Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengetahui Kualitas Air Sungai Deli akibat Perubahan Iklim dan Upaya Melestarikannya Sumber Kehidupan

7 Juni 2020   12:19 Diperbarui: 7 Juni 2020   12:24 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui tingkat kekeruhan air menggunakan indikator. sumber: dokpri

Ironis memang, tetapi itulah kenyataannya. Sehingga kami warga sekolah harus turun ke lapangan untuk mengkampanyekan dengan aksi-aksi nyata menjaga dan melestarikan sungai Deli sebagai alternatif sumber air bersih bagi kehidupan kita, diantaranya:

Pertama, setiap Jum'at Bersih, dimana setiap hari Jumat warga sekolah selama satu jam pelajaran (45 menit) dari jam setengah delapan pagi seluruh warga sekolah membersihkan lingkungan dalam sekolah dan luar sekolah. Nah, kami membentuk tim yang secara bergiliran membersihkan sekitaran sungai deli plus mengajak warga yang terbuka hatinya untuk turut serta membersihkan sungai dari sampah, baik itu organik maupun anorganik.

Kedua, Meneliti Kualitas Air Sungai Deli Akibat Perubahan Iklim. Sekolah kami mendapatkan bantuan dari ENO (Environment Online) yang bekerja sama dengan Lamotte Company berupa alat-alat penelitian kualitas air. Lantas kami mengadakan penelitian kualitas air sungai Deli dengan menggunakan Indikator World Water Monitoring.

Menurut ahli, Kualitas Air adalah suatu ukuran kondisi kualitatif air yang diukur dan/atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 115 tahun 2003).

Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air sering menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu (O-fish, 2010).

Hasil penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

Hasil DO (Dysolved Oxygen) atau kelarutan oksigen air sungai Deli setelah dimasukkan dua tablet indikator dari Lamotte Companny, terlihat perubahan warna pada air menjadi merah muda lembut, artinya kelarutan oksigen pada skala 0-4 mg/l atau 0-4 ppm yang artinya menurut Jeffries/Mills (1996) bahwa kualitas air berdasarkan Oksigen Terlarut pada skala 2,0 -- 4,4 mg/l status Kualitas Air tercemar sedang. Air sungai Deli juga belum mengeluarkan bau busuk, artinya kelarutan oksigen masuh baik dan mikroorganisme belum melakukan fermentasi.

Mengetahui tingkat kekeruhan air menggunakan indikator. sumber: dokpri
Mengetahui tingkat kekeruhan air menggunakan indikator. sumber: dokpri
Hasil pH air sungai Deli juga masih baik ditunjukkan dengan angka di antara 7-8, di mana airnya masih produktif dan berperan mendorong proses perubahan anorganik dalam air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasi oleh fitoplankton. Suhu air sungai Deli ketika diambil ada di suhu 280C yang artinya masih baik untuk mendukung kehidupan ikan dan biota air lainnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas air sungai Deli masih baik dan belum tercemari parah. Artinya, mari kita lestarikan dan menjaga lingkungan sekitar kita, terutama Daerah Aliran Sungai agar tidak tercemar dan dapat menjadi sumber air alternatif dalam upaya menjaga sumber air untuk kehidupan dan masa depan kita bersama.

Mengetahui kualitas air akibat perubahan iklim. sumber: dokpri
Mengetahui kualitas air akibat perubahan iklim. sumber: dokpri
Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun