.(5) Kecerdasan Kinestetika, yaitu: Kecerdasan memungkinkan kita manusia membangun hubungan penting antara pikiran dan tubuh, sehingga memungkinkan tubuh untuk memanipulasi objek dan menciptakan gerakan. Beberapa alasan mengapa kecerdasan Kinestetika sangat perlu: meningkatkan kemampuan psikomotorik, meningkatkan keterampilan sosial, membangun rasa percaya diri dan harga diri, meletakkan fondasi pada gaya hidup sporty (berolahraga), serta mampu meningkatkan kesehatan.
.(6) Kecerdasan Interpersonal, yaitu: Kemampuan berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Kecerdasan ini bukan terlahir bersama orangtuanya, tetapi sesuatu yang dikembangkan lewat pembinaan dan pengajaran yang berkelanjutan, sama seperti kecerdasan lainnya.
.(7) Kecerdasan Intrapersonal, yaitu: Kecerdasan mengenai diri sendiri. Memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri. Kecerdasan ini yang sangat dibutuhkan agar Indonesia maju, bagaimana tidak? Orang-orang yang berkecerdasan interpersonal tinggi cenderung menjadi pemikir yang tercermin pada apa yang mereka lakukan dan terus-menerus melakukan penilaian-diri.
Nah, pertanyaannya? Apakah saya sudah menerapkan tujuh komponen ini pada anak kandung dan anak didik saya agar terwujud anak cerdas Indonesia? Bagaimana wujud nyatanya agar anak cerdas terwujud?
Menurut saya kata kuncinya: Menghidupkan kembali pendidikan keluarga. Ya, semua itu terwujud di dalam pendidikan keluarga dan juga di dalam ruang kelas belajar mereka.
Peran orangtua dan guru sangat vital untuk menghidupkan kembali anak cerdas dalam keluarga, sekolah untuk bergaul dengan masyarakat. Apalagi dengan maraknya pemaparan-pemaparan aksi-aksi radikalisme dan peredaran narkoba yang menyasar anak-anak sejak dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah menjadikan kita harus bersatu untuk memberantasnya dengan pendidikan sejak dini.
Sebab, pendidikan dapat menjadi senjata lunak untuk memberikan daya tahan kuat agar anak-anak cerdas. Kecerdasan dalam menentang masuknya paham-paham radikalisme, pengetahuan untuk mengantisipasi godaan-godaan narkoba, penggunaan perangkat IT yang tidak bermanfaat dimulai dari keluarga dan ruang kelas belajar mereka.
Sementara, dengan memperkuat pendidikan agama, karakter di lingkungan sekolah dengan memasukkan materi bahaya beredarnya paham radikalisme dan narkoba dalam setiap mata pelajaran yang terintegrasi, juga dengan meningkatkan materi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, maka diharapkan akan terwujud juga anak cerdas yang mampu menjaga diri dan memiliki solusi atas masalah yang dihadapi.
Inilah harapan dan cara yang saya lakukan untuk mengembangkan kecerdasan si kecil. Dimulai dari hal-hal kecil, pastinya kita dapat mewujudkan anak cerdas yang kelak menjadi generasi penerus bangsa ini.
#AnakCerdasItu #DukungCerdasnya