepang.