Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sukses Tuan Rumah Asian Games 2018, Indikator Tuan Rumah Piala Dunia 2034

3 Juli 2018   08:30 Diperbarui: 3 Juli 2018   16:06 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, negara kaya raya raya, dijuluki gemah ripah loh jinawi,  artinya negara yang tenteram, damai, dan makmur serta sangat subur tanahnya! Apakah demikian kenyataannya? Melihat sejarahnya memang demikianlah adanya. Indonesia adalah negara yang seharusnya kaya dengan sumber daya alamnya, selalu tenteram dan damai.

Indonesia adalah negara berdaulat, negara berbahagia, bertuah, mempunyai kekuasaan tertinggi atas suatu pemerintahan negara atau daerah. Sebagai bukti sahih jika Indonesia adalah negara berdaulat? Maka Presiden RI-1, Ir. Soekarno tidak gentar dan menerima langsung ketika hasil sidang Asian Games Federation (AGF) yang berlangsung di Tokyo, Jepang, tanggal 28 Mei 1958 memutuskan bahwa Indonesia adalah tuan rumah Asian Games 1962!

Presiden Soekarno bergerak cepat, dia tidak takut dan ragu akan kemampuan Indonesia kala itu untuk menerima mandat mengsukseskan pesta olaraga paling bergengsi se-Asia ini. Maka pembangunan infrastruktur digenjot, sarana olahraga dan perkampungan atlet yang akan mentas disediakan dengan waktu yang mepet. Ya, bayangkan, kita hanya diberi waktu empat tahun untuk berbenah menyambut pestanya olahraga sekawasan Asia! Bayangkan, Se-Asia!

Soekarno, sebagai pemimpin tertinggi di Republik yang masih berumur 17 tahun ditantang siap dengan ibukotanya, Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 dari tanggal 24 Agustus sampai dengan 4 September 1962 dan Soekarno sekali lagi berkomitmen, jorjoran menggelontarkan dana besar, walau banyak pro dan kontra, tapi beliau dengan santai menjawab,

"Di mata saya, olahraga merupakan salah satu alat perjuangan bangsa! Dengan berkiprat di dunia olahraga, Indonesia mampu berbicara pada dunia! Kita tunjukkan bahwa Indonesia bangsa yang besar! Yang mampu maju ke depan, memimpin pembebasan bangsa-bangsa di dunia menuju dunia barunya!", akibat kegarangan Soekarno inilah, maka pernyataan ini membangkitkan semangat Indonesia membangun dengan Stadion termegah kala itu, bernama Stadion Utama Gelora Bung Karno!

Sejarahnya, kawasan paling strategis, berdiri lah Stadion kebanggaan itu hingga kini di bekas 4 kampung, yakni: kampung Senayan, Petunduan, Kebun Kelapa,dan Bendungan Hilir. Juga Presiden Pertama menyertakan membangun Stasiun Televisi pertama yang dikenal dengan Kantor Pusat TVRI untuk menyiarkan langsung partai-partai cabor olahraga Asian Games. Juga membangun kawasan perkampungan internasional dengan ruang publik dan gedung pertemuan yang mampu menampung 3000 atlet dari berbagai negara di Asia.

Semua sarana itu diwujudkan oleh Presiden Pertama, Ir. Soekarno dengan modal semangat gotong-royong, semangat teguh persatuan dan kesatuan, semangat pantang menyerah, benar-benar mengimplementasikan perjuangan untuk mengsukseskan Asian Games untuk pertamakalinya sepanjang sejarah Indonesia berdaulat.

Akhirnya, pesta olahraga akbar se benua Asia terwujud, sukses Indonesia adalah awal eksistensi Indonesia di mata dunia internasional, dan Soekarno adalah pelopornya hingga kini di usia 72 tahun kesempatan itu datang lagi, Indonesia kembali untuk kedua kalinya tuan rumah Asian Games 2018!

Syarat Indonesia Sukses Tuan Rumah Asian Games

Menjadi tuan rumah adalah anugerah terindah bagi pemerintahan Jokowi-JK, sehingga kloplah prestasi mereka selama menjaga keutuhan NKRI dengan pembangunan Indonesia yang diakui dunia internasional.

Presiden sendiri suatu ketika berkata, bahwa ajang ini sebagai pembuktian bahwa negara kita layak mendapatkan kepercayaan, untuk itu tidak hanya kesiapan infrastruktur, pembangunan venue, maupun non venue, termasuk juga persiapan teknis pelaksanaannya sangat detail diperhatikan. Juga digenjot adalah prestasi para atlet yang akan bertanding, sehingga diharapkan nanti para atlet kita mampu berjuang untuk menempati posisi sepuluh besar diantara para kontestan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun