Juga agar anak-anak bangsa kita ini punya kesempatan lebih dalam mendalami materi-materi teknologi yang dirancang dengan baik sesuai dengan perkembangan dirinya maupun perkembangan zaman.
Kedua, tentunya juga masalah kesejahteraan guru. Saya terkejut ketika ada oknum menyalahkan pakdeku dengan cara pencairan tunjangan sertifikasi sekarang, padahal saya merasa sudah lebih bijak, bagus dan lebih simpel, tetapi si oknum berkata bahwa sebab ketidak cairan sertifikasi segelintir guru, akibat dari proses Dapodik yang berbelit-belit, sehingga simpulan dia harus ganti nahkoda, lah masa langsung nahkodanya diganti? Nampak memang si oknum sepertinya sealiran kaum suka buat tagar.
Sebagai penutup, semoga impian bertemu dengan sosok inspiratif sekelas pakdeku bisa terwujud di bulan Ramadan ini. Semoga ada kesempatan baik untuk sekedar bersalaman dengan beliau, sudah terlanjur lama mengagumi beliau tetapi belum kesampaian sampai sekarang.
Bulan April kemarin saya punya kesempatan untuk berkunjung ke Istana Bogor. Kesempatan dari Kesharlindung Dikmen saat mengikuti Bimbingan Teknis di Kota Hujan tersebut saya gunakan untuk berjalan-jalan ke Kebun Raya dan Istana Bogor. Kebetulan hotel menginap dekat dengan istana tempat pakdeku bertugas.
Tapi sayang disayang, saat saya dekati gerbang, bapak yang sedang berjaga bercerita jikalau pakde nga ditempat, beliau sedang kunker, kalau tidak salah ke Papua melihat perkembangan infrastruktur dan memastikan telah berlalunya wabah di Asmat. Yah.. impian terpendam untuk bersalaman dengan pakde tertunda lagi.
Saya yakin Ramadan ini tidak tertunda lagi deh. Semoga bisa terwujud ketemu pakde yang sudah lama di impikan. Semoga!
Â
"Melalui zakat, kita berbagi dengan para mujtahid, penerima zakat, berbagi rezeki, berbagi rasa persaudaraan, berbagi ibadah, berbagi bahagia terlebih di bulan Suci Ramadan".Pak Jokowi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H