Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Leg Pertama Kunci Keberhasilan Timnas Garuda Sudahi Spesial Runner-up Piala AFF

28 Desember 2021   20:54 Diperbarui: 28 Desember 2021   21:30 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak dapat dipungkiri, dibawah tangan dingin dan disiplin tinggi selama latihan yang diterapkan oleh pelatih asal Korea, Shin Tae-yong telah membawa dan melambungkan timnas Indonesia menjadi tim paling berkembang di Asia Tenggara. Itu terbukti selama mengikuti turnamen dua tahunan Piala AFF 2020, Timnas Indonesia naik dua peringkat di peringkat FIFA ke urutan 164 dengan tambahan 11,13 poin.

Ya, kejuaraan sepakbola berlabel internasional dengan mempertemukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara bernama Piala AFF edisi ke-13 setelah sebelumnya kita kenal dengan turnamen Piala Tiger dan Piala Suzuki AFF telah memasuki fase final mempertemukan Garuda vs Gajah Putih.

Edisi ke-13 ini Timnas Indonesia menunjukkan taring sesungguhnya. Menjadi tim paling melesat perkembangannya usai beberapa tahun terakhir mendapat cibiran dan ejekan seiring dengan melempemnya kualitas timnas kita maupun klub-klub tanah air ketika melakoni pertandingan internasionalnya.

Berada di grup neraka, grup B Timnas Garuda yang skuadnya banyakan di isi oleh pemain-pemain muda pilihan Shin Tae-yong yang telah mendapatkan bimbingan dan gemblengan, memulai turnamen di Singapura dengan rasa peracaya diri yang tinggi.

Walau mendapatkan perlawanan keras dan ketat dari Kamboja, Timnas mampu mengatasi pasukan muda dengan warna Jepang yang diasuh oleh Keisuke Honda dengan skor meyakinkan 4-2.

Bertanding dengan Laos, Timnas Garuda menunjukkan grafik permainan yang semakin membaik, menggunduli pasukan Hoang Anh Tuan dengan skor mengasyikkan 5-1. Padahal kita semua sempat dibuat deg-degan dengan pencapaian terbaik Laos yang membungkam Malaysia dengan skor telak 0-3.

Kejar-kejaran di klasemen sementara Grup B terjadi dengan alot, dimana hasil dua pertandingan tersebut membawa Timnas Garuda bertengger di puncak klasemen sementara, walau dengan was-was karena Vietnam dan Malaysia bisa menggeser Timnas Garuda dengan secepatnya karena hanya unggul selisih gol dengan Vietnam dan selisih satu angka dengan tetangga yang suka berisik, Harimau Malaya.

Dan pertandingan yang ditunggu-tunggu, super atau big-match kontra Vietnam dan Malaysia menjadi penentu siapa yang akan lolos langsung ke babak semifinal.

Ternyata selain peningkatan grafik dan kualitas permainan, di turnamen kali ini Timnas Garuda juga dinaungi dengan keberuntungan alias Dewi Fortuna, yang selama ini hilang dari wajah Timnas kita.

Ya, itu terlihat jelas ketika Timnas kita berhadapan dengan Vietnam. Selain disiplin tinggi di jantung pertahanan sendiri, plus man to man marking, membuat pasukan The Golden Stars mati kutu dan kewalahan menembus jantung pertahanan Timnas Garuda yang malam itu bermain dengan posisi 5 bek, 4 gelandang bertahan dan bertumpu pada striker tunggal yang jadi pertahanan pertama bagi Asnawi dan kawan-kawan.

Strategi itu sukses berkat Dewi Fortuna, membuat Timnas kita bisa curi poin dan kala bersua dengan saudara serumpun Malaysia, Timnas kita yang tidak mau terprovokasi oleh psywar Malaysia sukses mempecundangi saudara serumpun itu dengan skor meyakinkan 1-4 berkat gol-gol indah nan berkualitas dihasilkan oleh punggawa Timnas, Irfan Jaya (2 gol), Pratama Arhan (1 gol) dan Elkan Baggot dengan sundulan manisnya.

Khusus Irfan Jaya, mampu menebus kesalahannya yang menyapu bola tak bersih sehingga bola sapuannya mengarah ke Kogileswaran Raj yang langsung membidik sudut kanan gawang Argawinata yang menghasilkan gol pertama di menit ke-13.

Hasil Leg Pertama Penentu Timnas Juara AFF Pertama Kalinya

Sukses bungkam tuan rumah Singapura di semifinal leg kedua dengan skor 4-2 membawa Indonesia lolos ke final untuk ke enam kalinya sepanjang keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala AFF dan bersua dengan Gajah Putih di final untuk ke empat kalinya.

Artinya, tiga kali selama Timnas Garuda bersua dengan Timnas Thailand di Final, Timnas Garuda selalu gagal. Ini adalah cambuk sekaligus warning bagi Shin Tae-yong dalam membawa Evan Dimas dan kawan-kawan merengkuh Piala AFF untuk pertamakalinya.

Mari kita kesampingkan head to head yang memang sangat tidak berpihak kepada Timnas Kita, namun mari meramaikan petunjuk atau arahan ataupun pendapat dan harapan agar Timnas kita bisa mengalahkan Thailand, si pemilik 5 gelar Piala AFF selama dilangsungkan tiga belas kali itu.

Menyaksikan dua leg pertandingan semifinal antara Thailand vs Vietnam memang kualitas Thailand tidak bisa diremehkan dan nyaris bermain sempurna tanpa kebobolan. Padahal tim yang dihadapi adalah Vietnam, pemilik 2 trofi Piala AFF dan tim peringkat paling tinggi posisinya di rangking FIFA, bertengger di posisi 98, sementara Thailand di posisi 115.

Dan dari perjalanan Timnas Garuda serta Gajah Putih, maka ada pelajaran berharga wajib dipedomani skuad Garuda Muda asuhan Shin Tae-yong apabila memang benar-benar serius merengkuh gelar Piala AFF bukti Indonesia adalah tim terkuat di Asia Tenggara, bukan tim spesialis runner-up, diantaranya:

1. Wajib Memenangkan Laga Leg Pertama, Minimal Menahan Imbang

Berkaca dari hasil leg pertama semifinal Thailand vs Vietnam ada keharusan agar timnas Garuda tidak langsung menyerang di leg pertama, namun alangkah baiknya bermain seperti kala mengkandaskan Singapura.

Leg pertama adalah kunci keberhasilan kita, jika kita mampu menahan imbang, maka di leg kedua mati-matian pun tidak masalah asalkan di leg pertama kita tidak kalah, sehingga di leg kedua tidak harus menguras tenaga dan stamina agar bisa menyamakan kedudukan yang akhirnya menjadi boomerang karena Thailand punya pertahanan solid dan serangan balik mematikan.

2. Doa, Harapan vs Asupan Gizi

"Ora et Labora" itulah motto wajib dipundak para punggawa Timnas Garuda menghadapi Thailand. Segala doa dan harapan baik telah dipanjatkan oleh seluruh masyarakat Pecinta Bola Tanah Air, sehingga kita tidak kekurangan doa dan harapan yang mengiringi perjalanan Timnas dalam upaya merengkuh gelar bergengsi Piala AFF untuk pertamakalinya dalam sejarah keikutsertaan di ajang Piala AFF.

Namun segala doa dan harapan itu tidaklah cukup, harus dibarengi dengan 'Kerja Keras', Usaha dan Perjuangan di lapangan hijau. Dan untuk berjuang serta bekerja ekkstra keras untuk menahan gelombang serangan pemain-pemain Gajah Putih, plus membongkar pertahanan mereka yang dikenal sangat begitu solid, skuad Garuda Muda harus diberikan asupan gizi yang lebih dari cukup.

Namun apa daya? Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia menyampaikan keluhan jelang laga final melawan Thailand, Rabu (29/12/2021). Shin Tae-yong mengeluhkan soal makanan yang dikonsumsi para pemain timnas.

Seharusnya, menurut pelatih asal Korea ini Evan Dimas dan kawan-kawan mendapatkan makanan bergizi, tidak sekedar nasi kotak. Namun, itu bukanlah halangan dan kendala menghadapi Thailand yang juga pastinya mengalami hal sama karena pemerintah Singapura memang dalam kondisi tak siap akibat pandemi Covid-19 yang membuat keuangan setiap negara mengalami kendala.

Shin Tae-yong optimis bahwa Timnas bisa juara untuk pertamakalinya, asalkan mengikuti instruksinya, bermain kompak, menjaga stamina dan fisik serta bersikap rendah hati dilapangan dengan satu tujuan hebat, Indonesia juara!

3. Bonus

Penyemangat skuad Garuda mengalahkan Thailand tak cukup hanya datang dan masuk ke ruang ganti pemain, tapi juga harus mempersiapkan bonus berlimpah bagi skuad yang telah berjuang hingga ke final.

Gelontoran bonus usai kemenangan tentunya menjadi pelecut semangat untuk meruntuhkan dominasi Gajah Putih di Piala AFF.

Kita berharap, pertemuan kali ini Garuda dapat mengubah sejarah pertemuan yang selalu berpihak ke Thailand dengan rekor  25 kemenangan, 14 kali imbang, dan sudah menelan 39 kekalahan dari Thailand.

Semoga di leg pertama Dewi Keberuntungan menaungi Timnas hingga bisa mengalahkan Thailand, sehingga di leg kedua kita bisa melihat Timnas benar-benar Juara...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun