Walau Pelatih Shin Tae-yong sempat menyatakan, bahwa Timnas Indonesia tidak diperkuat para pemain yang memperkuat klub-klub luar negeri, seperti Witan Sulaeman (Lechia Gdansk, Polandia), Egy Maulana Vikri (FK Senica, Slovakia), Elkan Baggott (Ipswich Town U-23, Inggris), Syahrian Abimanyu (Johor Darul Takzim, Malaysia), dan Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners, Korea Selatan), namun masih banyak pemain timnas yang sudah merasakan turnamen Piala AFF bisa dia turunkan. Bagaimanapun, Timnas Indonesia U-23 akan menurunkan kekuatan terbaik di Piala AFF U-23. Skuad Garuda punya peluang untuk keluar sebagai juara lagi, seperti waktu menjadi kampiun Piala AFF U-22 2019.
Undian fase grup Piala AFF U-23 2022 telah dilakukan. Grup A diisi oleh Kamboja, Timor Leste, Filipina, dan Brunei Darussalam. Lalu, Grup B ditempati Timnas Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Laos. Selanjutnya, Thailand, Vietnam, dan Singapura akan bersaing di Grup C.
Setelah Piala AFF U-23, ada SEA Games 2021 yang akan berlangsung di Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei 2022. Untuk ajang ini, Timnas Indonesia U-23 lagi yang akan bersaing untuk memperebutkan medali emas. Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia pernah juara cabang olahraga (cabor) sepakbola SEA Games dua kali, yaitu pada 1987 dan 1991. Setelah itu, medali emas SEA Games belum kembali ke Indonesia. Pada SEA Games 2019, Vietnam U-23 yang keluar sebagai juara. Kali ini, peluang Timnas Indonesia U-23 untuk mendapatkan medali emas SEA Games 2021 cukup besar. Bahkan, beberapa pengamat sepakbola telah memperkirakan Timnas Indonesia U-23 akan menjadi ancaman bagi tim-tim lain di SEA Games 2021. Hal ini berkaca dari sepak terjang Timnas Indonesia, yang mayoritas diperkuat para pemain U-23, di Piala AFF 2020.
Usai SEA Games 2021, masih ada Piala AFF U-19 dan Piala AFF 2022 diakhir tahun 2022 ini. Jadi, dengan padatnya jadwal dan keharusan untuk merengkuh prestasi tinggi, harusnya Shin Tae-yong bukan solusi tumbal pemecatan, namun dipertahankan.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana inovasi dan kinerja PSSI dalam mendukung pembinaan pemain muda kita. PSSI harus berkaca dan malu dengan kompetisi yang amburadul plus managemen PSSI yang nir profesional.
Pelan tapi pasti, pertahankan Shin, PSSI buat kerja nyata...jangan ketika final manggung dengan poster besar-besar, seakan paling berjasa membawa Timnas, namun ketika kalah...bersambung...
