Era kekinian yang ditandai dengan perkembangan industri yang melesat hingga kini kita telah menghadapi era industri 4.0 yang menonjolkan kehebatan teknologi digital dan internet ini telah memakan korban, dimana banyak sektor pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia, kini bakal hilang dan telah digantikan oleh peran teknologi modern.
Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya IOT (Internet of Things), dimana seluruh perangkatnya telah terhubung dengan internet artifial intelligent (AI), dimana peran manusia telah digantikan oleh robot dan teknologi internet, maka banyak sektor-sektor pekerjaan yang tergerus.
Kita lihat sekarang dan bahkan kita alami sendiri, beberapa sektor pekerjaan mulai menurun peminatnya, seperti administrasi, sopir, tukang cetak, pengantar surat, resepsionis, agen perjalanan, operator mesin, juru masak makanan cepat saji, ahli las, dan bahkan pajak-pajak mulai sepi dengan jualannya.
Ini semua akibat dari munculnya era Revolusi Industri 4.0, dimana dunia makin canggih dan smart, hingga segala sesuatunya itu sudah bisa dilakukan dengan daring atau online, cukup dengan smartphone yang kita miliki.
Bahkan saat pandemi global covid-19 seperi sekarang yang masih terus menjadi momok, beruntung kita sudah hidup di era Industri 4.0 dengan segala kemudahan yang diberikan kepada kita. Dimana ketika kita harus menjaga jarak, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, hingga beribadah di rumah saja, kita bisa memenuhinya dengan menggunakan perangkat teknologi yang canggih.
Tidak dapat dipungkiri, pembatasan sosial untuk memutus rantai penyebaran pandemi global covid-19, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas kita yang harus berada di rumah, namun kecanggihan teknologi membuat kita semua mampu melakukan aktivitas demi aktivitas.
Dalam hal belanja misalnya, ini menjadi trend baru dimana di negara kita ada perubahan sosial dari belanja langsung menjadi belanja daring atau online. Banyak dan menjamurnya e-commerce atau perdagangan elektronik dalam satu genggaman bernama smartphone atau telepon pintar, dimana cara kerjanya lebih canggih karena hanya sentuhan dan memainkan jari-jari tangan, maka apa yang kita cari dan inginkan langsung dapat sampai dalam beberapa jam.
Perubahan itu adalah sesuatu yang alamiah dan perubahan ini sesuatu hal yang sangat disukai oleh orang Indonesia, termasuk saya dan keluarga, dan tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan ini terasa lebih mudah dan simpel, namun tetap memiliki kekurangan.
Kekurangan dari belanja daring atau online, pastinya kita tidak dapat lagi memilih-milih barang sesuka hati kita, tidak dapat lagi jalan-jalan untuk berpindah dari toko yang satu ke toko yang lain, apabila barang atau kado lebaran yang akan kita berikan itu tidak cocok.
Sementara kelebihannya, ya tidak mengganggu waktu kita, waktu kita tidak tersita untuk berpindah dari toko yang satu ke toko yang lain hanya untuk memilah dan memilih kado yang cocok kita berikan. Cukup dengan melihat gambar atau video dari produk yang kita inginkan, cocok? Kalau sudah cocok langsung lakukan pemesanan, dan pilihan bayarnya juga beragam.
Pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit, kartu debit, transfer langsung atau lewat minimarket, dan sekarang ada metode pembayaran COD atau Cash on Delivery atau bayar di tempat. Dan saya selalu memilih metode pembayaran ini agar lebih aman dan nyaman.
Tentunya semua punya resiko, pun dengan belanja secara daring atau online, resiko kena penipuan masih mungkin dan sering terjadi, oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam belanja terkhusus belanja Kado Lebaran secara online atau daring, karena salah di pembayaran? Bisa kena tipu.
Kalau belanja offline atau luring atau langsung ke tokonya? Saya rasa disamping kita bisa memilih produk apa yang akan kita berikan jadi kado? Juga metode pembayarannya juga langsung dan aman.
Namun karena PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar, dimana kita tidak boleh berkerumun dan harus menjaga jarak? Maka langkah tepat saat sekarang dalam membeli atau belanja Kado Lebaran dengan online atau luring. Sekian!
