Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membuat Lemang dan Meriam Bambu, Tradisi Lokal Menjelang Ramadan yang Mungkin Sulit Diulang Kembali

18 Mei 2020   22:10 Diperbarui: 18 Mei 2020   22:09 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat Lemang dan Main Meriam Bambu, Tradisi Jelang Ramadan Bakal Sulit Terulang Kembali. sumber: dokpri

Sudah barang tentu yang menjadi kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia, karena kita memiliki keberagaman budaya, adat istiadat dan tentunya tradisi yang ditularkan turun temurun dari nenek moyang kita kepada orang tua, dari orang tua kepada anak-anaknya, dan seterusnya.

Tradisi, menurut KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat; penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.

Contoh, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat di suatu daerah menjelang perayaan hari besar agama, seperti menjelang hari Raya Lebaran atau Idul Fitri yang berlangsung turun temurun dalam jangka waktu yang lama.

Tradisi yang sudah mendarah daging yang banyak dilakukan menjelang hari raya besar keagamaan, seperti yang akan kita rayakan, Hari Raya Lebaran atau biasa disebut dengan Idul Fitri, lalu ada tradisi bagi umat Kristiani seperti menjelang Natal dan Tahun Baru, lalu ada tradisi menjelang Imlek yang selalu ditandai dengan Barongsai atau tradisi persiapan angpau, kue keranjang atau kue bakul dan kembang api ini akan tidak lengkap rasanya apabila tidak disalurkan alias dirayakan.

Nah, tidak terasa, kita akan merayakan Hari Lebaran, hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan menahan diri dari segala godaan duniawi ini. Begitu banyak tradisi yang dilakukan untuk mengisi hari-hari berpuasa menjelang datangnya hari yang Fitri atau hari yang penuh Berkah.

Saya teringat akan tradisi-tradisi jelang Ramadan atau Idul Fitri di daerah saya, tentunya tradisi-tradisi yang paling saya ingat itu, tradisi sewaktu saya masih kecil dan masih tinggal di kampung halaman. Kenapa? Karena terus terang zaman itu kehidupan sosial dan bermasyarakat kita tidak ada dibatasi oleh sekat perbedaan agama, perbedaan suku, ras dan warna kulit.

Kita bebas, entah karena masih anak-anak yang polos dan orangtua tidak pernah mengajarkan kita untuk membeda-bedakan teman? Atau entah karena apa? Yang penting kita bermain saja, ketika ada waktu bermain bersama dan saling membantu, tolong menolong hingga tidak sungkan untuk saling memberi dan menerima.

Ada beberapa tradisi yang wajib dilakukan yang melekat di bayangan saya ketika menjelang perayaan hari besar keagamaan, seperti Ramadan, Lebaran atau Idul Fitri dan hari Natal dan Tahun Baru. Namun karena ini kita akan merayakan Lebaran, maka tradisi yang paling melekat dan pengen rasanya balik lagi untuk melakukannya bersama-sama dengan teman-teman seangkatan saya, diantaranya:

Pertama, tradisi Mangalomang (bahasa Batak) yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, adalah tradisi Membuat Lemang. Ya, tradisi turun temurun yang sangat kita gemari ketika Lebaran dan Natal, Tahun Baru akan datang.

Di kampung saya, saya sudah pernah bercerita bahwa tetangga, satu dinding rumah lagi, adalah Uda -- sudah dianggap adek oleh Bapak -- yang memeluk agama Islam sejati. Jadi, ketika kita akan merayakan hari Raya Lebaran atau Idul Fitri, tradisi yang paling berkesan itu adalah Membuat Lemang.

"Oii... Nai Rotua, andigan do hamu mambaen Lomang? Asa dohot iba manitip satonga tubba boras dah.", begitulah mamak bertanya ama inanguda atau ibunya dari tetangga kami itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun