Namun apakah smart city itu terwujud hanya dengan pemanfaatan teknologi? Tentu tidak, karena yang terpenting dari konsep smart city ini adalah dimana warga kota atau penghuninya mampu menerapkan konsep-konsep menuju kota cerdas dan mampu menerapkan pola hidup yang mendukung kota cerdas tersebut. Seperti di Surabaya, dimana mayoritas warganya mampu mendukung konsep yang di petakan oleh bu Risma, seharusnya kota Medan juga jika benar-benar menerapkan kota cerdas harus mampu mengubah pola atau gaya hidup warganya.
Dimulai dari hal-hal sederhana, mampu mengolah dan memanfaatkan sampah sendiri, mampu memilah sampah-sampah, mana organik, anorganik sehingga warga kota Medan mengerti dan memisahkan sampah sesuai dengan aturan.
Kebanggaan kota Surabaya ketika mendapatkan penghargaan adalah ketika The Guangzhou International Award menilai Surabaya telah berpartisipasi dalam pengelolaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), hal yang masih sangat susah diterapkan di kota Medan.
Pada dasarnya, Kota Cerdas (Smart City) adalah sebuah kota yang sudah tertata rapi, yang cerdas secara ekonomi, lingkungan, pemerintahan, pola hidup, cerdas mobilitas kotanya, dan cerdas masyarakatnya. Melalui Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 dari Kompas bekerjasama dengan ITB, membuat indikator untuk menilai kota-kota yang berhasil menerapakan konsep kota cerdas untuk menjawab masalah perkotaan serta mendorong daerah lain menerapkan konsep kota cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup warganya (Kompas, 24 Maret 2015), hasilnya Kota Medan belum masuk nominasi dan masih jauh dari harapan Kota Cerdas.
Hal ini diakui langsung oleh Sekda Kota Medan, Ir. Syaiful Bahri, M.Si "Kita rencanakan tahun 2020 nanti Medan akan menjadi kota Smart City, yang mana setiap SKPD dalam bekerja sudah sepenuhnya menggunakan teknologi." Namun, apakah indikator Kota Cerdas (Smart City) hanya pada kecakapan menggunakan teknologi? Tentu tidak, tetapi mampu menciptakan Kota Medan yang ramah lingkungan dan pelayanan publik yang cerdas, mampu menciptakan sumber energi yang terbarukan untuk kesejahteraan warga Kota Medan.
Smart city diharapkan dapat membantu solusi kendala di perkotaan dan memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat, yakni: peningkatan kualitas hidup seperti efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya daerah, mengurangi kesenjangan dalam masyarakat, pengurangan kongesti bagi pengguna jalan, transparansi dan partisipasi publik dalam mendukung program kota Medan berkonsep smart city.Â
Mungkin dimulai dari seperti yang diterapkan di Surabaya, dimana Pemerintah Kota Medan dengan galak-galaknya mengsosialisasikan daur ulang dari tingkat rumah tangga, hingga mendorong warga melakukan urban farming, dimana warga kota Medan diharapkan mampu membuat budidaya tanaman bermanfaat dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk peternakan, budidaya perairan, wanatani, dan holtikultura.
Sehingga sangat diharapkan kota Medan sebagai kota metropolitan mampu mewujudkan mimpi salah satu kota cerdas di Indonesia dalam Gerakan Menuju 100 Smart City, dimana program ini adalah program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staff Kepresidenan. Semoga!
sumber:Â