Syarat pertama dan utama seorang pemain mendapatkan naturalisasi, adalah memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Mau dan mampu berkorban untuk negara yang telah mengadopsinya atau mengangkatnya menjadi warga negara alias mendapatkan pengakuan khusus, karena memiliki kemampuan diatas rata-rata dari pemain lokal.
Alasan seseorang mendapatkan naturalisasi, karena memang dianggap memiliki kemampuan diatas rata-rata dan bisa membantu negara yang telah mengangkatnya menjadi warga negara baru untuk merebut sebuah tropi dari kejuaraan yang diikuti oleh negara yang dibelanya. Jadi ingat ketika Perancis jadi Juara Piala Dunia tahun 1998.
Kala itu banyak pengkritik pelatih Aime Jacquet yang menyertakan banyak pemain imigran ditubuh skuad Les Bleus yang tak hafal "La Marseillaise", lagu kebangsaan Perancis. Namun Aime Jacquet tak bergeming, dia membuktikan bahwa skuad yang rata-rata dihuni pemain-pemain imigran maupun keturunan imigran, mampu berjuang bersama pemain 'pribumi' merengkuh Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Pun kala merengkuh gelar Piala Dunia keduanya, Perancis di Piala Dunia 2018 yang ditukangi oleh kapten Les Bleus, Perancis saat juara 1998, Didier Descamps, seakan-akan belajar kembali dari pelatih terdahulunya, Aime Jacquet, kembali memainkan mayoritas para pemain keturunan imigran untuk meraih tropi dan menjadi yang terbaik di seantero dunia.
Nasionalisme dan patriotisme itu tidak ditunjukkan dengan kata-kata tapi aksi nyata di lapangan, begitulah pelajaran yang kita petik dari apa yang dipertontonkan oleh pemain naturalisasi ala Perancis tersebut.
Lantas bagaimana dengan pemain naturalisasi Indonesia?
Elkan Baggot Tak Bisa Perkuat Timnas Indonesia
Lucu rasanya membaca berita yang mengabarkan kalau Elkan Baggot, salah satu pemain yang lebih memilih menjadi warga negara Indonesia ketimbang warga negara asing, mengikuti jejak ibunya yang memang warga negara Indonesia asli ini, batal bergabung mengikuti pemusahan latihan alias TC Timnas Indonesia di Bali.
Alasan batalnya bergabung Elkan Baggot, karena klubnya sekarang Ipswich Town U-23 punya pelatih baru yang ingin melihat semua pemain klub asal Inggris yang bermain di League One alias kompetisi kasta ketiga di Inggris.
Elkan Baggot sejatinya akan diturunkan pelatih kepala, Shin Tae-yong saat kontra Timor Leste di laga bertajuk uji coba FIFA Matchday. PSSI sudah mencoba melobi Ipswich Town untuk melepas bek berdarah Indonesia-Inggris ini, namun sepertinya mengalami jalan buntu dan kembali rakyat Indonesia gigit jari melihat penampilan pemain naturalisasi ini di tanggal 27 dan 30 Januari 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar dalam rangka periode FIFA Matchday.