Lain lagi hobi yang dikembangkan anaknya, yang baru lulus S-2 dari Brawijaya. Walau diwisuda secara online, tidak menyurutkan semangat anak muda satu ini untuk tidak lagi meminta uang kepada orangtuanya tercinta usai Wisuda Online. Master Hukum ini tidak mau berpangku tangan menunggu lowongan kerja, jiwa wirausahawan mudanya mendidih ditengah pandemi ini.
Lantas tambahan hobi apa yang terwujud akibat pandemi ini? Hobi saya yang bertambah tentunya banyak, mulai dari menambah jam untuk ada di depan komputer atau laptop karena harus melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) atau pembelajaran jarak jauh, juga tentunya untuk menambah pengetahuan dan mengumpulkan sertifikat dengan mengikuti pelatihan-pelatihan online, plus Webinar.
Mengikuti webinar menjadi suatu hobi baru yang perlu dipupuk, karena banyak guru atau pengajar yang tidak mau mengikuti webinar-webinar yang disediakan, padahal segudang manfaat mengikuti webinar di masa pandemi ini. Mengapa? Karena Guru dituntut untuk tetap mengasah skill, kemampuan dan profesionalismenya dalam mengajar dan berbagi pengalaman serta memiliki teman baru karena terhubung dengan banyak orang dari berbagai daerah dengan berbagai latar belakangnya.
Di samping itu hobi baru yang muncul tentunya mendukung anak untuk memelihara ayam kampung. Jika Bapa Uda saya memelihara ikan lele dan mujahir di rumah kosong mereka? Maka sayapun lebih serius menekuni memelihara ayam kampung.
Di samping untuk mengurangi kebosanan, juga dapat menghasilkan uang karena telur ayam kampung termasuk bahan pokok yang harganya mahal. Sehingga jika ada lima ekor ayam kampung betina bertelur? Maka jika hanya lima telur aja yang diambil dan lima telur lagi dierami, maka sudah berapa uang yang terkumpul? Lima ekor dari masing-masing lima ekor ayam kampung betina diambil, brarti ada telur ayam kampung berjumlah 25 telur ayam kampung. Harga satu telur ayam kampung Rp 2.500,- maka jika ayam telur kampung tersebut dijual serentak? Maka akan langsung mendapatkan uang sejumlah Rp 62.500,-.
Nah, lima ekor betina ayam kampung tadi juga dibiarkan mengeram masing-masing lima telur, nah setelah 21 hari masa mengeram? Maka paling apes, masing-masing menetaskan tiga telur menjadi anak ayam, karena jarang semua telur bisa menetas, pasti ada yang tidak bagus dan tidak menetas.
Di samping itu berkebun dan memelihara bunga, plus ikutan lomba blog juga menjadi hobi baru untuk mengusir kebosanan di masa pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berakhir agar kita bisa beraktivitas seperti biasa lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H