Masa pengenalan lingkungan sekolah alias MPLS tentunya menjadi ajang sangat ditunggu-tunggu oleh peserta didik baru setelah dinyatakan lulus dan menjadi bagian dari warga sekolah di seluruh tanah air. Hari ini resmi seluruh sekolah di negeri ini memasuki tahun ajaran baru tentunya dengan semangat baru dan motivasi baru di sekolah yang baru bagi siswa baru.
Dan sangat menjadi berkah ketika sekolah kita dikunjungi oleh pejabat publik dalam meresmikan dan memotivasi seluruh siswa di sekolah tersebut agar mampu melaksanakan program pendidikan dengan baik. Terutama bagi warga sekolah baru, dengan kehadiran pejabat, apalagi oleh seorang Kepala Dinas Pendidikan, ini menjadi sebuah kehormatan bagi warga sekolah di hari pertama masuk sekolah.
Ya, pagi ini, Senin (15/07/2019), warga sekolah dikejutkan dengan kehadiran Kadis Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, bapak DR. Drs. Arsyad Lubis, MM yang tiba-tiba sudah muncul di SMAN 13 Medan pagi-pagi sekali. Memang beberapa hari yang lalu dikabarkan bahwa di sekolah kami akan dikunjungi oleh Gubernur Sumut, tetapi karena beliau ada agenda mendadak, maka diwakilkan oleh Kadis Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Pun saat meninjau kesiapan menerima siswa lewat jalur Zonasi Jarak, pak Arsyad meninjau langsung bagaimana kesiapan perangkat komputer maupun SDM-nya dalam menerima siswa yang diprediksi membludak di SMAN 13 Medan.
Benar saja, jumlah pendaftar melebihi prediksi, dimana untuk tahun ini total pendaftar di SMAN 13 Medan berjumlah 920 orang, sementara daya tampung sesuai dengan Pergub No. 32 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penerimaan Siswa Baru, bahwa maksimal 12 kelas dengan satu kelas 36 siswa dan selengkapnya bisa dilihat di link berikut!
Menjadi Inspektur Upacara Sekaligus Membuka MPLS di SMAN 13 Medan
Setelah sukses melaksanakan PPDB Zonasi yang melelahkan itu, saatnya memulai tahun pelajaran 2019 dengan program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, pak Arsyad Lubis dalam sambutannya memberikan motivasi, arahan dan nasehat kepada seluruh warga sekolah, khususnya peserta didik baru kelas X.
"Beruntung anak-anak bisa sekolah disini lewat jalur zonasi. Ada tiga manfaat penerimaan siswa baru lewat jalur zonasi, diantaranya, pertama minimal mengurangi kemacetan dan mengurangi biaya hidupmu, kenapa? Karena dengan dekatnya jarak dari rumah ke sekolah, ongkos naik angkot bisa berkurang. Lalu bisa jalan kaki ke sekolah karena jarak yang dekat," begitulah penjelasan pak Arsyad.
"Kedua, orangtua lebih gampang dalam mengontrol dan mengawasi anak-anak mereka. Bayangkan, ketika akan ke pasar, orangtua bisa singgah ke sekolah  sebentar menanyakan bagaimana perkembangan anaknya? Apakah anaknya hari ini masuk sekolah atau bolos? Ketiga, dengan zonasi ini diharapkan tiga komponen peningkatan mutu dan kualitas sekolah bisa bersinergi dengan baik, oleh guru di sekolah, kami dari Dinas Pendidikan, dan masyarakat yang diwakili oleh Komite Sekolah dapat saling berkomunikasi dalam mengembangkan pendidikan di sekolah tersebut". Begitulah penjelasan pak Arsyad Lubis dalam arahannya.
"Manfaatkanlah masa pengenalan lingkungan sekolah ini dengan baik untuk mengetahui informasi tentang sekolah ini lebih detail. Beruntung kalian, tidak seperti zaman kami, harus dikalungi petai, buat topi dari kertas, zaman seperti itu sudah tidak tepat lagi. Sekarang tugas kalian mengenal lingkungan sekolah dan programnya dengan baik. Berkenalan dengan guru, pegawai dan perwakilan orangtua kalian sebagai komite sekolah sehingga semakin mencintai sekolah ini," ujar beliau lebih lanjut.