Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Galakkan Makan Daging dan Telur Ayam Kampung demi Kesehatan Keluarga

22 Desember 2020   07:55 Diperbarui: 22 Desember 2020   07:58 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daging Ayam Kampung, sangat lezat jadi santapan keluarga demi kesehatan Keluarga/Dokpri

Mengenalkan sejak dini kepada anak-anak manfaat makan daging adalah sesuatu keharusan, mengapa? Banyak penelitian menyebutkan bahwa dalam daging ayam itu sendiri mengandung banyak nutrisi dan gizi. Namun, tentunya bukan sembarang daging ayam yang diberikan kepada anak-anak atau keluarga.

Seperti kita ketahui bersama, ada dua jenis ayam, pertama tentunya ayam kampung dan kedua ayam ras atau ayam broiler. Berdasarkan sejarahnya, ayam kampung lebih diminati oleh keluarga kami, karena memang sejak kecil, di kampung kami, bahkan mayoritas di kampung-kampung di Indonesia ini pastinya memelihara ayam kampung dibandingkan ayam broiler, kenapa? Karena sudah tradisi dari turun temurun, dimana memelihara ayam kampung sudah menjadi santapran tradisional dan lekat dengan pola kehidupan masyarakat yang doyan makan daging ayam kampung.

Selain itu, memelihara ayam kampung memang memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan memelihara ayam ras atau ayam negeri atau dikampung kami dikatakan ayam oto (ayam tidak cerdas). Mengapa? Karena disamping ayam kampung yang bisa di lepas sampai keluar dari pekarangan rumah, karena dulu menyatu dengan alam, rumah-rumah memiliki pekarangan luas, bahkan ayam dilepaskan di lahan-lahan luas untuk mencari makan sendiri dengan mengais rumput atau tanah, kebiasaan itupun sampai sekarang masih terpelihara.

Perbedaan Telur Ayam Kampung dan Ayam Broiler atau Ras, Dari Bentuk Berbeda/ dokpri
Perbedaan Telur Ayam Kampung dan Ayam Broiler atau Ras, Dari Bentuk Berbeda/ dokpri
Dengan bermodalkan sedikit lahan di belakang rumah, maka jadilah saya dan anak-anak masih suka memelihara ayam kampung. Dan mengenalkan makan daging ayam kampung asli, merupakan sebuah keharusan dan sudah tradisi kakek sampai sekarang yang masih terpelihara dengan baik.

Banyak tradisi dan bahkan sudah menjadi budaya yang sudah melekat dan sulit untuk dikesampingkan dalam hal makan telur ayam kampung, plus makan daging ayam kampung yang tidak akan bisa terlupakan walau kita sudah memasuki era modern seperti ini.

Tradisi-tradisi ini sangat relevan dan tidak tergerus oleh era teknologi seperti ini, bahkan di era teknologi ini, seharusnya makin gampang menyebarkan kebaikan apa yang didapat karena memakan telur ayam dan daging ayam, khususnya ayam kampung atau ayam tradisional.

Masih ingat kan viralnya dua keluarga makan daging ayam kampung di salah satu Rumah Makan di Dairi-Sidikalang yang ternyata harus membayar sampai 800 ribu rupiah untuk dua ekor ayam kampung yang dibuatkan dalam makanan khas Batak Toba. Kejadian di awal tahun 2018 tersebut sontak melambungkan nama khas makanan Batak Toba tersebut, yaitu Manuk Na Pinadar.

Memang ini adalah makanan khas keluarga yang bikin kangen para perantau dan ingin dibuatkan Manuk Na Pinadar ketika pulang kampung, bahkan banyak pria Batak menginginkan isterinya bisa membuat masakan khas Batao Toba yang sudah melegenda agar kapanpun pengen makan daging ayam kampung dengan resep Manuk Na Pinadar? Maka seketika itu juga keinginan itu dapat terpenuhi.

Itulah mengapa saya masih memelihara ayam kampung walau lahan di belakang rumah tidaklah luas, karena disamping untuk melanjutkan hobi memelihara ayam kampung, juga karena sadar akan manfaat telur ayam dan daging ayam kampung dibandingkan dengan ayam potong atau ayam broiler. Mari kita bahas mulai dari telur ayam kampung plus dagingnya dibandingkan dengan ayam potong.

Telur ayam kampung seperti kita ketahui bentuknya lebih kecil daripada telur ayam potong atau ayam ras, namun menurut saya gizi, protein maupun nutrisi yang terkandung di dalamnya lebih banyak dibandingkan pada ayam ras atau ayam potong.

Dan ada tradisi waktu kecil bahkan sampai sekarang yang melambangkan betapa pentingnya telur ayam kampung dibandingkan ayam ras atau telur ayam yang di jual di pasaran. Saya masih ingat ketika akan mengikuti ujian, baik itu ujian semester, ebtanas, ataupun mau mengikuti UMPTN atau Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, ibu saya selalu menyiapkan ayam telur kampung yang sudah direbus untuk dimakan bersama dengan daging ayam kampung yang sudah digulai.

Wow, ketika membelah telur ayam kampung tersebut? Rasanya sangat lezat melihat kuning telur warnanya lebih oranye dibandingkan dengan telur ayam ras yang warnanya kuning cerah. Dan khasiatnya? Tentunya orangtua saya selalu berkata bahwa telur ayam kampung memiliki gizi lebih banyak daripada telur ayam ras, makanya dari turun temurun menyarankan agar lebih memilih menyantap telur ayam kampung dibandingkan dengan telur ayam ras, terutama dalam hal mau mengikuti ujian, dan sepertinya itu bukanlah mitos.

Telur ayam kampung maupun ayam ras, tetap bergizi dan diminati oleh anggota keluarga. dokpri
Telur ayam kampung maupun ayam ras, tetap bergizi dan diminati oleh anggota keluarga. dokpri
Karena penelitian membuktikan bahwa kedua telur memiliki kandungan nutrisi yang berbeda, dimana telur ayam kampung mengandung energi sebanyak 150 kalori, 13 gram protein, 10 gram lemak, dan 1,5 gram karbohidrat. Sementara pada telur ayam ras atau negeri, mengandung 150 kalori, 12,5 gram protein, 1 gram karbohidrat, dan 10 gram lemak.

Lebih jelasnya, Poster Perbedaan Ayam Kampung dan Ayam Broiler dokpri
Lebih jelasnya, Poster Perbedaan Ayam Kampung dan Ayam Broiler dokpri
Dan benar memang pendapat orangtua zaman dahulu yang lebih menekankan makan telur ayam kampung dibandingkan dengan telur ayam ras, walau pada kenyataannya sama-sama menyehatkan dan memberi manfaat, namun hasil penelitian Pennsylvania State University mengatakan, ayam kampung menghasilkan telur dengan nutrisi yang lebih tinggi.

Faktanya, ayam kampung menghasilkan telur yang mengandung vitamin E dan lemak yang jumlahnya 2 kali lipat lebih banyak dibanding ayam biasa. Vitamin E dan lemak baik untuk kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh, fungsi penglihatan, fungsi otak, hingga kesehatan jantung kita.

Selain itu, karena pakannya ayam kampung dari bahan-bahan alami, seperti dedaunan tanaman, hewan serangga, serta mendapatkan udara alami karena dilepas atau tidur di atas pohon, menjadi faktor penentu mengapa ayam kampung punya gizi lebih tinggi dan daging lebih lezat dibandingkan dengan ayam ras atau ayam potong yang diternakkan dan makanannya juga diracik dan diolah dengan campuran bahan kimiawi.

Kini kita beralih ke tekstur daging ayam kampung versus ayam potong, plus gizi dan manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan kita. Sudah lama tentunya kita mengetahui perbedaan kualitas yang dikandung oleh ayam kampung dibandingkan dengan ayam potong. Lebih mahal mana? Jelas ayam kampung lebih mahal dibanding ayam ras atau ayam potong.

dokpri
dokpri
Juga gizi dikandungnya, pastinya lebih bergizi ayam kampung, disamping karena waktu tumbuhnya yang lama juga karena hidup dan pola makannya yang alami membuat ayam kampung paling diminati. Sementara ayam broiler atau ayam ras, bisa satu bulan sudah siap potong dan karena disuntik hormone, maka ayam broiler atau ayam potong memiliki lemak yang lebih banyak dibanding ayam kampung.

Pastinya kedua ayam ini, ayam kampung dan ayam broiler menjadi komoditi protein hewani paling banyak dan pastinya kami adalah keluarga yang suka makan daging ayam plus makan telur ayam. Berhubung karena ayam kampung bertelurnya musiman, padahal hampir tiap hari anak-anak, terutama si anak bungsu sangat suka telur ayam, maka ketika belanja ke pajak, isteri inisiatif untuk membelikan telur ayam broiler satu papan.

Gampangnya, bisa direbus ataupun digoreng sehingga selain menambah nafsu makan, telur ayam juga jadi alternatif cepat sebagai sajian lauk untuk makan. Makanya di kulkas pasti tersedia telur untuk berjaga-jaga apabila lauk teman nasi sudah habis.

Soal makan daging ayam, maka kami lebih sering menyantap daging ayam kampung dibandingkan daging ayam ras atau potong, seperti saya jelaskan diatas, itu karena lidah ini sudah terbiasa dan belum lagi untuk melanjutkan tradisi masakan khas Batak, Manuk Na Pinadar yang tidak mungkin dibuat dengan berbahan dasar ayam potong, tetapi harus ayam kampung.

Belum lagi isu-isu ayam potong yang banyak disuntik dengan hormonie dan isu-isu lain yang tmembuat saya lebih memilih menyantap daging ayam kampung peliharaan sendiri dibandingkan membeli ayam di pasar.

Selain di gulai, anak-anak sangat suka ketika ayam kampung dibuatkan menjadi menu khas Batak, Manuk Na Pinadar yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya Ayam yang di bakar atau di panggang dan di lumuri oleh bumbu khas yang sudah disiapkan sebelumnya. Jadi, setelah ayam kampung dipotong, lalu dibersihkan bulunya dan di potong-potong sesuai dengan selera, lalu ayam kampung tersebut di panggang atau di bakar.


Lalu bumbu-bumbu yang disediakan adalah: Jeruk Nipis satu biji, Bawang Merah disiapkan 6 siung, Bawang Putih disiapkan 6 siung, Garam secukupnya, siapkan Cabe secukupnya, karena di keluarga kami rata-rata suka masakan pedas, maka cabe merah dan cabe rawit dibuatkan dalam porsi yang banyak. Jika saudara Suka kecap, sediakan juga kecap. Jika tidak suka Kecap, tidak apa-apa juga, karena di menu yang sesungguhnya tidak ada kecap, tetapi oleh beberapa Cheff dimodifikasi dengan menambahkan Kecap untuk menambah rasa.

Hal yang tidak kalah penting, siapkan Andaliman, bumbu khas Batak Toba yang rasanya sudah mendunia ini yang membuat menu spesial semakin spesial. Bisa dibuatkan 1 sendok makan andalimanya. Kemiri digongseng atau dishanghai sebanyak 7 biji.  

Setelah bumbu disiapkan, maka langkah selanjutnya cara membuatnya Ayam Napinadar:

  • Darah Ayam Kampung dipanaskan,
  • Haluskan semua bumbunya
  • Lumuri Ayam Kampung dengan Garam, Air jeruk purut.
  • Gonsenglah hingga baunya harum. Ingat, jangan lupa juga ikut darah ayam di Gonseng.
  • Ayam kampung Tadi, Potong jadi beberapa bagian, Jangan terlalu kecil. Kalau satu kilo Ayam kampung, potong menjadi 10 Bagian. Biar Rata masaknya, Waktu Dipanggang jangan lupa bolak-balikkan ayam nya.
  • Pangganglah Ayam tersebuat menggunakan arang hingga benar benar matang. Setelah itu, Bumbu yang sudah dihaluskan tadi, Taburkan ke daging ayam yang sudah matang.

Dan siap untuk dihidangkan.

Inilah hidangan Nasi Kuning Berpadu Ayam Bakar dan Gulai menjadi santapan keluarga dan tradisi yang selalu dikenang.dokpri
Inilah hidangan Nasi Kuning Berpadu Ayam Bakar dan Gulai menjadi santapan keluarga dan tradisi yang selalu dikenang.dokpri
Nah, itulah makanan khas turun temurun berbahan dasar ayam yang disukai oleh keluarga kami. Gerakan makan telur dan daging ayam seharusnya sudah menjadi budaya dalam masyarakat kita. Semoga tulisan ini bermanfaat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun