Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) mendukung remaja untuk mengembangkan dan menggunakan berbagai keterampilan sesuai dengan konteks individu mereka. Dalam kurikulum PKH ini terdapat 22 pertemuan dengan tema-tema yang perlu diketahui oleh para Pelajar Remaja sehingga dapat membentuk mereka menjadi remaja yang sehat dan bahagia.
Dalam setiap pertemuan tersebut, tidak hanya Guru, Orangtua juga diharapkan mampu memfasilitasi Anak Remaja kita untuk menggunakan keterampilan hidup menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, seperti menjalin hubungan sosial, menyelesaikan masalah, mengelola risiko, membuat keputusan, dan bekerjasama dengan orang lain.
Dari sekian banyak modul, saya tertarik dengan modul 2 "Membentuk Kebiasaan Sehat" dengan judul buku (e-book) "Rahasia Dua Dunia".
Dalam modul ini diterangkan apa yang sangat penting diketahui oleh anak-anak kita, terutama kaum remaja tanah air, seperti masa pubertas, masa dimana anak-anak kita yang akan menginjak masa remaja, mengenal apa yang namanya pergaulan, coba-coba akan hal-hal negatif seperti coba-coba merokok, dan lain sebagainya.
Nah, fokus dari Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) untuk mengedukasi kita semua bahwa Keterampilan Hidup sangat penting kita ajarkan kepada anak-anak kita sehingga mereka bisa menjadi generasi yang bersih dan sehat serta jauh dari tindakan-tindakan menyimpang.
E-book Rahasia Dua Dunia ini dikembangkan oleh UNICEF, bertujuan untuk menyediakan panduan yang tepat bagi remaja putri dan putra ketika mereka menghadapi pubertas mulai dari manajemen kebersihan menstruasi, pendidikan keterampilan hidup hingga pencegahan perkawinan usia anak. Â
Buku ini dikembangkan berdasarkan proses Human Centre Design (HCD) yang  dilakukan oleh  Unicef  pada tahun 2018  dan sudah melalui proses uji coba pada siswa dan guru SMP di Kabupaten Tangerang dan Bone.
Buku ini dapat digunakan pada dalam jam  literasi  atau  jam  pelajaran lain yang terkait seperti Biologi, Penjaskes, BK dan Agama.
Penggunaan buku ini perlu didampingi oleh guru yang kompeten di sekolahnya, orang tua khususnya Ibu di dalam keluarga, atau petugas kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Isi buku dapat disampaikan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan waktu di sekolah.
Penting untuk membaca seluruh isi buku cerita supaya remaja putri dan putra mendapatkan pemahaman yang  lengkap, tidak setengah-setengah tetapi utuh dan menyeluruh. Setelah membaca, diskusi  bisa dilakukan dengan remaja terkait, tentunya didampingi oleh orangtua, guru maupun petugas kesehatan.
Buku ini mengacu pada modul pendidikan kesehatan reproduksi bagi guru yang  telah di kembangkan oleh  Kemendikbud,  Kemenkes  dan Kemenag.  Buku  ini  juga  dapat  di jadikan salah  satu  sumber pendidikan kesehatan dalam kerangka UKS atau  sebagai pelengkap buku Rapor  Kesehatan di sekolah.