Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kolaborasi Energi Tua-Muda Ciptakan Rekor Prestasi Indonesia di Asian Games 2018

13 Agustus 2018   06:37 Diperbarui: 13 Agustus 2018   08:01 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat buat Timnas U-23 besutan Luis Milla menang telak 4-0 atas Timnas U-23 Taiwan pada partai pembukaan Grup A Cabor Sepakbola Asian Games 2018 barusan dilangsungkan di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat (Minggu,12/8/2018). Kemenangan meyakinkan ini menjadi modal utama kita dalam menghadapi persaingan Grup A yang diisi oleh Palestina, Hongkong, Taiwan, dan Laos untuk meraih tiket ke babak selanjutnya.

Ini awal yang baik menuju Indonesia Juara di rumah sendiri dan memupuk keyakinan bahwa selain bertekad untuk menjadi tuan rumah yang baik, ramah, terpuji dan membuat para tamu-tamu dari 45 negara peserta Asian Games terkesan dan terpesona oleh Keindahan dan Keramah-tamahan kita, juga tentunya untuk mempersembahkan prestasi terbaik dengan meraih medali sebanyak-banyaknya! Itulah tekad kita di Bulan Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73 ini.

Ya, sehari setelah kita memperingati 17 Agustus 2018, tepatnya 73 tahun lalu, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia Merdeka dari segala bentuk penjajahan, esoknya tepatnya 18 Agustus 2018 akan terjadi sejarah baru dimana Negara Kesatuan Republik Indonesia akan membuka sebuah event besar berskala Internasional bertajuk Asian Games 2018 diselenggarakan di dua kota penting tanah air, Jakarta dan Palembang. Jakarta, tepatnya Ibukota Repbulik ini tempat Ir. Soekarno memproklamirkan Kemerdekaan yang menjadi sumber energi baru perjuangan Republik ini untuk mengusir dan benar-benar mewujudkan Kemerdekaan saat itu.

Pekikan "Menyatakan Kemerdekaan Indonesia" dalam isi Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan Bung Karno dari Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat menjadi energi terbarukan untuk seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Timur memperjuangkan Kemerdekaan yang sebenarnya, kini kembali dipercaya sebagai tempat Indonesia untuk membuktikan kepada dunia Internasional bahwa Indonesia adalah negara cinta damai, cinta olahraga dan mampu menjawab tantangan menyelenggarakan Asian Games dengan baik.

Pun dengan Palembang, "si Kota Tua" ini didapuk tuan rumah kedua penyelenggara Asian Games pastinya akan memberikan energi buat para atlet yang bertanding untuk mempersembahkan medali sebanyak-banyaknya bagi kontingen Indonesia. 

Kemegahan dan sejarah Ketangguhan Kerajaan Sriwijaya pastinya akan mampu memberikan inspirasi kepada atlet Tanah Air untuk memberikan yang terbaik, belum lagi dukungan dari seluruh masyarakat tanah air akan sangat menjadi faktor penentu bagi kemenangan atlet kita untuk menjadi tuan rumah yang selain sukses sebagai penyelenggara juga tentunya harus bisa menjadi peraih medali terbanyak.

Atlet Paling Tua Memberikan Energi Prestasi Asian Games Indonesia

Ternyata kali ini Indonesia sangat bersyukur karena dilimpahi atlet-atlet lintas generasi yang masih mau 'berkorban' untuk berjuang di medan area olahraga Asian Games 2018 demi mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Selain Timnas U-23 yang diisi oleh talenta-talenta muda pesepakbola tanah air yang sukses membungkam Taiwan, juga para atlet-atlet muda seperti Lalu M Zohri, pemuda U-18 tahun baru saja sukses meraih medali emas dari Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia dan diharapkan dapat mendulang emas di Asian Games 2018, kita ternyata juga punya atlet tua yang masih punya gairah untuk berlaga di Asian Games 2018.

Dia adalah orang terkaya no 1 di Republik yang kita cintai ini. siapakah dia? Bambang Hartono namanya. Founder Djarum, ini akan berlaga di Asian Games cabor bridge. Apakah Anda tau bridge? Ternyata di Asian Games kali ini, bridge sudah menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan dan Bambang Hartono ini akan bermain di kategori Super Mix dan diprediksi akan mampu mendulang emas karena beliau adalah master dalam cabang olahraga ini.

Usia 79 tahun menjadikan Bambang Hartono atlet paling tua dari Indonesia, tentunya juga atlet paling tajir karena versi majalah Forbes, beliau adalah orang terkaya nomor satu di Indonesia.

"Sudah menjadi kewajiban saya untuk mengharumkan nama bangsa di ajang olahraga terbesar di Asia ini. karena, saya menjadi salah satu tokoh yang mempopulerkan cabang olahraga Bridge di Indonesia". Tutur beliau ketika ditanya kesediaannya untuk turun di cabang olahraga terbaru di multievent olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade ini.

Atlet kelahiran 2 Oktober 1939 ini sangat sadar bahwa untuk berlaga di Asian Games butuh pengalaman dan stamina kuat, oleh karena itu disamping sudah melakukan uji coba dengan tur ke Eropa dan Amerika untuk mengasah kemampuan dan kejelian bermain kartu Bridge, beliau juga aktif melakukan olahraga tai-chi dan bermeditasi, serta mengkonsumsi buah, sayur, telur dan pisang sehari untuk menjaga stamina dan kondisi tubuh untuk mewujudkan medali emas yang beliau impikan.

"Motivasi lain tentu ada keinginan pribadi maupun untuk tim mendapat emas. Bridge bukanlah permainan perorangan ini satu tim, jadi partnership dan team work harus ada, ini satu tim. Di luar itu tentu, tentu keikutsertaan saya untuk memacu anak muda bahwa usia bukan lah halangan untuk terus berprestasi," ujarnya menyemangati kita generasi muda untuk terus berprestasi tanpa mempersoalkan kondisi dan usia.

"Sumbangsih Djarum ke negara ini ada dua, Bulutangkis dan Bridge. Jadi ini sudah menjadi keharusan saya membela negara saya," kata Bambang di kantornya, Sabtu (11/8/2018).

Mimpi Bridge Sampai di Olimpiade

Apa dilakukan Bambang Hartono seharusnya menjadi contoh buat kita agar lebih banyak berbuat daripada hanya koar-koar seakan-akan sudah paling banyak berbuat untuk bangsa dan negara. Bambang Hartono salah satu tokoh yang memperjuangkan Bridge dipertandingkan di Asian Games 2018. Semula Komite Olimpiade Asia (OCA) menolak Bridge dipertandingkan karena menganggap itu adalah judi. Tetapi berkat perjuangan, kelengkapan data dan kejuaraan yang sudah diadakan di dunia, pada akhirnya cabor ini boleh dipertandingkan.

"Usaha saya sudah sejak 2-3 tahun lalu agar bridge bisa dipertandingkan di Asian Games, dan akhirnya berhasil. Saya punya mimpi berikutnya bridge dipertandingkan di Olimpiade. Ini sedang diperjuangkan meski berat," kata beliau seperti dilansir dari kompas.com.

Ternyata, Bambang Hartono pemain bridge terkenal di dunia, berbagai kejuaraan pernah dia ikuti dan menjadi juara, diantaranya: (1) medali perunggu di Kejuaraan Dunia Senior tahun 2008 dan 2009, (2) medali emas di ajang Zona Asia Senior tahun 2009 dan 2011, (3) ajang yang sama meraih perak di tahun 2017, dan (4) juara APBF Championship 2015 di Tiongkok.

Atlet kelahiran Semarang ini didaulat menjadi kapten tim (playing-captain) untuk enam nomor yang diperlombakan di Asian Games, sehingga walau sangat sibuk sebagai pebisnis, lelaki 79 tahun ini tetap latihan minimal 2-3 jam satu hari untuk berlatih brigde setiap akhir pekan.

WBF (World Bridge Federation) bahkan menganugerahkan medali emas bagi Bambang Hartono pada acara 60 tahun Asian Pacific Bridge Federation (APBF) atas dedikasinya pada olahraga Bridge serta dedikasinya mengembangkan olahraga tersebut di Indonesia.

Bambang Hartono adalah contoh bagi kita bahwa bentuk nyata perjuangan untuk Indonesia dapat diwujudkan dengan banyak contoh nyata. Perjuangan beliau di usia tua untuk menorehkan tinta emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang seharusnya memacu semangat generasi muda untuk tetap mengasah kemampuan dan berkontribusi besar sebagai energi baru untuk Indonesia Jaya di Asian Games di rumah sendiri.

Ayo Bambang Hartono, saya mendukung Anda meraih Medali Emas Cabang Olahraga Bridge Energi Untuk Indonesia.

Sumber Artikel :

1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun