Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

DSP Mandalika, Polesan Eksotisme Alam Berpadu Sportainment Siap Sambut Wisatawan Dunia

18 November 2021   21:32 Diperbarui: 18 November 2021   21:51 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diresmikan Jumat (12/11/2021) dengan nama Pertamina Mandalika International Street Circuit, Presiden Jokowi langsung menjajal sirkuit pake cara unik nan elegan. Beliau  orang pertama 'menikmati' mulusnya aspal Mandalika yang katanya menggunakan teknologi pengaspalan paling modern bernama Stone Mastic Asphalt (SMA), memiliki daya penetrasi tinggi sehingga pembalap tidak mudah jatuh saat terjadi wet race atau jalan licin akibat hujan, dan digadang-gadang jauh lebih baik dari sirkuit kepunyaan Malaysia, Sepang.

Ya, sebagai warga negara Indonesia pastinya banggalah punya sirkuit kelas dunia seperti Mandalika dengan panjang 4,3 kilometer, lebar 15 meter, total 17 tikungan, kapasitas penonton 150.000 sampai 200.000, tapi karena masih pandemi, panitia hanya menyediakan 75.000 kursi di grandstand dan 138.000 area berdiri, dibangun diatas lahan hampir 100 hektar, serta memiliki speed trap atau daya dorong pemicu pembalap memaksimalkan kecepatan saat berlaga, plus kelengkapan lainnya membuat sirkuit berkelas internasional yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah selesai bersolek diri menyambut pagelaran-pagelaran kelas dunia, seperti MotoGP yang akan diselenggarakan Maret 2022 nanti.

Tak hanya MotoGP, The Mandalika juga akan terbuka dengan keindahan dan polesan wajahnya usai ditetapkan menjadi salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas, bagian dari Wonderful Indonesia yang dikembangkan Pemerintah lewat Kemenparekraf, bersinergi dengan Kementerian-PUPR dan Pertamina untuk mendukung pemulihan pariwisata demi meningkatkan kesejahteraan rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan melambungkan nama Indonesia di kancah dunia internasional.

Ya, kedepannya dengan konsep Sport Tourism, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama dengan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah meluncurkan dua logo bermakna tersendiri.

Logo Mandalika GP Series akan menjadi identitas resmi untuk semua event berkaitan dengan racing di Sirkuit Mandalika, seperti Idemitsu Asia Talent Cup (IATC), FIM MOTUL World Superbike (WSBK), serta FIM MotoGP World Championship (MotoGP) Seri Indonesia.

Sementara, logo Mandalika Xperiences akan digunakan untuk event-event lainnya, seperti konser musik, kegiatan seni budaya, dan acara olahraga lainnya, semisal balap sepeda, balap mobil, lari, triathlon, pendakian gunung, trekking, motocross, dan juga olahraga air seperti selancar dan paralayang.

Logo Mandalika Dengan Dua Peruntukan Berbeda. Sumber: Lombokinsider.com
Logo Mandalika Dengan Dua Peruntukan Berbeda. Sumber: Lombokinsider.com

Keunikan DSP Mandalika

Tak dapat dipungkiri, Indonesia dengan kekayaan dan keindahan alamnya merupakan 'surga' bagi turis, baik lokal maupun mancanegara.

Melihat potensi pariwisata kita, pemerintah lewat Kemenparekraf tetapkan lima Destinasi Super Prioritas (DSP) untuk dikembangkan dan dijadikan fokus yang makin promosikan wonderful Indonesia di kancah dunia internasional dan diharapkan usai pagebluk Covid-19 memberikan output dan outcome bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

Jika Candi Borobudur diakselerasi dengan kekuatan storynomics tourism, dimana pendekatan pariwisata mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai DNA destinasi, artinya Candi Borobudur sebelum pandemi mencatat 4,39 juta pengunjung di tahun 2019 dikemas keindahan pesonanya dalam sebuah cerita menarik sebagai warisan dunia yang akan tak terlupakan oleh wisatawan asing maupun lokal.

Maka, DSP Mandalika dikemas sedemikian rupa agar keindahan dan keunikan alamnya dapat disatukan dengan konsep 'sportainment' seperti saya sebutkan diatas. 

Ya, KEK Mandalika terletak di bagian Selatan Pulau Lombok dengan luas area 1.035,67 Ha dan menghadap Samudera Hindia, memiliki potensi wisata yang menawarkan wisata bahari dengan pesona pantai dan bawah laut yang memukau, sehingga konsep pengembangan pariwisatanya berwawasan lingkungan dengan membangun obyek-obyek dan daya tarik wisata yang selalu berorientasi pada kelestarian dan kualitas lingkungan hidup yang ada di tengah masyarakat sekitar.

Selain sirkuit yang dibangun di sebuah pulau yang dikelilingi lautan, keunikan Mandalika-Lombok lainnya sebagai wonderful Indonesia, tentunya beberapa pantai terbaik dengan keindahan memanjakan mata dan membuat jiwa kita tenang, seperti Pantai Kuta Mandalika, dengan ciri khas lautan biru, juga perbukitan hijau plus hamparan pasir putih nan lembut membuat saya penasaran untuk berlibur kesana tentunya. 

Belum lagi gugusan terumbu karang dengan hempasan ombak laut yang besar, plus dikelilingi pohon rindang dan beberapa gazebo yang dapat dimanfaatkan para pengunjung untuk beristirahat atau berteduh dari paparan sinar matahari yang terik di siang hari, begitu juga dengan pantai-pantai lainnya seperti Tanjung Bango, Selong Belanak, Kepulauan Gili, dan banyak lagi yang membuat saya selalu berpikir wisata di Indonesia Aja.

Juga tersedia wisata alam yang tak kalah menarik untuk dikunjungi di DSP Mandalika, seperti Gunung Rinjani. Ya, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia ini merupakan destinasi wajib yang harus didaki, jika Anda seorang pendaki gunung. Belum lengkap rasanya gelar 'pendaki gunung' apabila belum mendaki gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl dan terletak di Utara Pulau Lombok ini.

Berkat Pengorbanan Puteri Mandalika

Selain Gunung Rinjani dengan luas 76.000 hektar, juga masih banyak obyek wisata alam seperti Bukit Merese, Tetebatu, Air Terjun Sendang Gile, Desa Bilok Petung, Hutan Monyet Pusuk, dan masih banyak lagi yang tentunya bikin kita penasaran. 

Apalagi konon katanya, masyarakat lokal di Mandalika sangatlah ramah, sangat menghargai pendatang dan tidak mau mengecewakan mereka. 

Itu terbukti dari cerita rakyat yang sangat melegenda dan menggambarkan budaya dan kearifan lokal terbangun dengan baik sejak dahulu kala. 

Ya, cerita Putri Mandalika terlahir berparas cantik dan memiliki kepribadian baik, sopan, bahasanya lembut dan ramah kepada semua orang. Karena paras cantiknya membuat para pangeran dari berbagai kerajaan, juga para pemuda yang melihat kecantikannya pasti terpikat dan berniat mempersunting Putri Mandalika.

Saking banyaknya yang melamar sang puteri, membuat Raja Tonjeng Beru pusing dan menyerahkan keputusan kepada Putri Mandalika itu sendiri. 

Sang putri meminta waktu untuk bersemedi dan hasilnya? Putri Mandalika mengundang semua pangeran dan pemuda yang melamarnya untuk berkumpul di tanggal ke 20 bulan ke 10 pada penanggalan sasak di Pantai Seger atau dikenal Pantai Kuta Lombok pada waktu pagi buta sebelum adzan subuh berkumandang.

Tapi yang tidak diduga-duga dilakukan Putri Mandalika. Dia naik ke atas bukit Seger dan mengucapkan janjinya bahwa dia hanya ingin melihat kedamaian dan ketentraman di Pulau Lombok tanpa adanya perpecahan apalagi peperangan akibat dia menerima satu lamaran.

Kisah Putri Mandalika, Berkorban Demi Kedamaian. Sumber:GoodnewsfromIndonesia.com
Kisah Putri Mandalika, Berkorban Demi Kedamaian. Sumber:GoodnewsfromIndonesia.com

Akhirnya demi kedamaian yang dia maksud, maka Putri Mandalika menceburkan dirinya ke laut dan seketika hanyut ditelan ombak besar. Walau seketika banyak rakyat loncat menyelamatkan nyawa putri, namun putri hilang tanpa bekas dan dari dalam laut muncul cacing panjang yang diberi nama 'nyale' dan dipercaya adalah jelmaan Putri Mandalika.

Hingga sekarang ada tradisi upacara adat Nyale di Lombok dan diselenggarakan sekali setahun pada akhir bulan Februari -- Maret. Tempat wisata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi tentunya Desa Sade, ya desa di daerah Rembitan, Kecamatan Puju, Lombok Tengah ini masih memegang tradisi leluhur tanpa terkontaminasi dengan modernisasi. 

Tempat tinggal Suku Sasak ini masih hidup dengan tradisi turun-temurun, diantaranya membangun rumah tahan gempa, berdinding anyaman bambu, beratap alang-alang kering, dan lantainya dibuat dari campuran tanah liat dengan sekam padi, terbukti tahan gempa yang membuat wisatawan penasaran bukan?

Belum lagi hasil tenunan para penenun Desa Sade yang kualitas dan namanya sudah mendunia dengan nama Tenun Sasak, dipajang di sepanjang jalan dan tentunya belum sah rasanya jikalau belum membeli produk-produk asli dari tangan-tangan kreatif penduduk Suku Sasak ini.

Tips Berdayakan Masyarakat Lokal Sukseskan DSP Mandalika

"Kami memperkuat identitas resmi komunikasi dengan serangkaian warna-warna yang segar. Logo Mandalika GP Series menggunakan warna tropis yang menunjukkan kegembiraan baru dari olahraga balap melalui warna yang mewakili daya pikat yang hidup di wilayah Indonesia. Sementara Logo Mandalika Experiences menggunakan warna segar guna memperkuat image Mandalika Experiences sebagai sumber hiburan," terang Direktur Utama MGPA Ricky F. Baheramsjah menjelaskan bagaimana DSP Mandalika akan menjadi Wonderful Indonesia bagi dunia internasional yang siap untuk dikunjungi.

Sirkuit Mandalika Dengan Warna Khas Indonesia Siap Gelar MotoGP.Sumber:Sportstars.id
Sirkuit Mandalika Dengan Warna Khas Indonesia Siap Gelar MotoGP.Sumber:Sportstars.id

Ya, selain kesiapan infrastruktur dan eksotisme alam yang siap untuk dikunjungi, tentunya faktor utama yang membuat wisatawan asing maupun lokal betah di Mandalika-Lombok tentunya keterbukaan masyarakat lokal untuk menerima mereka dengan senyuman sumringah, keramah-tamahan mereka dan juga tentunya pelayanan dan sarana yang dapat membuat pengunjung nyaman dan aman bukan?

Tipsnya tentunya edukasi, dimana masyarakat sekitar diberikan pendidikan dan pelatihan bagaimana menjamu para wisatawan dengan baik dan ramah.

Pelatihan Hospitality, bahkan pelatihan bagaimana menghadapi tamu-tamu asing yang akan menonton MotoGP maupun acara-acara besar olahraga lainnya harus diterapkan sehingga masyarakat mampu memikat hati wisatawan dan bisa berkomunikasi dengan baik.

Pelatihan Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional juga perlu dibekali sehingga masyarakat sekitar Mandalika mampu menjual jasa maupun produk UMKM mereka kepada wisatawan asing, plus bisa menjadi guide mereka ketika jalan-jalan disekitar DSP Mandalika-Lombok, sehingga slogan berwisata di Indonesia Aja benar-benar terwujud.

Agar tidak terulang lagi kejadian pembukaan kargo motor milik Ducati Ilegal di Mandalika, maka pihak penyelenggara perlu bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk siaga 24 jam dan juga menyiapkan command center sebagai pusat pengendalian keamanan saat event akan berlangsung di DSP Mandalika.

Yang paling penting tentunya pemberdayaan masyarakat untuk sama-sama membenahi kebersihan, keamanan, higienitas, dan kelestarian lingkungan di sekitar lokasi desa wisata.

Sebab, pemerintah telah bekerja keras untuk mendukung DSP Mandalika sebagai Wonderful Indonesia dengan membangun 915 unit rumah melalui Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) senilai Rp 62,22 miliar menjadi lebih layak huni dan sehat sekaligus mendukung pemulihan pariwisata sehingga dampaknya juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rumah Warga Lebih Layak dan Sehat Terima Wisatawan.sumber:properti.kompas.com
Rumah Warga Lebih Layak dan Sehat Terima Wisatawan.sumber:properti.kompas.com

Program yang dilaksanakan sejak tahun lalu ini telah membangun sebanyak 817 unit di Kabupaten Lombok Tengah, di sepanjang koridor masuk kawasan Mandalika sebanyak 517 unit, dan 300 unit rumah singgah atau homestay serta bangunan untuk usaha lain guna mendukung pariwisata. Sisa 98 unit dibangun di Lombok Utara. Tak lupa agar dibangun fasilitas ATM terdekat, toilet yang bersih dan layak untuk wisatawan, dan tentunya Pos Kesehatan Desa sebagai fasilitas kesehatan.

Akhirnya, semoga segala event yang akan dilaksanakan di DSP Mandalika berlangsung dengan baik sehingga wisatawan betah di Indonesia Aja...

Sumber Artikel :

[1], [2], [3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun