Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jagalah Hati, Jagalah Jari Tebar Kebaikan Bagi Sesama, Sanggupkah?

17 Mei 2019   15:45 Diperbarui: 17 Mei 2019   15:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, ketika mereka ada di kelas saat belajar, keduanya kembali tidak cakapan, malah Nina terus-terusan menggosipi, bahkan membully Tuti dan mengajak teman-temannya untuk memusuhi Nina baik itu lewat wa maupun secara terang-terangan.

Padahal aksi tidak memaafkan dengan ikhlas ini ibarat sebuah proses membuat es batu. Membuat es batu itu dari air yang kemudian dimasukkan ke lemari pendingin untuk kemudian menjadi es batu yang keras.

Apalagi dengan kemunculan media sosial, sepertinya kita bebas untuk mengeraskan hati kita tidak memaafkan dan bahkan kehilangan rasa peka terhadap sesama dan mati rasa. Kalau hati sudah mati rasa, tidak memaafkan menjadi hal yang tidak apa-apa.

Mengapa tidak apa-apa? Karena orang kalau sudah mati rasa, ya enggak berasa apa-apa, bukan? Mati rasa dari sakit hati, mati rasa dari rasa malu, mati dari rasa bersalah. Nah, kalau sudah tidak merasakan apa-apa, seseorang akan berani malu untuk ngomong ngawur soal apa saja, terutama di media sosial. Sampai-sampai bikin hoaks pun menjadi ngak masalah.

Oleh karena itu, mulai dari sekarang, mari jaga hati dan pikiran, terutama jari-jemari kita untuk tidak menodai bulan ramadhan ini dengan mencaci, menggosip, apalagi menyebarkan berita kebohongan, terutama menghentikan ujaran kebencian (hate speech), terutama masalah politik kita.

Kita tidak usah menyebar kebencian, membuat video dukungan kepada salah satu paslon dengan menuduh paslon lain curang, menghina, apalagi sampai mengucapkan kata-kata kasar hingga berupa ancaman, terutama ancaman pembunuhan.

Kembalilah kita sejukkan hati dan pertemanan kita di media sosial dengan bersilaturahmi, saling bertoleransi, tidak menyinggung agama, suku, dan perbedaan dengan orang lain. Damaikan hati, mari kita kembalikan fungsi media sosial itu kembali ke tempatnya.

Karena menurut sejarahnya, media sosial -- social media -- sebagai sarana pergaulan sosial secara online di internet, digunakan untuk saling berkomunikasi, berinteraksi, berbagi, networking, dan berbagai kegiatan positif lainnya. Seperti facebook, diciptakan untuk mencari pertemanan dengan teman-teman yang terputus di dunia nyata, agar dapat berkomunikasi tentang-tentang hal baik tentunya dengan teman SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.

Fungsinya sangat baik, untuk saling berbagi pengalaman, terutama untuk melepas kangen atau mengetahui kabar teman kita. Tetapi banyak disalah gunakan orang untuk menipu, belajar tentang hal tidak baik, bahkan digunakan untuk menyebar hoaks dan ujaran kebencian.

Oleh karena itu, mari kita kembali ke literasi, khususnya di bidang teknologi, kita dituntut untuk mampu memahami fungsi dari perangkat teknologi, terutama etika dan etiket, moral dan logika yang baik untuk memanfaatkan teknologi. Sebelum sharing berita atau informasi, kita harus filter, sebelum filter, kita harus membaca penuh apa isi berita, jangan terkecoh dengan judul berita, tapi pahamilah isinya.

Jika kita yakin berita itu adalah benar dari sumber berita yang valid, maka jika perlu di share, mari kita share, tapi jika tidak penting, ya untuk apa? Bijaklah menggunakan media sosial dan berpuasalah untuk menyebarkan berita-berita bohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun