Alasan PSSI-nya Spanyol mendepak Lopetegui pun sangat aneh, setelah Los Blancos merilis bahwa setelah turnamen akbar ini, yang bersangkutan akan menjadi pelatih El Real di musim mendatang. Malang buat Lopetegui, sukses membawa Spanyol lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia dengan rekor 20 laga tanpa kekalahan, 16 menang dan 4 kali seri, harus berujung pada pemecatan!
Penggantinya adalah sosok mantan punggawa Timnas Spanyol, Fernando Hierro, dipercaya untuk memimpin Sergio Ramos, dkk dalam upaya merengkuh gelar kedua mereka di Piala Dunia 2018.
Benar saja, demi menjaga asa di Piala Dunia 2018 Spanyol rela bermain mati-matian dan tanpa kompromi untuk melepaskan diri dari kungkungan tim-tim tergabung di grup B. Pada partai pembuka, Spanyol harus menghadapi tantangan Portugal yang juga diprediksi kuat mampu merengkuh gelar kedua setelah juara Euro 2016.
Ketika akan menonton siarang langsung partai maut ini, saya teringat akan seruan "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda". Maka saya malam itu juga singgah di toko makanan untuk membeli bekal begadang dini hari nanti, apalagi kalau bukan Kacang Garuda! Kenapa harus Kacang Garuda?
Karena Kacang Garuda merupakan perpaduan antara kacang berkualitas dengan tepun dan bahan berkualitas lainnya, sehingga tercipta rasa yang cocok dengan lidah orang Indonesia. Lagian dengan mengunyah kacang atom bergambar Garuda? Maka suara krek..krekk akan sangat membantu mata kita kembali melek.
Dari segi kesehatan? Tentunya sangat baik sebagai teman begadang sambil nonton bola, karena tidak mengandung lemak yang tinggi, tidak membuat kolesterol naik, terpenting menurunkan resiko penyakit jantung! Sehingga sangat disarankan"Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!".
Ketika pertandingan baru berjalan empat menit, Cristiano Ronaldo suskes mengkonfirmasi penalty menjadi gol usai Nacho dianggap melanggar CR7 di kotak penalty, skor 1-0 untuk Portugal.
Sebenarnya permainan Spanyol dengan tiki-takanya kental dalam meladeni Portugal. Terbukti menit ke-24 Diego Costa yang kembali ke Atletico Madrid mampu mencetak gol penyeimbang. Walau dikeroyok lima pemain bertahan Portugal, pemain naturalisasi Brazil ini mampu menembak ke sudut kiri gawang Rui Patricio.
Selanjutnya, walau Spanyol dengan materi kombinasi pemain muda-tua, menguasai jalannya pertandingan dengan persentase sampai 63%? Tetapi tetap kedodoran menghadapi serangan Portugal yang dikomandoi CR7. CR7 mencetak gol setelah blunder David de Gea yang tidak mampu menangkap tendangan kerasnya sedikit dari luar kotak penalty.
Namun, lagi-lagi lewat serangkaian serangan cepat Spanyol, Diego Costa mampu menyamakan kedudukan memanfaatkan umpan tendangan bebas David Silva yang disundul Busquets ke arah gawang Patricio.
Spanyol malah berbalik unggul menit ke-67 setelah tendangan keras Nacho dari luar kotak penalty menghujam deras sudut kanan gawang Patricio.